Iblis berwujud manusia

21.2K 900 66
                                    

Greta kembali menghampiri bossnya, memakan apa yang ia pesan tadi dengan perasaan yang masih kesal terhadap Naga. Sedangkan Naga makan dengan santai sambil tersenyum jahat ke arah istrinya.

"Pak, sepertinya kita sudah harus kembali ke kantor" Bisik Greta kepada bossnya.

Axel mengangguk, "Maaf, Pak Nagara dan Pak Bara sepertinya kami harus segera kembali ke kantor"

"Oh iya Pak, silahkan" Bara berdiri sedikit menbungkukan badannya memberi salam.

"Akan saya pertimbangkan mengenai project ini. Nanti akan saya infokan secepatnya" Ujar Axel

"Baik Pak, Terima Kasih" Ucap Naga, berjabat tangan dengan boss istrinya itu, Axel.

"Mari.." Ucap Greta hanya mendudukan sedikit kepalanya, kemudian berlalu darisana.

"Lo apain Greta, anjir" Ucap Bara pada Naga

"Apa?"

"Lo nyusulin dia tadi, lo pikir gue gatau"

Naga tersenyum miring, "Enggak gue apa apain. Cuma gue cekek aja" Ucapnya santai.

"Sianjing!" Umpat Bara

Naga masih dengan senyum jahatnya, "Never mind, back to the office" Naga berjalan terlebih dahulu dan disusul oleh sekretarisnya, Bara.

***

Greta dan Axel masih di dalam perjalanan menuju kembali ke kantor, hening tiada percakapan di antara mereka. Axel yang memikirkan apakah harus berkerjasama atau tidak. Sedangkan Greta memikirkan segala ancaman dari suaminya tadi.

"Greta, menurut kamu bagaimana?" Tanya Axel, memecah keheningan.

Greta tersentak dari lamunannya, "Ha? Maksudnya Pak?" Tanya Greta tak mengerti arah pertanyaan bossnya itu.

"Tawaran project tadi. Apakah harus kita ambil?"

"Hm.. Saya sih terserah Bapak aja gimana baiknya. Nanti akan saya urus semuanya" Ucapnya

"Tapi ini dari Ganata Corp loh. Perusahaan terbesar, saya yakin mereka pasti akan profesional. Iya kan?" Ucap Axel, menoleh ke arah Greta.

Greta hanya tersenyum menanggapi, "Semoga saja" Ucapnya.

"Yasudah, nanti kamu hubungi pihak mereka katakan kita bersedia bergabung"

"Baik, Pak"

***

Jarum jam menunjukan pukul 19.00 malam. Waktunya pulang, hari ini seorang CEO dari Ganata Corp tampaknya tidak terlalu sibuk, buktinya ia telah pulang di jam segini.

"Ga, ada rencana kemana?" Tanya Bara menghampiri meja temannya. Eh ralat, maksudnya bossnya.

"Gaada"

"Club, kuy. Udah lama nih" Ajak Bara

"Gak dulu. Lagi males"

Bara memanyunkan bibirnya, "Yah. Terus lo mau kemana?"

"Pulanglah"

"Tumben banget awal. Biasanya juga nggak pulang"

"Ada yang nunggu di siksa diapart" Ucap Naga enteng, sialan.

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang