- 8 -

2.8K 477 48
                                    

Mobil bmw yang dikendarai oleh jeffrey itu berhenti di sebuah lobby apartment mewah. Selama perjalanan tadi tak ada pembicaraan sedikitpun dari mereka. Entah apa yang ada di kepala keduanya sekarang.

"come on" ucap jeffrey

Lalisa hanya menuruti ucapan jeffrey dan berjalan mendahuluinya. Sampai ia berada di depan salah satu unit apartment itu, keduanya langsung masuk

"apa ada makanan? aku sangat lapar" ucap jeffrey sambil melihat sekeliling apartment lalisa

"duduklah dulu, aku akan melihat isi kulkas" jawab lalice

Yaa, kini mereka berada di apartment lalisa sekarang. Sebenarnya tak ada alasan jeffrey membawa mereka kesini, karena lalisa yang tak berbicara sedikitpun saat dimobil tadi dan ia pun bingung harus kemana jadi ia memutuskan untuk kesini.

Pada dasarnya jangan pernah memberi perintah pada jeffrey karena hal itu tak akan berguna. Seperti hal nya sekarang, lalisa sudah memintanya untuk menunggu diruang tamu tapi ia tetap mengikuti langkah lalisa ke arah dapur

"mengapa kau menerimanya?" tanya jeffrey membuat lalisa menghentikan sejenak kegiatannya mencari makanan

"aku tidak tau, hanya saja aku sudah lelah jika harus terus dijodohkan seperti ini" ucap lalisa sembari melanjutkan kegiatannya

"kau tak berusaha menolaknya" ucap jeffrey yang bersandar di pantry dapur

Lalisa tersenyum miring mendengar ucapan jeffrey barusan, lelaki ini tidak tahu saja bagaimana usahanya untuk membatalkan semua perjodohan yang dibuat orang tuanya

"terakhir kali aku menolak, daddy masuk rumah sakit dan terkena serangan jantung" ucap lalisa dengan senyuman yang tak dapat diartikan

"..lalu kau?" lisa beralih menatap lelaki di depannya itu

"aku tak mau dia terus salah paham padaku" ucap jeffrey

Lalisa menghampiri jeffrey dan ikut bersandar dipantry sebelah lelaki itu, ia tampak tertarik dengan cerita jeffrey kali ini

"maksudmu?"

"aku belum pernah sama sekali berkencan"

Perkataan jeffrey barusan agaknya membuat lisa tertawa, ayolah di jaman sekarang mana ada lelaki yang tidak pernah berkencan pikirnya. Bahkan teman-temannya sudah berulang kali making love dengan kekasihnya

"are you kidding me?" kekeh lalisa

"I swear"

Baiklah lalisa, ini bukan waktu yang tepat untuk menertawakannya. Raut wajahnya sama sekali tak menunjukkan adanya kebohongan

"Semua berawal saat teman-temanku berkumpul di apartment. Mereka terus mengejek karena hanya aku yang belum pernah membawa wanita disana. Bahkan mereka sudah sering membawa wanita ke ranjang dan mereka mengatakan itu dengan bangganya" smirk diwajah jeffrey muncul

Lalice masih terus menyimak cerita jeffrey, sepertinya lelaki di depannya ini tidak terlalu buruk pikirnya

"sampai akhirnya salah satu temanku ada yang mempertanyakan apakah aku normal atau tidak. Dan sialnya saat itu appa datang untuk berkunjung lalu mendengar sepotong ucapan itu"

"dia percaya?" tanya lalisa

"jika ia tak percaya, tidak mungkin aku dijodohkan denganmu" jawab jeffrey dan lisa hanya mengangguk

"are you normal?" tanya lalice dengan polosnya

"What? seriously lalice? Kau bertanya seperti itu?" ucap jeffrey yang tampaknya sebentar lagi akan tersulut emosi

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang