Gabriella Greta Jackson, gadis berusia 24 tahun yang berakhir menikah dengan mantan kekasih adiknya, Gabriella Annastasya Jackson. Greta terpaksa menikah dengan Naga karena dijebak oleh pria itu sehingga Greta hamil. Sialnya, Naga menjebak Greta bu...
"Gak mungkin! ini gak mungkin kan?!" Ucap Greta lirih memandangi tespack dengan garis 2 ditangannya .
"Gue gak mauu!" Teriak Greta. Ia membuang tespack tersebut ketempat sampah, kemudian memukul perutnya yang masih datar secara berutal.
"NAGA BRENGSEK! GUE BENCI SAMA LO!" Greta terus memukuli perutnya dan menangis histeris.
Brakk...
"Greta sayang, kamu kenapa?" Tanya Maura.
"Greta gak mau, Ma" Seru Greta yang masih terus memukuli perutnya sambil menangis. Maura mengambil tangan Greta dan menggengamnya, agar Greta menghentikan kegiatannya yang terus memukuli perutnya secara berutal.
"Greta hamil, Ma. Greta hamil!" Ucapnya. "Greta hamil anak brengsek itu, Ma!" Ucapnya dengan sesegukan.
Maura kaget, ia segera memeluk Greta untuk menenangkan wanita itu, "Ini anak Naga, Ma. Greta gak mau! Greta mau gugurin anak ini!" Ucapnya.
"Stt. Greta sayang lihat Mama. Kamu gak boleh bunuh anak kamu sendiri, dia gak tau apa-apa. Sekarang jelasin sama Mama apa yang terjadi. Kenapa bisa ini anak Naga?" Ucap Maura.
Dengan masih sesegukan, Greta menceritakan kejadian yang ia alami sampai terjadi seperti ini.
1 bulan yang lalu..
Club..
"Kenapa lo minta ketemu gue disini?" Ucap Greta
"Hallo Greta. apa kabar?" Naga berdiri sembari mengulurkan tangan kearah Greta.
"Gausah banyak basa-basi. Langsung aja bisa? Gue sibuk!" Ucap Greta. Naga menarik uluran tangannya dan tersenyum miring, "Duduk dulu" Ucapnya.
Greta menarik kursi yang berhadapan dengan Naga kemudian duduk berhadapan. "Well, what do you want to talk about?" Tanya Greta.
"Nothing. I just want to make sure you're okay" Ucap Naga santai.
"Lo buang-buang waktu gue!" Ucap Greta geram.
"Calm down, Greta. Gue hanya bercanda" Ucap Naga sembari terkekeh, "Gue mau tau aja, apa lo udah puas melihat gue masuk penjara selama 4 tahun ini" Lanjutnya.
"Of course. Puas banget, tapi seharusnya lo lebih lama dari itu!"
"Lo pikir setelah lo ngilangin nyawa adek gue, gue bisa terima gitu aja?" Greta tertawa sinis, "Enggak, Ga. Lo pantes dapetin itu semua. Lo pembunuh, sialan!" Greta mengertakan giginya menatap tajam kearah Naga.
Naga tertawa sinis, "Gue gak membunuh siapapun, Gabriella Greta Jackson!" Naga membalas menatap Greta tak kalah tajam.
"Lo emang gak bunuh fisik Anna, tapi lo bunuh mentalnya dia bangsat!"
"Setelah lo bunuh mentalnya, dengan tega lo paksa dia buat nurutin semua perintah lo yang nggak masuk akal. Dan kejamnya lagi, lo perkosa dia sampai hamil dan lo gak mau tanggung jawab lo tinggalin dia gitu aja! Lo pergi sama pelacur lo tanpa mikirin gimana hancurnya dia!" Marah Greta.
"Lo emang cowok paling brengsek, Ga!"
"Lo pantes dapetin itu semua!" Lanjutnya.
Naga berdecih, "Itu pilihan dia. Dia yang mau mengakhiri hidupnya"
"Dia yang memilih bunuh diri daripada mengugurkan kandungannya"
Greta mengeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan jalan pikiran Naga.
Greta menggeram , "Karena lo gak mau tanggung jawab, sialan!"
Naga tersenyum miring, "Jelaslah gue gak mau. Because your sister is cheap"
Greta mengepalkan tangannya diatas paha, ingin sekali ia menampar laki-laki dihadapannya ini yang sudah berani kurang ajar mengatai adiknya.
"Udahlah, Greta. Gue denger-denger perusahaan bokap lo hampir bangkrut ya?" Naga tertawa kecil.
"Butuh bantuan gak? Gue bisa minta sama Papi buat bantu perusahaan bokap lo, kok" Naga berucap dengan nada meremehkan.
"Keluarga gue gak butuh bantuan dari kalian!" Greta hendak berdiri, namun tangannya ditahan oleh Naga, "Minum dulu, Gre. Buru-buru amat sih"