a hug.

71.2K 3.4K 3.1K
                                    

"Pi, Naga udah kirim bukti cctv kalau mami yang menyerang Greta duluan, Pi?!" Naga menatap Papinya geram.

Bukan apa-apa, ia juga sedikit tidak terima dengan cara murahan orang tuanya yang mempermalukan Greta di depan banyak orang seperti ini.

Meskipun Naga juga membenci Greta, tapi dia tidak akan melakukan hal semurahan ini untuk membalas Greta.

"Tetap saja dia membuat mami kamu celaka kemarin, Naga!" Ucap Sagara marah.

"Greta juga celaka, Pi!" Bukan Naga, tapi kali ini Altha yang menimpali.

"Itu karena dia kurang ajar sama mami!" Sambung Selly, membela diri.

Greta tersenyum getir, "Jadi ini bukan kejutan untuk mami lo, tapi untuk gue?" Tanya Greta menatap sendu mata suaminya.

"Gue sama sekali enggak tau akan jadi gini, Gre. Sumpah papi bilang kejutan untuk mami."

Lagi-lagi Greta hanya mampu tersenyum, "Makasih ya om kejutannya. Saya pikir om baik, om tulus sama saya waktu dirumah sakit kemarin, ternyata saya salah ya? Tenyata om muka dua."

"Terima kasih tante, balasan ini nggak akan pernah saya lupakan."

"Saya nggak akan membalas kalian kok tenang aja, saya percaya Tuhan yang akan menghancurkan kalian."

"Jangan main-main dengan doa seseorang, Om, Tante." Ucap Greta yang masih mampu tersenyum saat mengatakannya.

"Saya permisi." Greta berlalu darisana, tak menghiraukan bisik-bisik dari mereka yang hadir disana.

Bahkan beberapa reporter turut mengejarnya tapi tak dihiraukan oleh Greta.

"Dasar jalang sok ngartis." Ucap salah satu reporter perempuan.

Greta menghentikan langkahnya, memutar langkahnya menghampiri sosok reporter perempuan itu.

"Say it again."

"Jalang sok ngartis." Ucap reporter itu dengan tegas.

Plak...

Dengan ringan Greta menampar reporter perempuan itu.

Reporter itu tertawa meremehkan, "Kenapa? Emang anda jalang kan? Hamil diluar nikah, yang anda bawa itu anak haram!" Reporter itu menunjuk perut Greta.

Plak...

Sekali lagi Greta menampar reporter itu.

Ia tidak akan terima jika anaknya diusik.

"Jangan pernah mengusik anak saya!" Ucap Greta penuh penekanan menatap berang kearah reporter itu.

"Pantes jalang, tampilannya aja kayak gini." Ucap seorang reporter cowok, hendak menyentuh punggung terbuka Greta, belum sempat menyentuhnya tiba-tiba tangannya dipelintir kuat.

"I'll make sure this hand breaks if you dare touch it!" Naga memperingati dengan dingin dan geram.

Naga memelintir tangan sialan itu dengan kuat tanpa ampun sampai terdengar jerit kesakitan dari reporter kurang ajar itu.

"Shut up fucking your mouth!" Tunjuknya pada reporter perempuan yang mengatai istrinya tadi.

"Itu anak saya, dan istri saya bukan jalang!"

"Jangan datang bekerja besok, selamat menjadi pengangguran seumur hidup." Ucap Naga berang.

Menarik Greta pergi darisana, bersyukur Greta tidak memberontak dan menurutinya.

Naga membawanya ke dalam mobil, membawanya pulang.

Sepanjang perjalanan tidak ada satupun suara yang keluar dari mulut mereka. Greta hanya menatap kosong kearah kaca depan. Naga yang sibuk curi-curi memperhatikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang