Pengakuan Greta

20.8K 828 15
                                    

"Greta!" Merasa namanya dipanggil, Greta pun menoleh. Ah, ternyata Mika teman kantornya.

"Lo cuti ngapain, lama banget" Tanya Mika.

Mereka jalan beriringan menuju lift, "Mana ada lama, 3 hari doang" Ucap Greta

"Ih, lama tauuu!"

"Bilang aja kangen" Greta tertawa ringan

"Iya sih. Dikit" Ucap Mika lagi

"Gre, kasih tau dong cuti kenapa?"

Mereka memasuki lift, menekan tombol nomor 5. Ya, ruangan mereka terletak di lantai lima.

"Oke gue cerita. Tapi janji loh nggak boleh bocor!"

"Janji!" Mika mengacungkan jari kelingkingnya ke hadapan Greta, membuat janji.

Greta terkekeh, "Kayak Gaby aja" Ucapnya

Mereka tiba di ruangan tempat mereka bekerja, kebetulan meja Greta dan Mika bersebelahan, memudahkan mereka untuk mengobrol atau bercerita.

Greta meletakan tasnya dan mulai bercerita, "Jadi kemarin gue nikah"

"HAH?!" Mika sedikit berteriak karena kaget.

"Stttt! Kok teriak sih, Ka" Greta membekap mulut Mika dengan tangannya.

"Sorry sorry. Abisnya gue kaget, lo tiba tiba nikah!"

"Sama Argo?" Tanya Mika lagi

Greta menggeleng, "Lah terus sama siapa, nyet?!" Tanya Mika bingung

"Lo tau adik gue Anna, kan?"

Mika mengangguk, "Yang meninggal bunuh diri?" Tanyanya hati hati.

Greta mengangguk membenarkan, "Iya, gue nikah sama mantannya yang gue jeblosin ke penjara. Lo tau kan?"

Lagi lagi Mika terkejut, ia membekap mulutnya sendiri agar tak berteriak. "Serius, Gre!" Tanyanya masih tak percaya

Greta lagi lagi mengangguk, "Demi apa! Kok bisa?!" Mika masih tak percaya

"Gue hamil anaknya, Ka" Ucap Greta lirih

Sekali lagi Mika sangat amat terkejut. Wah gila, ternyata hidup temannya ini penuh dengan kejutan.

"Gre, sumpah hidup lo penuh kejutan banget. Gue sampe nggak tau mau ngomong apaan nyet!"

Greta hanya diam menatap temannya itu. "Gre, terus Argo gimana?"

"Gue putus sama Argo. Tapi Argo mau tetap di sisi gue, mau nemenin gue terus katanya"

"Terus suami lo?"

"Gue nggak cinta sama dia, gue terpaksa nikah sama dia karena anak ini" Greta mengusap perut datarnya.

"And what you should know, I was framed" Ucapnya lagi

"Maksudnya?" Tanya Mika bingung

"Dia jebak gue biar bisa nikah sama dia" Jelas Greta

"Does that mean he's obsessed with you?"

"No. He just wants to hurt me with this marriage"

Mika menggeleng gelengkan kepalanya, tak habis pikir.

"Gila sih. Berati dia dendam dong sama lo?"

Greta menganggukan kepalanya sebagai jawaban, "Tapi, you are okay, right?" Tanya Mika

"Sejauh ini masih bisa gue atasi. Enggak tau nanti, you know Naga are crazy and jerk. Gue bisa aja kalah" Ucap Greta lirih

Mika memeluk Greta erat, "Gre, it's okay. There is me. If you need help, you let me know. I will help you no matter what. Okaaay?"

Greta mengangguk dan membalas pelukan dari temannya, Mika. "Thank you, Mika" Ucapnya.

***

Naga baru saja tiba di ruangannya, melihat mejanya yang penuh dengan berkas berkas memuakkan. Ia mendesah pelan, "Baru juga 3 hari, kerjaan udah banyak aja" Ucapnya.

Naga menaruh tas kerjanya, membuka jas dan menggulung lengan kemejanya sebatas siku. Omg, it's so hot!

Naga mulai mengerjakan perkerjaannya satu persatu, membuka laptop dan menandatangani berkas berkas yang ada.

"Hai, pengantin baru. Asiiik" Bara nyelonong keruangan Naga tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Anjing! gue kaget bangsat!" Umpat Naga

"Aduh aduh pengantin baru. Gimana nih?" Ucap Bara menggoda bossnya. Sangat kurang ajar, huh.

Naga tak menghiraukan teman sengkleknya, ia terus fokus pada berkas berkas yang ada di hadapannya. "Tapi kan lo udah cobain duluan sebelum nikah, jadi nggak ada first impressionnya lagi ya" Bara masih saja terus mengoceh, bertanya hal yang tidak penting menurut Naga.

"Lo kalo masih nanyain hal yang nggak penting, mending keluar. Gue sibuk"

"Yaelah si boss, masih aja galak" Tawa Bara

Naga berdecak, "Keluar nggak!" Usirnya

"Iyeeee. Nape sih marah marah mulu, nggak dapet jatah lo ye"

"Bacot!" Ucap Naga kesal

"Eh, Ga. Btw, buat promosi produk terbaru kita kayaknya kita butuh model deh"

"Terserah gimana baiknya aja" Jawab Naga acuh

Naga bekerja di salah satu perusahaan periklanan terbesar milik keluarganya. Tentu saja dia sebagai CEO-nya dan temannya ini merupakan sekretaris pribadinya.

"Yaudah nanti gue coba hubungi Axeles Agency deh" Ucap Bara. Kemudian beranjak keluar darisana menuju ruang kerjanya sendiri.

Naga menghentikan sebentar aktivitasnya, "Axeles Agency?" Gumamnya seperti mengingat sesuatu.

Ah, benar. Bukankah istrinya bekerja disana? sebelum ia menjalankan aksinya untuk menjebak Greta, ia terlebih dahulu mencari tahu semua tentang Greta termasuk pekerjaannya, makanya ia tahu Greta bekerja disana. Ah, apa masih dia bekerja disana? Eh, ngapain juga Naga repot repot memikirkanya. Sungguh tidak penting.

Naga kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.

Tok.. tok..

Ternyata Bara lagi. Bara mengkonfirmasi bahwa Axeles siap membantu. "Axeles Agency sudah oke, Ga"

Naga mengangguk singkat, "Yaudah urusin aja"

"Siap, Pak boss!"

"Siang ini pertemuaanya di Merpati" Lanjut Bara

"Oke" Singkat, padat, tepat dan jelas!







hallo aku kembali hahaha
bosan nggak ?

bantu vote yaaa hihi...
kalau boleh, kalian comment juga yaaa...

terima kasiiih kaliaaaan <3

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang