"Alesya Faira Damara"
Faira masuk ke markas Zervanos dengan riang, tidak sabar untuk menyantap spaghetti carbonara pesanannya.
Di markas sekolah itu beberapa anggota Zervanos sudah berkumpul dan sedang menyesap rokok ada juga yang menenggak minuman haram yang terbuat dari varietas anggur. Dua orang anggota Zervanos sudah ada yang tepar karena terlalu banyak minum.
Kalau Alvin melihat ini mungkin dia akan sedih pasalnya sejak kepemimpinan dirinya seluruh anggota Zervanos dilarang keras untuk meminun ataupun menyentuh minuman haram itu.
Namun semua sudah berubah sejak kematiannya.
Faira berlari kecil lalu menubruk tubuh kekar Vano yang berdiri tegap membelakangi dirinya.
Vano tersentak kaget mendapat serangan tiba-tiba dari Faira. Cowok itu langsung membuang rokoknya sembarangan setelah menyadari kalau Faira memeluknya.
"Apa hmmm?" tanya Vano lembut sembari mengusap punggung tangan Faira.
"Spaghetti nya mana"
Vano berbalik kemudian mengusap kepala Faira. "Itu ada dimeja, cepet dimakan gih keburu dingin"
Faira mengangguk lalu melenggang menuju sofa yang tersedia disana. Mata Faira berbinar melihat makanan yang ia inginkan sejak tadi, tanpa pikir panjang cewek itu langsung menyantapnya.
"Pelan Queen makannya gak bakal ada yang minta" ujar Rico.
Faira tak menggubris cewek itu tetap dengan lahap memakan makanan panjang itu.
Vano duduk disebalah Faira. Cowok itu mengikat rambut panjang Faira dengan ikat rambut miliknya yang biasa untuk mengikat rambut gondrong nya agar tidak mengganggu aktivitas makan Queen nya itu.
Faira tersenyum kemudian melanjutkan aktivitas makanya.
"Ntar malem kita ditantang balap sama geng sebelah" ujar salah satu anggota Zervanos berambut gimbal.
"Gas lah, berapa duit hadiahnya"
"500 juta"
"Fiks kalian harus ikut habis itu kita bisa foya foya" ucap Faira bersemangat.
"Diskotik boleh lah"
"Ya ya terserah"
Seluruh anggota gangsters itu bersorak senang malam ini mereka akan foya foya kalau memenangkan pertandingan balap liar itu.
Tapi tampaknya salah satu anggota inti Zervanos yaitu Rico tidak merasa senang cowok itu hanya diam dan menunduk dalam. "Kenapa gue ngerasa Zervanos semakin berantakan, dulu Zervanos gak kaya gini. Zervanos yang dulu terkenal baik tapi sekarang" batin Rico menggantung sepertinya ia tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.
Rico membuang rokoknya lalu menginjak nya. Cowok itu bangkit berdiri, "gue cabut dulu mau ke toilet bentar"
"Eh ric, gue titip rokok tapi pake duit lo dulu"
"Dasar gak modal, seperti biasa kan"
"Yoi"
Rico langsung melenggang pergi dari rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Short StoryBrianna Elvira Damara, nama lengkapnya. Gadis yang hampir tidak bahagia setiap harinya dan dibenci oleh teman dan keluarganya hanya karena kesalahpahaman. Namun suatu ketika sebuah peristiwa berhasil mengendingkan penderitaan dari seorang Elvira da...