Jeffrey memasuki apartment nya dengan tergesa-gesa. Waktu menunjukkan pukul 8 malam dan sebenarnya pekerjaannya masih menumpuk di kantor tapi ia tinggalkan. Ralat, ia limpahkan tugas itu pada theo dan juga yuta.
Ia sangat yakin jika kedua sahabatnya itu sedang mengumpat sambil membolak-balik kan kertas. Persetan dengan itu jeffrey tak peduli, yang ada dipikirannya sekarang adalah bertemu dengan istri nya.
Sudah cukup seharian ini ia menahan diri untuk tidak pulang, mengingat pekerjaannya yang sangat menumpuk. Tapi tetap saja hal itu sia-sia, jika raga nya di kantor tetapi pikirannya masih tertuju pada lalisa.
Jangan bilang jeffrey tak berusaha, ia bahkan menelpon lisa tiap satu jam sekali tapi nihil, wanita itu sama sekali tidak mengangkat panggilan jeffrey dan tentunya membuat lelaki itu semakin gelisah.
"Wifey"
Panggil jeffrey, namun belum menemukan keberadaan istrinya itu
"wifey.." ucap jeffrey sedikit lebih keras
Jeffrey memasuki kamar dan barulah terdengar suara seseorang dari dalam kamar mandi, ia yakin jika istrinya itu sedang mandi sekarang
"Lalisa" panggil jeffrey lagi
Pintu kamar mandi terbuka menampakkan lisa yang masih memakai bathrobe nya. Ditangan kanan dan kirinya terdapat dua gaun, sepertinya ia sedang menimang untuk memakai salah satu diantaranya
"Apa" ketus lisa berjalan melewati jeffrey
"Wifey, biar aku jelaskan dulu.. Aku sama sekali tidak tahu deng..." ucapan jeffrey terpotong karena jari telunjuk lisa yang sudah menempel pada bibirnya
"Bukankah sudah kukatakan jika aku tak ingin berbicara denganmu?" ucap lisa dengan wajah datarnya
"Wifey, please" ujar jeffrey dengan tangan yang sedai tadi sudah menggenggam tangan lisa
Lalisa mendengus, apa-apaan wajah lelaki di depannya ini. Ia pikir lisa akan luluh dengan wajahnya yang cemberut seperti itu, "jeff lepas, aku harus memakai baju"
"kau mau kemana?"
"Hangout"
"sendiri?"
"Kau gila? bersama teman-temanku"
"Apa ada lelaki?"
Lalisa menyunggingkan senyumnya tanpa diketahui oleh jeffrey, "ada, banyak. Sangat banyak" ucap lisa
"What? No, aku tak mengizinkanmu pergi" kata jeffrey seperti tak terbantahkan
"aku tak meminta izin padamu" jawab lisa dengan entengnya
"LALISA" bentak jeffrey
"APA"
"Kau tidak akan keluar bahkan satu langkah pun" ucap jeffrey penuh penekanan
Wajah jeffrey sudah memanas, sorot matanya merah karena menahan amarah. Ia sangat tidak suka jika orang tak menurut pada ucapannya, terlebih lagi istri nya.
Berbanding terbalik dengan wajah jeffrey yang penuh amarah, lalisa bahkan sangat tenang sekarang. Setelah memakai pakaian yang cukup minim menurut jeffrey, ia mendudukkan dirinya pada sofa yang ada didalam kamar tersebut.
"Kau bilang ingin menjelaskan sesuatu, bicaralah" ucap lisa
Jeffrey menarik nafasnya dalam. Sungguh, istrinya ini sangat susah untuk ditebak. Terkadang dia manja, lucu, tapi juga keras kepala. Bahkan disaat seperti ini pun, wajahnya sangat tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
Fanfiction"lalu sekarang bagaimana?..." "just follow the flow lice. Aku.." . . #Jaehyun #Lalisa