Ending-22

1.2K 71 0
                                    

Tiga motor sport milik ketiga mantan inti Zervanos itu berhenti di markas black dragon. Ketiganya ingin memastikan saja apa foto tadi benar atau salah, agar tidak ada ke salah pahaman.

Billy mengetuk pintu markas black dragon. Tidak butuh waktu lama pintu besi itu terbuka menimbulkan suara berdecit yang memekakkan telinga.

Rafa -ketua black dragon- memasang tatapan tajam nya saat melihat siapa yang datang. "Mau ngapain kalian kesini" tanyanya dengan wajah datar.

"Kita kesini---

"Mau nuduh black dragon lagi ? Gue bilang sekali lagi sama kalian kita tidak ada sangkut pautnya dengan kematian leader kalian itu" sungut Rafa.

"Kalo kalian memang sudah malas berteman dengan kami bilang gak perlu pake acara nuduh dan hancurin markas black dragon, cara kalian itu sama seperti seorang pengecut"

Arfan, Billy dan Zico hanya mampu terdiam kaget, apa maksudnya ? Apa yang sudah anggota Zervanos lakukan sampai membuat ketua black dragon sendiri marah seperti itu.

"Kita kesini mau meluruskan hal itu Raf. Biar masalah pembunuhan Alvin terungkap" ucap Arfan.

Rafa berdecih, "meluruskan ? Atau ingin menuduh"

"Enggak Raf. Gini kita tadi dapet foto dari saksi pembunuhan Alvin dan di foto itu yang jadi pelaku pake hoodie berlambang black dragon" jelas Zico.

"Trus--

"Makannya kita kesini buat mastiin ini bener atau gak biar gak ada ke salah pahaman, ini juga kita lakuin untuk queen kita Vira yang dituduh jadi pelakunya" sambung Zico memotong perkataan Rafa.

"Kita bukan maksud menuduh black dragon" imbuh Billy.

Arfan hanya diam dengan sesekali memijat pangkal hidungnya yang entah kenapa terasa pening sekali.

Rafa diam sejenak mencerna perkataan kedua orang didepannya itu. "Mana fotonya" ucapnya setelah beberapa saat terdiam.

"Ar fotonya"

Arfan mengangguk kecil kemudian merogoh ponselnya yang berada di kantong celana. Cowok itu menunjukan foto itu setelah menemukannya.

Rafa membulatkan mata melihat foto itu, lambang yang tergambar sama persis. "Gak gak, ini pasti editan kalian kan"

Belum sempat ketiganya menjawab suara dentuman tubuh terjatuh memaksa mereka melihat sumber suara. Keempat laki-laki itu kompak membulatkan mata ketika melihat Arfan sudah tergeletak dengan mata tertutup, dia pingsan.

Billy dan Zico dengan paniknya menghampiri Arfan.

"Ar...Arfan" Billy menepuki pipi Arfan.

"Bawa masuk aja sekalian kita bahas soal foto itu"

****

Arfan dibaringkan di sofa panjang. Walaupun harus dengan perdebatan sedikit karena anggota black dragon masih marah dengan perlakuan Zervanos yang membuat nama juga markas mereka hancur, akhirnya dengan penjelasan dari Rafa mereka bisa sedikit meredam emosi dan membiarkan Billy Arfan dan Zico bertamu.

"Pasti kalian nyuruh Arfan pura-pura pingsan biar kalian bisa masuk ke sini dan ngancurin markas kita lagi kan" tuduh salah seorang anggota black dragon dengan bersungut sungut.

"Enggak, mungkin Arfan pingsan memang lagi kecapean karna memang beberapa hari ini dia kurang tidur buat jaga Vira" jelas Billy panjang lebar.

"Alah alesan"

"Udah stop ! Mereka kesini berniat baik dan perlu kalian inget lagi mereka bertiga gak ikut andil dalam kejadian kemarin dimana markas kita di obrak abrik" ucap Rafa membuat anggotanya memutar bola mata malas.

ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang