Pindah

23.5K 1.1K 26
                                    

Greta diam temenung menatap foto yang terletak di nakas samping kasurnya, fotonya berdua dengan Gabriella Annastasya Jackson.

Greta sudah mengganti bajunya dan sudah merapikan penampilannya, tidak lagi acak-acak seperti tadi.

"Beresin barang-barang lo, ikut gue sekarang!"

Greta mengadahkan pandangan kearah Naga, "Kemana? Gue capek, Ga"

"Banyak bacot lo. Cepetan sebelum gue paksa kayak tadi"

Greta pun mau tidak mau bangkit dan memberesi barang-barang nya, "Mau kemana, Ga? Apa yang harus gue beresin"

Naga berdecak kesal, "Ck. Kita pindah ke rumah gue"

Greta membelakan matanya kaget, "Pindah ke rumah lo?! Enggak, gue gak mau!"

"Nurut sama gue!"

"Enggak mau!"

Naga memijat pangkal hidungnya, "Terus lo maunya kemana, bangsatt!"

"Disini aja"

Naga menghela nafas kasar, "Fine! Ke apartement gue!"

Naga dan Greta telah selesai memberesi barang-barang mereka, lebih tepatnya barang-barang Greta.

Mereka turun beriringan dengan Greta yang susah payah membawa koper sedangkan Naga hanya berlenggang dengan tangan kosong.

"Where are you going, Eta?" Gaby berlari menghampiri Greta

Greta berjongkok untuk menyamai dirinya dengan Gaby, "I will go with him" Greta menunjuk Naga yang berada di sampingnya

"How long?" Tanya nya lagi

"Not for long" Greta tersenyum sambil mengusap kepala adiknya itu

"Can i come along?"

"Gaby, Eta is going to live with her husband, so Gaby can't come, okay?" Gaung mengambil Gaby dan menggendongnya

"Gaby don't worry, Eta will definitely play here often" Ucap Greta

"Promise?" Gaby mengulurkan jari kelingking nya untuk membuat janji dengan Eta-nya

Greta menautkan jari kelingking nya dengan Gaby, "Promise!" Ucapnya

Gaby mengalihkan pandangan kearah Naga yang dibalas cowok itu dengan menaikan satu alisnya,

"Aga, take care of Eta. Okay?"

Naga hanya bisa mengangguk.

***

"Brengsek!" Greta mengumpat pelan di dalam mobil.

Ternyata Naga membawanya kerumah mertuanya bukan ke apartement seperti yang dibilang suaminya itu.

Naga tersenyum smirk mendengar umpatan Greta, "Lo pikir gue semudah itu nurutin kemauan lo. Cih, jangan mimpi!"

"Mau lo sebenernya apa si, Ga!"

"Nyakitin lo lah. Apalagi"

"Dengan nikah sama lo aja udah nyakitin gue, tai!"

"Masih kurang, Greta"

Naga memarkirkan mobilnya tepat di depan teras rumahnya, keluar dari mobil meninggalkan Greta begitu saja.

"Cowok brengsek!" Umpatnya

Greta mengambil kopernya di bagasi belakang dan menyeretnya masuk ke dalam rumah Naga, ah lebih tepatnya neraka.

"Greta, sudah datang?" Sagara menghampiri menantunya itu

Greta tersenyum "Sudah, Om"

"Loh, kok om sih. Papi dong!" Sagara meralat ucapan Greta

Greta tersenyum kemudian mengangguk, "Iya, Pi.."

"Yaudah naik gih. Naga tadi papi liat udah diatas"

Greta mengangguk dan berlalu menaiki tangga menuju lantai atas.

"Yang mana?" Greta bertanya sendiri, bingung kamar mana yang merupakan kamar suaminya. Disana terdapat 3 kamar bersebelahan "Ketok aja kali ya"

tok... tok...

Tidak ada sahutan, "Bukan"

Greta bergeser ke kamar sebelahnya, mengetuknya lagi seperti tadi.

Masih sama tidak ada jawaban, "Oke, berarti ini"

Greta membuka pintu kamar yang ketiga itu,

Ceklek..

Kamar dengan nuansa Hitam-abu yang pertama kali Greta lihat. Kasur dengan ukuran king size, lemari, meja dan furniture lainnya memenuhi ruangan yang cukup luas ini.

"Rapi juga kamarnya" Gumam Greta

"Lama banget sih!"

Greta megalihkan pandangan nya ke sumber suara di depannya, Ia memutar bola matanya malas dan berdecak kesal.

"Gue capek. Lagi males debat" Greta hendak pergi dari hadapan suaminya, namun ditahan oleh cowok itu.

"Enak aja lo mau istirahat"

Greta berdecak, "Mau apalagi!" Tanya nya malas

"Bersihin kamar gue! Toilet dan balkon jangan lupa!"

Greta mengkerutkan dahi nya heran, apalagi yang mau dibersihkan semuanya sudah bersih dan rapi.

"Apalagi yang mau dibersihin, udah rapi juga"

"Kalau gak mau, jangan tidur disini"

"Fine!"

Greta membalikan badan nya menuju pintu untuk keluar dari sana.

Naga cukup terkejut dengan respon Greta yang kelewat santai, ia pikir Greta akan menurutinya. Ternyata tidak sesuai sama ekspetasinya.

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang