Ending-33

2.6K 103 0
                                    

Benda bulat bersinar diatas sana sudah menyingsing ke barat menandakan hari mulai sore, sinar orange yang indah juga sudah terlihat.

Mereka sudah siap dengan dress dan pakaian formal masing-masing. Orang tua dari Arfan, Billy, Zico, Melva dan Eca sudah datang, tinggal menunggu orang tua dan adik Vira.

Vira memakai dress putih diatas lutut dengan sentuhan mutiara di bagian dadanya membuat kesan elegan dan mewah. Cewek itu tidak memakai kursi roda dan selang oksigen lagi karena cewek itu tidak mau terlihat sakit didepan keluarganya.

Teman-teman Vira sedang asik berfoto dengan keluarga masing-masing di spot foto yang sudah disiapkan. Terlihat sangat bahagia dan itu membuat Vira iri.

Arfan menghampiri kekasihnya yang sedang duduk sendiri di salah satu kursi meja dinner.

"Ikut aku yuk, aku kenalin kamu ke orang tua aku" ajaknya lalu mengulurkan tangannya.

Vira tersenyum tipis kemudian menerima uluran tangan kekasihnya. Cewek itu mengikuti langkah Arfan yang membawanya pada orang tuanya.

"Ma pa, ini yang sering aku ceritain. Cantik kan"

Vira menyalami kedua orang tua Arfan. "Vira tante om"

"Wah cantiknya, emang anak papa gak pernah salah kalo nyari calon mantu"

"Iya dong Arfan"

Vira tersenyum salting. Pipi pucatnya berubah menjadi semu merah.

"Cepet dilamar Ar, mama pengen cepet-cepet punya mantu sama cucu"

"Mama tenang aja sebentar lagi pasti Arfan resmiin dan secepatnya Arfan pinang Vira"

Vira memukul lengan Arfan pelan, "apa sih" salting.

"Harus itu. Oiya Vira orang tua kamu dimana"

"Belom dateng tante mungkin sebentar lagi"

"Permisi mas, bisa kita mulai pemotretan nya soalnya senjanya udah mau hilang" ucap seorang fotografer yang Arfan sewa.

"Mas boleh tunggu sebentar lagi gak"

"Maaf mbk, kebetulan saya masih ada job lagi dan senjanya mulai tenggelam juga jadi harus dipercepat"

"Emmm...yaudah deh foto mereka aja dulu"

Arfan mengusap pundak kekasihnya, "jangan sedih aku yakin pasti orang tua kamu bakal dateng"

Vira tersenyum tipis lalu mengangguk kecil, "yaudah sana gih foto dulu"

Arfan mengangguk, "ayo ma pa"

Vira kembali duduk sendirian, sedangkan teman-temannya sibuk berfoto dengan keluarga masing-masing. Tidak terasa mata sayunya mulai berembun, "ma pa, kalian dimana, Vira harap kalian dateng. Vira mohon cuma sekali ini aja, mama sama papa dateng buat menuhin permintaan Vira" batinnya.

"Vira ayo sini ikut foto bareng tante sama Melva" ajak Retha sembari melambaikan tangan.

Vira menoleh cewek itu menatap Melva terlebih dahulu, wajah tidak bersahabat lah yang Melva tampilkan. Vira tersenyum tipis sangat tipis lalu menggelengkan kepala, "enggak usah tante Vira nunggu mama papa aja"

Retha mengangguk paham lalu melanjutkan sesi fotonya bersama putri semata wayangnya.

Deg !

Dada Vira tiba-tiba seperti terhantam sesuatu dengan sangat keras, sangat sakit dan sesak. Cewek itu meremat dada kirinya ia juga menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakitnya, ia tidak mau merusak kebahagiaan teman-temannya.

ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang