Pasar malam yang digelar di tanah lapang kota ini sangat ramai pengunjung mulai dari yang muda sampai yang tua. Banyak wahana yang tersedia disana. Suara jejeritan anak kecil dan para pedagang disana membuat suasana pasar malam menjadi ramai. Gemerlap lampu warna-warni juga menghiasi disetiap sisi tanah lapang itu.
Begitu sampai Vira langsung menarik tangan Arfan masuk ketengah ramainya pasar malam. Cewek itu sangat senang berada dipasar malam itu.
Arfan hanya mengikuti arah tarikan Vira tanpa ada protes. Cowok itu berjanji pada dirinya sendiri akan membuat Vira senang malam ini.
Vira berhenti didepan wahana berbentuk bulat besar cewek sampai mendongak melihat wahana itu.
"Mau naik bianglala ?". Vira mengangguk antusias.
Arfan langsung menarik Vira menuju bianglala. Cowok itu membeli dua karcis lalu menyerahkannya pada penjaga bianglala. Mereka duduk disalah satu kabin berwarna biru di biang lala itu.
Lima menit menunggu akhirnya wahana kincir ria itu bergerak memutar secara perlahan. Vira melihat pemandangan dari atas melalui jendela kaca kabin. Mata cewek itu berbinar binar senang.
Arfan menyalakan kamera ponselnya lalu memotret Vira. "Vir". Vira berbalik dan saat itu pula Arfan memotret dirinya.
"Ih Arfan pasti jelek hasilnya"
"Enggak, masih cantik kok". Arfan memperlihatkan hasil jepretannya. "Fotbar mau gak". Vira mengangguk. Mereka mengambil gambar diri sebanyak-banyaknya hingga tiba-tiba ponsel Vira berdering.
Vira menerima panggilan video dari kakaknya lalu mengarahkan kamera ponselnya kedepan wajahnya.
"Hay dek" sapa Alvin melambaikan tangan.
"Hay kakak. Kakak baik baik kan disana"
"Yaa, tapi gak seru gak ada kamu kakak jadi gak punya temen ngobrol". Alvin menunjukkan wajah lesunya.
"Kan ada Faira mama sama papa disana"
"Ck, mereka pada gak asik sekarang aja kakak ditinggal di apartemen sendirian mereka gak tau kemana"
"Btw, kamu lagi dimana kok rame"
"Vira lagi di pasar malem". Cewek itu mengarahkan kamera belakangnya kebawah memperlihatkan pasar malam dibawahnya lalu kembali ke mode kamera depan.
"Kamu kesitu sama siapa, jangan bilang sama Vano"
Arfan on frame, "Sama gue Al, Vano lagi keluar kota kerumah neneknya"
"Bagus deh, buat adek gue seneng ya Ar"
"Siap urusan gampang itumah"
"Kakak kapan pulang"
"Besok maybe. Kalo cuacanya udah bagus besok kakak langsung pulang"
Vira hanya mengangguk paham sambil ber'oh' ria.
"Yaudah gitu dulu ya dek hujan deres. Ar titip adek gue awas kalo sampe lecet"
"Siap bakal gue jaga sebaik mungkin"
"Bye kakak selamat berlibur"
Sambungan telepon video itu langsung terputus, mungkin karena cuaca disana yang tidak bagus.
💜💜💜
Beberapa wahana sudah dijajal oleh mereka berdua sekarang Arfan mengajak Vira ke pedagang jagung bakar. Mereka memesan rasa jagung bakar dengan rasa yang sama, BBQ.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Short StoryBrianna Elvira Damara, nama lengkapnya. Gadis yang hampir tidak bahagia setiap harinya dan dibenci oleh teman dan keluarganya hanya karena kesalahpahaman. Namun suatu ketika sebuah peristiwa berhasil mengendingkan penderitaan dari seorang Elvira da...