Pagi-pagi sekali dokter Retha sudah berkunjung ke ruang rawat Vira. Dokter itu tersenyum melihat Vira yang ternyata sudah bangun dan sekarang sedang tersenyum padanya.
"Selamat pagi Vira, gimana masih ada yang sakit badannya ?"
"Pagi juga dok, udah enggak ada yang sakit kok dok udah mendingan"
"Syukurlah kalo gitu, dokter periksa boleh ya". Vira mengangguk.
Retha menempelkan stetoskop ke dada Vira. Dokter itu tersenyum ternyata benar detak jantung dan alur pernafasan Vira sudah stabil. "Bagus udah stabil semua"
"Dokter boleh gak Vira keluar sebentar, sebentar aja kok janji"
"Emang Vira mau kemana"
"Mau ke depan buat bayar administrasi sama pengen ke taman suntuk soalnya tiduran terus"
Retha mengusap kening Vira, "kan ada temen-temen kamu kenapa enggak minta tolong mereka aja buat bayarin"
Vira melirik sejenak kearah sofa dimana Arfan, Zico, dan Billy tidur kemudian kembali melihat Retha, "Vira enggak mau ngerepotin mereka lagi dok, kasian mereka pasti capek"
Retha tersenyum, "yaudah boleh tapi dokter boleh ikut gak nanti kamu sekalian sarapan di taman"
Vira mengangguk, "boleh dok"
"Vira mau pake kursi roda atau jalan aja"
"Jalan aja dok"
Retha menuntun Vira turun dari hospital bed lalu mengambilkan sendal jepit milik Vira. Dokter itu menuntun Vira keluar ruang rawatnya. Vira berjalan dengan menggeret tiang infus nya, untung tiang penggantung itu ada rodanya jadi memudahkan Vira untuk membawanya.
"Vira sekolah di SMA Victory kan ya" tanya Retha memulai obrolan.
"Iya, kok dokter tau"
"Karna anak dokter sekolah disana juga"
Vira menghentikan langkahnya lalu menatap Retha, "namanya siapa"
Retha menuntun Vira kembali. "Namanya Melva"
"Maaf Melva yang nerd bukan dok"
Retha mengangguk,"dia itu sebenernya enggak cupu dia sengaja ubah penampilannya jadi cupu"
"Kenapa gitu kan dia jadi di bully"
Melva Devara adalah seorang siswi SMA Victory yang terkenal dengan penampilannya yang cupu dan karena penampilannya itu dia kerap mendapat perlakuan tidak baik dari teman-teman di sekolah nya.
"Karena di sekolah nya yang dulu Melva sering dapet temen yang cuma manfaatin duitnya aja, jadi sekarang dia jadi cupu karna mau nyari temen yang beneran mau temenan sama dia enggak pandang harta atau apapun"
"Melva juga sering cerita kalo waktu dia dibuli pasti kamu belain kan" sambungnya.
Vira mengangguk, "dokter suruh Melva ubah penampilan lagi ya biar enggak dibuli lagi soalnya kasian tiap hari harus kena bully"
"Iya nanti tante omongin, oiya Vira manggilnya tante aja ya biar lebih akrab". Vira mengangguk.
Tidak terasa karena asik mengobrol mereka sudah sampai di tempat pembayaran. Vira langsung meminta tagihan perawatannya.
"Semuanya jadi 10 juta rupiah, itu sudah termasuk biaya obatnya ya"
Vira mengangguk paham, "bisa pake transfer kan"
"Bisa, ini nomor rekeningnya"
Vira melakukan transaksi pembayarannya melalui bank online. Setelah selesai dirinya dituntun lagi oleh Retha menuju taman rumah sakit namun sebelum itu Retha mengambil bubur dan air minum untuk sarapan Vira.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Short StoryBrianna Elvira Damara, nama lengkapnya. Gadis yang hampir tidak bahagia setiap harinya dan dibenci oleh teman dan keluarganya hanya karena kesalahpahaman. Namun suatu ketika sebuah peristiwa berhasil mengendingkan penderitaan dari seorang Elvira da...