Ending-29

1.4K 59 0
                                    

Kringg....kring...

Bel pulang berbunyi bersamaan dengan itu waktu ujian berakhir. Guru pengawas keluar kelas diikuti murid-murid yang lain.

"Vir gue ke toilet dulu kebelet"

Belum sempat Vira menjawab Melva sudah lari secepat kilat. Vira melanjutkan mengemasi barang-barang nya yang sempat dikeluarkan dari dalam tas.

Didalam kelas hanya tersisa Vira sendiri namun saat cewek itu sedang sibuk dengan ponselnya tiba-tiba ada yang duduk didepannya ia kira yang duduk didepannya itu Arfan tapi ternyata Rico.

"Kak Rico ? Ngapain disini" tanya Vira lembut.

Rico nampak enggan menatap mata sayu milik Vira. Cowok itu meremat jemarinya, ia gugup.

"Kak"

"Emmm.. Gue mau minta maaf sama lo" ucap Rico cepat.

"Minta maaf soal apa ? Kak Rico enggak punya salah kok sama Vira kenapa minta maaf"

Rico menatap nanar mata sayu Vira. Mana bisa cewek itu mengatakan seperti itu padahal kesalahannya sangat banyak atau bahkan sangat sulit untuk dimaafkan.

"Salah gue banyak Vir, gue udah benci lo dan gak jalanin amanah dari almarhum Alvin"

"Halah, gak usah sok nyesel lo !" pekik Arfan yang entah sejak kapan sudah masuk ke dalam kelas.

"Kamu jangan percaya sama orang bermuka dua kaya dia, bisa aja sekarang dia minta maaf besoknya dia berulah lagi bareng gengnya itu" sinis Arfan.

"Jangan gitu dong--

"Kamu mau bela dia"

"Udah stop ! Gue tulus minta maaf sama Vira dan gue bener-bener nyesel karna udah benci dia" sentak Rico cepat.

Arfan hendak berucap lagi namun mulutnya mendadak bungkam, Vira tiba-tiba memeluknya erat.

"Plis jangan berantem" lirih Vira.

Bahu Arfan yang tadinya tegang sekarang melemas. Cowok itu membalas pelukan kekasihnya tapi matanya masih menatap Rico tajam. "Pergi lo dari sini" ucapnya dingin.

Rico terpaksa pergi dan mencoba minta maaf lain waktu. 

Arfan menghela nafas panjang lalu mengusap kepala Vira. "Udah gak usah merem gitu, aku gak berantem kok"

Vira membuka matanya kemudian mendongak. "Doggy pintar" cewek itu menekan hidung mancung Arfan menggunakan ibu jarinya.

Arfan mendelik, apa-apaan kenapa dia disamakan dengan anjing. "Oh, sekarang berani ngejek aku"

Cewek itu menyembunyikan kepalanya ke dalam jas sekolah Arfan. "Takut doggy marah"

Arfan memeluk Vira erat. "Dasar kamu ya, beraninya nyamain aku sama anjing"

Vira terkekeh, "kamu sama anjing kan sama, sama-sama lucu"

"Ya tapi enggak anjing juga perumpamaan nya sayangku". Arfan menangkup wajah Vira gemas. "Kan bisa kucing panda atau apalah, ini malah aku disamain sama anjing"

Vira tertawa,"tu kan kalo marah makin mirip"

"Mirip apa" ucap Arfan ngegas.

"Mirip anjing"

Vira tertawa lepas, cewek itu di kelitiki Arfan.

"Rasain nih jurus tangan seribu aku"

Vira terbahak-bahak hingga sudut matanya berair. "Iya iya ampun"

Arfan memberhentikan aksinya. "Bilang maaf dulu"

"Maaf ya pacar aku yang ganteng"

"Nah, itu baru bener"

ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang