- 19 -

3.2K 377 9
                                    


!!!!


Jeffrey dan lisa tiba di kediamannya saat jarum jam menunjuk angka sembilan malam. Yaa, selama itu jeffrey menemani lisa dikantornya namun hal itu tidak menjadi masalah baginya. Bisa dibilang ia sedang menebus kesalahannya pada istri cantik nya itu.

"kau mau makan dulu atau mandi dulu?" tanya lisa

"Sepertinya aku akan mandi dulu" ucap jeffrey tanpa melihat lisa karena sekarang ia sedang melepaskan sepatunya

"baiklah, aku akan menyiapkan makan malam"

"mengapa tidak memesan saja? kau pasti lelah"

Lalisa menggeleng mendengar perkataan jeffrey, "dibanding aku, kau jauh lebih lelah. Mandilah, aku akan menyiapkan semuanya" jawabnya

"thank you wifey" ucap jeffrey kemudian mencium pipi kanan lisa tanpa permisi

Setelah kepergian jeffrey, lisa mulai memakai apronnya. Sepertinya spaghetti carbonara akan enak dimakan saat cuaca seperti ini. Ia mulai berkutat dengan bahan-bahannya.

Sebenarnya lisa tidak terlalu pandai dalam hal memasak, apalagi mommy nya tak pernah membiarkan ia menyentuh dapur saat masih tinggal bersama. Hal seperti ini ia dapatkan secara otodidak setelah hidup sendiri di apartment nya.

Mulai dari menumis bahan-bahan, menggoreng sosis, kemudian memasukkan spaghetti nya. Lisa memang terlihat sudah menguasai semuanya. Karena ia memang biasa memasak itu saat tinggal sendiri

Sepertinya ia harus berbelanja bahan-bahan lainnya, karena stok persediaan disini sudah sangat menipis, pikirnya. Sedang asyik memasak ia sampai tidak sadar jika sedari tadi jeffrey sudah memperhatikannya. Perlahan jeffrey melingkarkan tangannya diperut rata lisa.

"Jeff, lepaskan. Aku bau" ucap lisa menyuruh jeffrey berhenti karena ia juga merasa jika bau tubuhnya sudah tidak enak.

Namun bukannya menghentikan jeffrey malah tambah mengerutkan pelukannya. Ia menghirup aroma tubuh lisa dalam-dalam.

"kau tidak bau sama sekali" ucapnya

Mulai dari menghirup aroma tubuh lisa, jeffrey terus melakukan kegiatannya hingga berani membuat bekas kemerahan pada leher belakang lisa. Tangannya pun tak tinggal diam, pertama ia memastikan jika lisa sedang dak menggunakan kompor dan lagi langsung melepaskan apron yang dipakai lisa

"sshh jeff" ucap lisa sensual saat jeffrey mulai mengecup daun telinganya

Dengan tergesa-gesa jeffrey langsung membalikkan tubuh lisa dan langsung melumat bibir ranum milik istrinya itu. Persetan dengan rasa lapar, jeffrey tak peduli sama sekali

Lalisa kembali mendesah saat jeffrey kembali membuat karya nya pada leher lisa. Entah lah mengapa ini sungguh nikmat, pikirnya

"aahh.."

"Ohh you're fucking hot wifey, I want you tonight" geram jeffrey yang berusa menahan sesak dibawah sana. Sedangkan lisa, ia tak mendengar lagi apa yang suaminya ucapkan karena sepertinya ia sudah mulai kehilangan akal sehatnya

Jeffrey menggendong tubuh lisa seperti koala dengan bibir keduanya yang masih menyatu, membawa keduanya menuju kamar. Setelah sampai, lisa dengan mudahnya melepaskan baju jeffrey karena memang ia hanya memakai kaos setelah mandi tadi. Sedangkan jeffrey..?

"What the fuck lalice, mengapa kau menggunakan baju seperti ini" kesal jeffrey

Jeffrey jelas kesal karena lalice kini menggunakan baju dengan banyak kancing, hal itu membuat lisa tertawa. 'Mengapa ia sekarang menyalahkan bajuku' pikir lisa

"mau aku bantu?"

"No"

Hanya dalam hitungan detik baju itu langsung terbelah dua karena ulah jeffrey. Yaa, ia baru saja merobek baju sialan itu karena sudah menghambat kenikmatannya.

Lalisa melotot melihat apa yang baru saja jeffrey lakukan, padahal baju itu baru ia pakai sekali ini. Dan lagi, lisa bertambah terkejut kala jeffrey merobek bra nya dengan bringas. Mata jeffrey berbinar melihat gundukan sintal kemerahan di depannya itu

"jeff, slowly. Aahhh...." lisa jelas terpekik karena jeffrey langsung menghisap payudaranya seperti bayi yang kehausan

Jeffrey terus menghisap tiap jengkal tubuh lisa. Sedikit heran karena seharian ini lisa bekerja dan berada diluar tapi mengapa tubuhnya masih sangat wangi.

Sedangkan lisa, sepertinya ia sudah terlalu lemas untuk menghentikan kegiatan jeffrey itu. Tubuhnya lelah dan tak bertenagalagi

"lice"

"hmm?" jawab lisa dengan mata yang sangat sayu

"can i ?"

Lalisa sontak tersenyum melihat tingkah suaminya itu, bahkan di saat ia sudah sangat menginginkannya tapi ia masih sempat untuk meminta izin. Padahal lisa adalah istrinya dan pastinya ia berhak untuk mendapatkan apa yang dia inginkan sekarang

"i'am yours Jeffrey Jeong. So, take it" ucap lisa sensual

Jeffrey tersenyum kemenangan, ia kembali melanjutkan kegiatannya disana. Tanpa jeffrey tahu, kini lisa sedang menggigit bibir bawahnya. Jujur saja ia merasa gugup.

Entah jeffrey mendapat pemikiran darimana, yang jelas perasaannya mengatakan jika ia harus melakukannya dengan perlahan. Dan tepat saat adik kecil itu masuk, dapat jeffrey rasakan jika cengkraman lisa pada punggungnya semakin kuat. Padahal ia belum sepenuhnya masuk.

"lice, you okay?" tanya jeffrey yang melihat lisa kini sudah bercucuran keringat dan apa ini? Istrinya menangis?

"it's hurt"

Sedikit bingung dengan tingkah yang diberikan oleh istrinya itu, jika lisa sudah biasa dengan hal semacam ini tentu saja ia tidak akan bereaksi seperti ini. Jeffrey lantas melihat kearah bawah sana dan jelas darah segar menetes dari sana.

Seketika jeffrey merasa amat sangat bahagia, entahlah apa penyebabnya. Ia merasa menjadi lelaki yang sangat beruntung. Pantas saja jika ia sangat sulit untuk menembus itu tadi

"thanks wifey, thank you very much" ucapnya yang tak henti-henti menciumi kepala lisa

"okey jeff, tapi mengapa ini sangat menyakitkan huh?" kesal lisa

"aku akan melakukannya perlahan, jika sangat sakit lakukan apapun yang kau mau padaku"

Lisa hanya mengangguk setuju, jeffrey mengelus pucuk kepala lisa guna memberikan sedikit ketenangan pada istri nya.

"you're so tight wifey" geram jeffrey

"sshhh"

Dan malam itu menjadi malam terpanjang bagi keduanya. Baik lisa maupun jeffrey sangat menikmati kegiatannya malam ini. 



.

.



Thank you untuk kalian yang selalu nunggu kelanjutan cerita nya. Jangan bosen-bosen ya guyss hehe 

Jangan lupa vote dan comment^^

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang