Muka dua

24K 1.7K 1.2K
                                    

Greta dan Mika masih asik mengobrol membahas tentang Greta sampai ke pembahasan tentang Mika yang sebentar lagi akan menikah.

"Jadi persiapan lo udah sampai dimana, Ka?"

Drt.. drt..

Ponsel Greta bergetar diatas meja, ada panggilan masuk.

Diliriknya, ada nama suaminya disana.

"Hallo."

"Dimana?"

"Lagi istirahat."

"Jam 7 gue jemput."

"Gue sama Altha, udah janji."

"Jam 7 gue jemput!"

Bip..

Panggilan diputus sepihak oleh Naga.

"Brengsek!" Umpat Greta.

"Kenapa?" Tanya Mika.

"Naga, mau jemput gue jam 7."

Mika hanya ber-oh saja. Melanjutkan obrolan mereka hingga jam istirahat selesai.

Sekarang pukul 18.00, Greta telah menyelesaikan semua pekerjaannya hari ini.

Greta membuka ponselnya, ada pesan masuk dari suaminya yang mengatakan sudah ada dibawah, diparkiran.

Greta berdecak sebal, "Ka, gue duluan gapapa? Naga udah dibawah soalnya."

Mika mengangguk, "Gapapa kok, Gre. Gue bentar lagi juga kelar."

"Gue duluan ya."

"Havefun bestie." Ucap Mika.

Greta menunggu lift yang lumayan ramai sore ini, karena ini memang waktunya jam pulang kerja.

Ia melihat ponselnya yang lagi-lagi pesan masuk dari suaminya, '5 menit nggak turun gue buat bangkut nih kantor.''

Greta menyugar rambutnya, suami sialan.

Sudah hampir 3 menit Greta tidak mendapatkan kesempatan masuk kedalam lift karena selalu kepenuhan. Mau tak mau ia harus turun lewat tangga darurat. Menyusahkan.

Dengan nafas ngos-ngosan Greta tiba diparkiran, sungguh ia sangat lelah menuruni tangga dari lantai 6 kelantai dasar dengan keadaan perut yang sudah membuncit.

Langsung saja ia menuju kearah mobil hitam mengkilap yang sudah diyakini itu mobil suaminya, membuka pintu mobil sebelah kiri dan masuk tanpa permisi.

"Lo telat."

Persetan dengan telat, Greta benar-benar lelah sekarang terlihat dari cara bernafasnya yang tidak beraturan.

Ia menyandarkan kepalanya disandaran kursi mobil, mengelus perutnya yang bergejolak dan jantungnya terus memacu cepat. Jangan lupakan keringat yang mengalir di pelipisnya.

"Gitu aja capek."

Greta menoleh tidak terima, "Gitu aja?! Gue turun dari lantai 6 ke lantai dasar pake tangga darurat, bego!"

Naga terkejut, bagaimana bisa istrinya ini bodoh menuruni tangga dari lantai 6 ke lantai dasar dengan keadaan hamil.

"Kenapa nggak pake lift?"

"Lift penuh nggak keburu 5 menit nyampe sini." Jawab Greta dengan nada ngos-ngosan.

"Lagian lo bilangnya jam 7 kenapa jadi jam 6 sih." Lanjutnya kesal.

Naga memperhatikan istrinya yang terus-terusan menghembuskan nafas kasar. Selelah itukah?

Naga mengambil botol minum ke jok belakang, membuka tutupnya dan menyerahkan botol minum itu kepada istrinya.

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang