Jeffrey memasuki apartment mereka tepat pukul 10 malam diikuti oleh lalice dibelakangnya. Sedari tadi kedua insan itu bahkan tak saling berbicara. Ralat, hanya lisa yang mencoba untuk mengajak beicara namun tak ada sedikitpun tanggapan yang diberikan oleh jeffrey
Lelaki itu agaknya sudah kepalang kesal dengan kejadian dua hari berturut-turut ini. Bahkan saat semua orang tahu jika lalice sedang mengandung, yang mana artinya dirinya itu sudah menikah tapi masih ada saja lelaki yang masih kekeh untuk mendekat.
Sedari tadi jeffrey berdiam, berusaha tak membalas ucapan istrinya dulu. Ia bermaksud tak ingin hilang kendali, bagaimanapun ia sadar jika lisa sedang mengandung. Ia sama sekali tak ingin mengucapkan kata-kata kasar untuk istrinya itu.
"Heyy husband tunggu" cegah lalice saat tahu jeffrey akan masuk ke dalam kamar mandi
Namun sayang, panggilan lisa tadi sama sekali tak diindahkan oleh suaminya itu. Jeffrey melangkah masuk ke kamar mandi guna untuk menenangkan pikirannya. Namun bukan malah tenang ia malah dibuat terkejut oleh teriakan istrinya dari luar
"Husband, kau mengacuhkanku dari tadi. Dasar lelaki sialan, keluarrr" teriak lalice sambil menggedor pintu kamar mandi
Sepertinya kesabaran yang dimiliki lisa tidaklah banyak, suaminya itu pandai menyulut emosinya. Ditambah lagi semua perasaan bersalah wanita itu yang menyeruak begitu saja.
Terbukti sepertinya cara yang dilakukan lisa membuahkan hasil, sekarang jeffrey sudah membuka pintunya dengan tubuh toples hanya berbalut bathrobe saja.
"what the hell" geram jeffrey
Lalice meneguk air liurnya kasar, sungguh jeffrey yang saat ini sangat mengerikan. Wanita itu bersumpah jika saat ini adalah kemarahan jeffrey yang terparah selama ia menikah dengan lelaki itu. Kalau boleh memilih, lisa lebih suka sifat rewel jeffrey saat marah daripada harus diam seperti ini
"a-aku ingin me-menjelaskan sesuatu" ucap lalice yang tiba-tiba saja tergagap
Jeffrey melipat tangannya kedepan dada, "explain"
"Aku tadi memang memiliki janji bersama rose, kau tau itu karena dia tadi ada disana. Dan perihal Jeon jungkook dan Kim mingyu itu pure sebuah ketidaksengajaan. Aku sama sekali tidak tahu jika ada kedua orang itu disana, hubby" rengek lisa dengan memanggil suaminya itu dengan panggilan manja nya
"Kau jelas tau apa saja yang ingin kuketahui wifey, explain" tegas jeffrey dengan wajah angkuhnya
Lalice mengangguk cepat, "aku mengenal kedua orang itu saat aku menghadiri birthday party temanku, Jackson. Saat itu bambam yang mengenalkanku pada keduanya. Tapi aku sama sekali tidak tertarik sedikitpun hubby, I swear" jelas lisa sambil membentuk peace ditangannya
"Really.. sweety??" ejek jeffrey dengan menyunggingkan senyumannya
Ohh tuhan sungguh rasanya lalice ingin melenyapkan pria bermarga jeon itu sekarang juga. Ia sudah membuat jeffrey nya berubah menjadi lelaki yang sangat menyebalkan seperti ini
"Hubby, please" rengek lisa
"Kau ingat saat aku bercerita tentang temanku yang menanyakan sexualitasku? Itu mereka, mereka teman-temanku"ucap jeffrey
Lalice mengatupkan bibirnya, ia sama sekali tak tahu perihal ini. Dan lagi bambam juga tak pernah bercerita jika ia dan suaminya berteman. Kenapa semakin kesini, semakin banyak lelaki yang ingin lisa beri pelajaran.
"Sudahlah, itu tidak penting. Ahh dan satu lagi, putuskan hubungan kerja samamu dengan Oh Sehun itu. Aku tidak suka" ungkap jeffrey dengan lugas
Lalice jelas mengerenyit tak suka, mengapa sekarang dikait-kaitkan dengan client nya. Sungguh sangat tidak professional Jeffrey jeong ini, pikir lisa

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
Fanfic"lalu sekarang bagaimana?..." "just follow the flow lice. Aku.." . . #Jaehyun #Lalisa