Care or feel guilty ?

21K 1.1K 119
                                    

"Seneng lo?!"

Greta tak memperdulikan Naga yang tengah menatap dirinya dengan dingin. Entah kenapa Greta juga tidak tau.

Greta mendekat ke anak kecil yang seumurun dengan adiknya. "Nama kamu siapa?" Tanyanya.

"Namaku Abi." Ucap anak kecil itu.

Greta menganggukkan kepalanya, "Kamu sakit?"

"Iya kak."

"Sakit apa?"

Abi menggeleng, "Kata ibu aku akan segera sembuh."

Belum sempat Greta bertanya lagi, ibu dari anak itu memanggil. "Abi.." Ibu dari anak itu menghampiri mereka.

Greta tersenyum, dibalas senyuman oleh ibunya Abi.

"Bu, ada kakak cantik."

"Saya Greta." Ucap Greta tersenyum "Ini suami saya." Tunjuk Greta kearah Naga yang masih setia berdiri dibelakangnya.

"Saya Nimas, ibunya Abi." Ucap Nimas seraya tersenyum ke pasangan suami istri itu.

Greta merasa ada yang aneh dengan senyum itu, entahlah Greta merasa seperti ibu dihadapannya ini sedang bersusah hati.

"Kami permisi kembali keruangan dulu." Naga langsung saja mendorong kursi roda istrinya tanpa aba-aba lagi. Bahkan Greta belum sempat berpamitan pada ibu dan anak tadi. Kurang ajar sekali suaminya ini tidak ada sopan santunnya sama sekali.

"Nggak sopan banget sih!" Omel Greta.

"Pamitan dulu kek. Nggak ada sopannya banget lo sama orang lain!"

"Bacot." Ujar Naga.

Naga mendorong kursi roda sampai di kamar inap istrinya. "Turun sendiri." Ucapnya.

Greta hanya berdecak malas, bangkit menuju brangkar dan membaringkan dirinya disana. Duh enaknyaa..

"Udah makan belum lo?" Tanya Naga, tapi dengan nada nyolot tentunya. Nanti Greta geer lagi dikira Naga perhatian, padahalkan iya. Eh gimana?

Greta tak menghiraukan suaminya karena ia masih kesal dengan sikap Naga hari ini dan tadi tentunya. Greta memilih memejamkan matanya daripada menjawab pertanyaan dari suaminya.

"Budek lo?"

"Greta gue ngomong sama lo." Ucap Naga dengan suara dingin namun menyeramkan.

Greta berdecak, mau tak mau ia membuka matanya daripada suaminya yang agak gila ini ngamuk disini dan dia yang menjadi sasaran utamanya.

"Apasih." Ucap Greta malas.

"Gue tanya."

"Iya, apa?"

"Udah makan belum lo?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Nggak laper."

Naga menatap Greta dengan tatapan dingin sedikit membuat Greta ketar-ketir.

"Makan."

"Iya nanti tunggu laper."

"Now Greta." Ucap Naga penuh dengan penekanan agar Greta tidak lagi membantah.

GRETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang