"Lice, kau sudah yakin dengan semua ini?" tanya jisoo
"kau yakin tak akan menyesal nantinya?" pertanyaan bertambah dari jennie
Ketiga sahabat lalisa itu kini tengah menemani lisa disalah satu ruangan gedung. Lalisa sudah sangat anggun dengan balutan gaun putih. Jennie dan jisoo terus bertanya hal serupa sedangkan rose hanya menggenggam tangan sahabatnya itu yang sudah mulai dingin.
"Lice, you okay?" tanya rose
"O-okey"
Hari ini adalah hari berlangsungnya pernikahan lalisa dan jeffrey. Tidak disangka hari ini datang begitu cepat. Semua urusan tentang pernikahan diatur oleh kedua orang tua lalisa dan jeffrey. Lalisa hanya mengurus persoalan gaun saja.
"Eonnie" panggil lisa pada jisoo dan jennie
Jisoo dan jennie terkejut karena setelah sekian lama akhirnya lalisa memanggil mereka dengan sebutan itu lagi. Dan juga lalisa hanya memanggil mereka dengan sebutan itu jika memang ia benar-benar kacau dan butuh sandaran. Ia akan melakukannya, karena lisa butuh sosok saudara untuknya
"hatiku mengatakan aku belum siap, tapi otakku mengatakan aku harus melakukannya" lirih lisa yang kini sudah cantik dengan make up natural nya
"Lisa-ya, listen to me. Bagaimana pun juga kau sudah sampai disini, tak ada guna nya untuk mundur. Kau harus tau, seperti apapun nanti jeffrey adalah suami mu. Kau memiliki hak penuh atas dia. Kami akan selalu berada disampingmu kapan pun kau butuhkan" ucap jennie yang memegang bahu lisa
"kau harus survives. Lalisa yang kukenal tidak pernah pesimis seperti ini" jisoo menambahkan
Rupanya kalimat-kalimat seperti tadi sangat mampu menenangkan hati lalisa. Ia menghela nafasnya panjang dan sudah siap dengan kehidupan pernikahan yang akan ia jalankan kedepannya. Dengan lantang lisa berkata
"Okey, tak ada yang bisa mengambil apa yang sudah menjadi milik Lalisa Manoban.. Bukan begitu girlsss"
Sedangkan jisoo, jennie, dan rose langsung berteriak ricuh karena ucapan lisa tadi. Mereka tak sadar jika sedang berada di ruangan sekarang.
"That's my girl" ucap rose dengan suara melengking nya
"Ekhemm.. excuse me, acara akan segera dimulai. Mari nona" ajak salah satu staff wedding organizer yang langsung mengajak lisa keluar
"okee, calm down. Tarik nafas.. buang.." ucap jennie
"doakan aku" ucap lisa terakhir kali pada sahabatnya
---
Lalisa berjalan beriringan dengan tangan yang berada di lengan daddy nya. Di ujung sana dapat ia lihat dengan jelas Jeffrey Jeong yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Senyuman lisa tak henti-henti nya mengembang, entah lah lisa tak tau apa penyebabnya
Hingga tiba saat di depan altar, daddy marco menyerahkan putri semata wayangnya pada jeffrey
"Bahagiakan putriku, son" pesannya pada jeffrey
"Tentu dad" jawab jeffrey lalu mengambil tangan lalisa dari tangan daddy nya
Jeffrey tak begitu mendengarkan apa yang diucapkan oleh pendeta ini. Mata nya terkunci pada sosok bak bidadari di depannya ini. Ia tak menyangkal jika ia beruntung memiliki wanita yang mungkin mendekati sempurna.
"Ekhemmm" kode dari pendeta sepertinya tak berpengaruh apapun pada jeffrey
"Jeff"
Panggilan dari lalisa seperti membawanya kembali ke alam sadarnya, mata nya bergerak kikuk kala mendapati semua orang yang berada disana tertawa pelan, ada apa ini

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
Fanfiction"lalu sekarang bagaimana?..." "just follow the flow lice. Aku.." . . #Jaehyun #Lalisa