Apartement

20.7K 1K 36
                                    

Naga hanya diam mendengarkan, hingga panggilan video antara istrinya dan adik iparnya berakhir.

"Adik lo, nggak bisa ngomong indo?" Tanyanya, menoleh kearah Greta yang juga menoleh ke arahnya.

"Lagi belajar"

"Emang dari dulu dia nggak ngomong indo?"

"Gaby lama di Amerika, makanya nggak bisa ngomong indo"

Naga mengangguk, "Ikut siapa ke Amerika?" Ah, kenapa dia jadi banyak tanya begini. Tapi bodo amatlah keburu penasaran.

"Ikut Papa sama Mama"

Naga lagi lagi mengangguk, tidak ingin bertanya lagi. Dirasa ia terlalu banyak bicara hari ini, itu sungguh melelahkan untuknya.

Keadaan kembali seperti semula, hening tanpa suara. Hanya suara mobil mobil yang sedang berjalan diluar sana.

Naga membelok ke area apartement yang terbilang elit, memarkirkannya di basement.

Naga dan Greta sampai didepan pintu unit Naga, Mengeluarkan kartu aksesnya untuk membuka pintu. Mereka masuk kedalam dan wow...

Apartement ini sangat sangat mewah, Greta aja sampe tercengang melihat begitu mewahnya apartement yang didominasi abu-putih ini.

"Kamar lo disana" Naga menunjuk salah satu kamar disebelah kanan dekat area dapur.

Tanpa basi basi Greta langsung menuju ketempat yang ditunjuk tadi, membuka pintunya dan ya, tidak terlalu besar tapi sangat cukup untuk dirinya sendiri. Dan yang terpenting, kamar itu tampak sangat nyaman.

Greta menepikan kopernya kesusut kamar, mulai menjelajahi kamar mulai dari toilet hingga balkon. Kamar ini sangat nyaman menurutnya meski tak terlalu besar.

Greta ingat, dia belum memakan apapun dari semalam. Ia harus makan, karena sekarang ada nyawa lain di perutnya yang membutuhkan nutrisi.

Greta mengambil tasnya kembali, beranjak keluar. Sepertinya dia hanya akan ke supermarket membeli bahan makanan dan masak sendiri.

Setibanya di lobi, Greta kebingungan. Ia tidak tau dimana letak supermarket terdekat. Bahkan ia lupa meminjam mobil pada suaminya. Sial.

"Maaf, Pak. Supermarket terdekat disini ada dimana ya?" Tanyanya pada salah satu security yang ada disana.

"Oh, Mbak keluar dari sini belok kearah kiri saja. Nggak jauh kok mbak, sekitar lima menit saja kalau jalan laki"

Greta mengangguk dan tersenyum, "Terima kasih, Pak" Ucapnya

"Sama sama, Mbak"

Greta mengikuti arahan security tadi, ia belok ke kiri, benar saja logo supermarket sudah terlihat jelas disana. Tidak terlalu jauh, benar kata security tadi hanya perlu lima menit untuk sampai disana.

Naga masih sibuk dengan ponselnya, tiba tiba saja dia mendapatkan email dari salah satu kliennya untuk meeting dadakan. Naga bersiap dengan setelan formalnya tak lupa memakai parfum kesukaannya.

Naga keluar dari kamar, terlihat sepi. Apa istrinya sedang tidur?

Naga berjalan menuju kamar istrinya. Kosong? hanya ada satu buah koper disudut ruangan itu. Pergi kemana dia?

Terdengar suara bell, kenapa ada tamu?

Naga membuka pintu. Oh, ternyata istrinya. "Darimana?" Tanyanya

Greta menunjukan kantung belanjaan dengan logo supermarket kearah Naga.

Naga hanya diam, "Gue keluar. Ada meeting" Ucapnya kemudian

Greta tidak menghiraukannya, terus berjalan menuju dapur. Meletakan semua bahan makanan yang ia beli tadi, cukup banyak.

Naga memperhatikan sekilas, kemudian segera keluar. "92374. Kodenya" Ucapnya kemudian benar benar keluar dari sana.

***

Greta telah selesai memasak dan bersih bersih. Ia tengah menyantap makanan yang ia masak tadi. Lumayan enak, meski hanya memasak ayam balado.

Setelah dirasa kenyang, Greta memutuskan menonton televisi untuk menghibur diri. Rasa mualnya sudah sedikit berkurang walau masih sering muntah.

drt.. drt..

Pesan masuk diponselnya. Greta membuka ponselnya mengecek siapa yang mengiriminya pesan.

Argo Wils
Hai, Eta.
Besok masuk nggak?

Greta Jackson
Hai, Ar.
Masuk, Ar.

Argo Wils
Mau aku jemput nggak ?

Greta Jackson
Beneran ?

Argo Wils
Iya dong, mau gak ?

Greta Jacskon
Maaaauuu.
Tapi aku diapartement Naga

Argo Wils
Yaudah. Sharelok aja besok ya.

Greta Jackson
Okaaay

Argo Wils
See you, Eta.
I miss you <3

Greta Jackson
See you, Ar.
Miss you too <3

Greta tersenyum kecut melihat chatan nya dengan kekasihnya. Ralat, mantan kekasihnya. Oh shit!

Kemarin Greta telah memutuskan hubungannya dengan Argo, Greta hanya tidak mau menyakiti Argo lebih dalam lagi. Meski Argo sempat menolak ajakan putus dari Greta, akhirnya Argo meng-iyakan. Dengan syarat Argo mau tetap ada di sisi Greta sampai kapanpun. Cowok itu benar benar menyayangi Greta bahkan rasanya ia cinta mati pada mantan kekasihnya itu. Poor you, Argo.

Greta masih sangat mencintai Argo, dia terpaksa berpisah dari Argo karena hal ini. Ah, rasanya Greta ingin menangisi semua ini. Tapi rasanya percuma, sudah terjadi.

Pukul 21.30, Naga belum juga memunculkan batang hidungnya. Kemana dia? bukankah harusnya meeting tidak selama ini? Ah kenapa juga Greta perduli.

Greta menggelengkan kepalanya berkali kali, berusaha menyadarkan diri dari pikirannya itu.

"Tidur aja deh. Gabut juga nggak ada Gaby" Greta beranjak menuju ke kamarnya.

Pukul 23.00, Naga baru tiba di apartement. Hal pertama yang dilihat adalah gelap, semua lampu sudah dimatikan. Siapa lagi pelakunya, jelas istrinya, Greta.

Naga menekan salah satu saklar lampu, terang.

Dilihatnya sekeliling Apartement yang sudah rapi dan sedikit lebih bersih, kemudian melihat ke arah meja makan. Ada makanan disana, mungkinkah untuknya?

Pandangannya beralih melihat kamar istrinya telah tertutup rapat. Tanda bahwa istrinya telah tidur.

"Gue nggak menjanjikan lo kebahagiaan Gre. Tapi gue akan menjanjikan rasa sakit buat lo" Ucapnya menatap kamar istrinya.







gimana sama part ini ?
masih seru nggak ?

takut banget sumpah, takut ceritanya garing gitu gaes :(

tapi semoga kalian suka yaaaa...
kalo ceritanya nggak menarik kalian bilang ya gapapa kok :)
aku seneng kalo kalian jujur :)

btw mau aku update kapan lagi nih ?

oh iya, pada setuju nggak sih kalo Greta sama Naga punya instagram ? atau nggak usah aja kali ya ?

bantu vote yaaa hihi...
kalau boleh, kalian comment juga yaaa...

mau bilang apa nih sama Naga ?

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang