Try To Be Good.

19.4K 1K 56
                                    

Hampir enam puluh menit, Greta telah selesai membersihkan segala sudut ruangan yang ada di apartement ini. Kecuali satu, kamar suaminya.

Greta dilema, antara sekalian membersihkannya juga atau tidak. Tapi sepertinya tidak masalah, toh sekalian capeknya. Setelah hampir lima menit berpikir akhirnya ia berjalan menuju kamar suaminya. Ia memilih opsi pertama, sekalian membersihkannya.

tok.. tok..

"Ga.." Panggilnya, mengetuk pintu kamar suaminya.

Tiga kali ia memanggil suaminya, namun tidak ada sahutan. Ah, sepertinya tidur.

Greta mencoba membuka pintu kamar suaminya,

ceklek..

Terbuka. Ternyata tidak dikunci. Greta mencoba masuk, ini kali pertamanya ia masuk ke kamar suaminya yang bernuansa hitam keabu abuan. Kelam seperti orangnya.

Seperti kamar pada umumnya, hanya terdapat tempat tidur dan beberapa furniture lainnya. Tidak terlalu banyak, sehingga kamar besar ini jadi terlihat sangat luas.

"Ngapain lo"

Sebuah suara berhasil mengejutkan Greta yang tengah menatap sekeliling kamar ini. Ia menolehkan kepalanya ke sumber suara yang berasal dari balkon disebelah kirinya.

Terlihat seorang lelaki yang tengah menyesap rokoknya dengan santai sambil bersandar di pagar balkon menghadap kearah dalam kamar.

"Gue lagi baik. Jadi sekalian mau beresin kamar lo, kali aja berantakan. Biasanya kan cowok gitu" Ucapnya dengan nada menyidir.

Greta masih melihat lihat ruangan ini, tidak terlalu berantakan hanya sedikit saja. Cuma kasur yang belum dirapikan, berkas berkas yang berserakan di sofa dan beberapa baju kotor yang tidak masuk ditempatnya.

"Terus ngapain diam, katanya mau sekalian beresin kamar gue"

Greta memutar bola matanya malas, "Iya" Ucapnya.

Greta mulai merapikan tempat tidur, kemudian membereskan berkas berkas yang berserakan di sofa serta memasukan beberapa pakaian kotor yang tidak masuk ketempatnya.

Lima belas menit waktu yang dihabiskan untuk membersihkan kamar suaminya yang cukup besar ini. Capek? tentu saja. Sepertinya ia menyesal telah membaikan diri untuk sekalian membersihkan kamar suaminya.

Greta menghela nafas kasar, mendudukan diri di ujung tempat tidur suaminya. Mengelus pelan perutnya yang terasa sedikit keram, sepertinya ia terlalu banyak beraktifitas.

Greta memejamkan mata dan sedikit meringis sambil terus mengusap perutnya yang sudah mulai sedikit membuncit.

Naga yang masih betah dibalkon dan sibuk dengan ponselnya, mengalihkan pandangan kearah istrinya setelah mendengar ringisan kecil dari istrinya di dalam kamar.

Ia mengernyitkan dahinya melihat Greta yang meringis kecil sambil mengusap perutnya yang tak lagi terlihat datar.

"Kenapa lo" Tanyanya dari arah balkon, tak bergerak sedikitpun darisana.

Tidak ada sahutan dari perempuan yang masih setia mengelus perutnya dengan terus meringis.

Naga menghampiri istrinya, "Kenapa sih, Lo?" Tanyanya setelah berada dihadapan istrinya. Naga terkejut melihat keringat yang cukup banyak didahi istrinya, pasalnya kamarnya cukup dingin kali ini apalagi dikamarnya terdapat dua buah Air Conditioner. Melihat istrinya yang terus meringis seperti menahan sakit, Naga berjongkok agar mudah melihat wajah istrinya.

"Hei, Lo kenapa?" Naga memegang pundak istrinya dan memiringkan kepalanya agar mudah melihat wajah istrinya yang masih setia tertunduk.

"Sakit" Ucapnya Greta pelan.

Pelahan ia membuka matanya, bertatapan langsung dengan suaminya yang masih terdiam mengamati wajah kesakitan istrinya.

Naga tidak melihat kebohongan di wajah istrinya, perempuan itu benar benar kesakitan. Terlihat dari mukanya yang mulai memerah, keringat yang mulai banyak dan tangan yang terus meremas perutnya. Dari mengelus hingga meremasnya.

Naga terlihat tidak tega, ia menyampingkan egonya dan rasa bencinya untuk sementara. Perempuan itu benar benar butuh bantuan.

"Apa yang sakit?" Tanyanya pelan

"P-perut" Ucap Greta yang masih terus menahan sakit.

Entah ada angin apa, tangan Naga terulur kearah perut Greta, mengelusnya dengan hati hati dan pelan. Tangan yang Greta gunakan mengelus dan meremas perutnya tadi juga sudah berpindah ke pundak Naga, mencengkramnya dengan kuat seakan menyalurkan rasa sakitnya.

Naga terus mengelus dan mengusap perut Greta dengan hati hati. Darahnya bersedir, jantungnya berdetak cepat ketika mengusap perut yang sedikit buncit milik istrinya. Apakah disitu tempat anaknya?

Naga tidak menyangkal bahwa itu adalah anaknya, karena ia sendiri lah yang sengaja menjebak Greta hingga hamil anaknya untuk membuat perempuan itu terikat dengannya hingga ia dengan mudah membalaskan dendamnya. Tapi ia hanya masih tidak menyangka akan segera menjadi seorang ayah.

Tidak jauh berbeda dengan Greta. Perempuan itu juga merasakan hal yang sama seperti suaminya. Darahnya berdesir, jantungnya berdetak cepat saat merasakan tangan suaminya menyentuh perutnya. Mengelus dan mengusapnya dengan pelan dan penuh kehati hatian. Perlahan matanya beralih menatap wajah suaminya, terlihat sempurna. Wajah tampan, mata yang indah namun tajam, hidung mancung, bibir yang tidak terlalu tebal tapi tidak juga tipis, rambut hitam legam, kulit putih bersih bahkan sangat mulus untuk seukuran laki laki, serta tatto di seluruh bagian lengan kanan, serta di leher bagian belakang.

Naga menaikan pandangannya, tak sengaja bertatapan dengan Greta yang sudah daritadi mentapnya tanpa sadar. Cukup lama mereka saling menatap, hingga Greta tersadar oleh suara suaminya.

"Terpesona lo ngeliat gue?"

Lantas Greta langsung memasamkan mukanya, "Pede banget sih" Ucapnya ketus.

Naga tanpa sadar terkekeh, "Masih sakit, nggak?" Tanyanya masih setia mengelus lembut perut istrinya.

Greta yang tersadar perutnya masih dielus oleh suami pun mengatakan, "Enough" Ucapnya pelan.

Naga menganggukan kepalanya, menjauhkan tanganya dari perut Greta kemudian berdiri.

"Lain kali jangan ngerepotin gue untuk hal kayak gini lagi" Ucapnya.






double up nih buat kalian hehe
semoga masih suka sama ceritanya yaaa

kalau kalian bosen, bilang ya nggak papa kok
btw, part ini gimana ?

seperti biasa, bantu vote ya ges yaaa....
kalau boleh, comment juga hehe....

ingat, jangan benci Naga loh yaa hahaha

oke, mau bilang apa nih sama mereka ?

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang