Pilihan Sulit

30K 1.2K 23
                                    

"Jadi kedatangan kami kesini kerena permintaan dari Naga, dia bilang bahwa Greta tengah mengandung anaknya" Sagara Lion Roberts menjelaskan maksud kedatangan mereka

Naga mengangguk membenarkan, matanya terus memperhatikan Greta tanpa berpaling sedikitpun.

"Greta gak mau" Greta menahan tangisnya agar tidak pecah, sungguh ia tidak mau menikah dengan Naga yang notabennya cowok brengsek!

"Tapi lo lagi mengandung anak gue" Ucap Naga

"Maaf sebelumnya kalau saya lancang, tapi saya sebagai pacar Greta sama sekali tidak keberatan untuk menikahi Greta sebagai bentuk pertanggung jawaban. Saya akan menerima anak itu dengan baik layaknya anak kandung saya sendiri" Argo, pacar dari Greta menimpali.

Ya, Argo telah tau semuanya karena Greta tidak menutupinya dan menceritakan semua yang terjadi, Argo juga berjanji akan menerima Greta apa adanya dan akan tetap bersama Greta dalam keadaan apapun.

Bahkan ia rela menerima anak yang dikandung Greta meskipun bukan darah dagingnya, Argo akan tetap disisi Greta sampai kapan pun.

Naga menatap Argo tajam, rahang nya mengeras "That's my baby, you don't deserve that!"

"Iya, lo gak perlu repot-repot mau tanggung jawab. Gapapa, Argo yang akan tanggung jawab" Ucap Greta

"Toh, orang-orang juga nggak akan tau kalo ini anak lo" Lanjutnya

Naga semakin mengeraskan rahangnya dan mengepal tangannya di atas paha cowok itu, "Gue yang akan tanggung jawab. Gue yang berhak atas anak gue!" Ucapnya

"Lo, akan tetap nikah sama gue!" Naga menunjuk Greta dengan raut merah menahan amarah.

***

Greta melamun menikmati angin yang menerpa wajahnya di balkon kamar wanita itu, sambil mengelus perutnya yang masih rata.

"Kenapa harus Naga?" Ucapnya lirih

"Kenapa nggak Argo aja?"

"Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" Setetes air mata jatuh di pipi putih wanita itu

tok...tok...

"Greta"

Greta menghapus jejak air mata yang masih mengalir di pipinya, berjalan kearah pintu yang diketok.

"Papa.."

"Kenapa, Pa"

Gaung menghela nafas pelan, "Boleh Papa masuk?"

Greta terdiam sejenak, mencoba memikirkan apa yang akan dibicarakan Papa nya.

"Iya, Pa.."

Gaung berjalan memasuki kamar bernuansa abu-putih itu, melihat sekeliling yang rapi dan bersih kemudian duduk di single sofa samping jendela balkon.

"Greta.."

"Kenapa kamu tidak mau menikah dengan Naga? Bukankah itu anaknya dan ia berhak atas anaknya"

Greta menghela nafas panjang, "Pa, Papa nggak lupa sama kasus Anna, kan?" tanyanya.

"Naga orang yang udah buat Anna pergi, Pa. Naga yang udah buat Anna menderita!"

"Sekarang Papa tanya kenapa aku nggak mau nikah sama dia? Papa jelas tau jawabannya"

"Greta, tapi kamu tau kan kalo per—"

"Perusahaan Papa mau bangkrut? Iya Pa, Greta tau kok"

"Tapi bukan berarti Papa membiarkan Greta menikah sama laki-laki brengsek itu, Pa.."

"Greta, Papa mohon, ya? Kamu tau kan gimana perjuangan Papa mempertahankan perusahaan"

Greta terdiam, tidak tau harus bagaimana lagi. Disatu sisi ia tidak mau menikah dengan Naga, disisi lain ia tidak mau membuat Papanya terpuruk.

"Kasih Greta waktu, Pa.."

"Tidak ada waktu, Greta. Keluarga Roberts membutuhkan jawabannya segera"

Greta menarik nafas dalam dan memejamkan matanya.

Ia membuka matanya perlahan dan mengangguk, "Baiklah kalau itu maunya Papa" Ucapnya pelan

Gaung menarik bahu anaknya dan memeluknya erat sembari menangis,

"I'm so sorry, my little girl"

Greta membalas pelukan Papanya sembari berkata, "It does not matter. there's nothing more we can do"

Pria dengan mobil hitam sport memasuki gerbang rumah keluarga Jackson, dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, "Bukain dong, Pak" Naga memerintahkan satpam dari keluarga Jackson

Satpam pun mendorong pagar besar dan tinggi tersebut agar mobil hitam sport tersebut dapat memasuki halaman rumah itu.

"Mau ketemu Pak Gaung atau Mbak Greta, Mas?"

"Hm, dua-duanya"

Satpam tersebut hanya mengangguk, masuk kedalam rumah untuk menemui majikannya tersebut.

"Maaf bu. Ada Mas Naga mau ketemu sama Bapak dan Mbak Greta, katanya" Ucap satpam kepada Maura

Maura menghentikan kegiatannya yang sedang bermain masak-masakan bersama Gabriella Audia Jackson, Putri ketiganya.

"Mau apa dia?!"

"Maaf, bu. Saya kurang tau, katany—"

"Salah ya saya mau bertemu sama calon ISTRI dan calon MERTUA saya" Naga memotong ucapan satpam tadi dengan menekan kata istri dan mertua sambil tersenyum meremehkan.

"Hai, Pa.." Sapanya, ketika melihat Gaung menuruni tangga bersama dengan putrinya, Greta.

"Hai juga, calon istri" Sapanya pada Greta yang dihadiahi tatapan tajam oleh Greta.

"Temui saya diruang kerja saya" Ucap Gaung pada Naga

"Siap Papa mertua"

Sebelum beranjak Naga sempat memperhatikan Greta yang sibuk bermain dengan adiknya, Gaby serta Mamanya.




Gabriella Annastasya Jackson

Gabriella Annastasya Jackson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang