- 18 -

3K 419 27
                                    

Jam tepat menunjukkan pukul 10 pagi saat jeffrey menginjakkan kakinya di LM Boutique. Ia baru saja take off dari swiss dan memutuskan langsung ke apartment namun sayangnya lalice tidak disana. Itu sebabnya ia memutuskan untuk pergi ke LM Boutique.

"seriously? Kau tidak usah bercanda dengan hal semacam ini" ucap salah satu lelaki disana

"Ini sudah menjadi rahasia umum, bodoh. Jika miss lalisa memang tidak mencintai suaminya" jawab yang satunya

Jeffrey sontak menghentikan langkahnya untuk menuju ruangan lisa. Perbincangan kedua lelaki itu cukup menarik di telinga jeffrey

"dari mana kau tahu?" tanya pegawai yang bernama Daniel itu

"ck kau masih tidak mengerti, mana ada orang yang baru saja menikah langsung bekerja? Umumnya pasangan yang baru saja menikah akan honeymoon bukan?" Jawab salah satu pegawai lagi yang bernama jun

"Tapi bukankah hal itu wajar? keduanya sama-sama CEO diperusahaan besar, pasti sangat sibuk" jawab Daniel yang masih berpikiran positif

Jun menggeleng tanda ia tak setuju dengan apa yang diucapkan lawan bicaranya ini, "sesibuk apapun seseorang jika itu menyangkut orang dicintainya pasti akan meluangkan waktunya"

Bak tersambar petir, ucapan yang baru saja dilontarkan oleh salah satu pegawai lisa cukup untuk menampar hati jeffrey. Entah mengapa hal itu membuat hati jeffrey tidak enak karena sudah meninggalkan istrinya itu membuat orang-orang menyebarkan rumor bahkan di perusahaannya sendiri

"Sudahlah, tidak baik membicarakan bos sendiri" kata Daniel yang ingin menyudahi pembicaraan ini

"Kau tahu?" pertanyaan Jun tadi seperti memancing jiwa keingintahuan Daniel

Terbukti ia sekarang yang sudah melebarkan matanya kembali, "Apa apa?"

"Kemarin Tuan Mino mengirimkan makan siang untuk miss lalisa"

"Benarkah? Tuan Mino dari bagian keuangan?" tanya Daniel membenarkan dan dijawab anggukan oleh Jun

"Dan lagi..."

Oke, sepertinya cukup sampai disini. Jeffrey sudah mengeraskan rahangnya sekarang. Ia sepertinya tidak sadar jika emosi nya sudah terpancing

"ekhem excuse me" ucap jeffrey menghampiri keduanya masih dengan ekspresi angkuhnya

"ahh ya? ada yang bisa kami bantu?" tanya jun dan Daniel yang berdiri untuk menyapa jeffrey. Tampaknya keduanya belum mengenali siapa lelaki yang didepannya ini

"Dimana ruangan Lalisa Manoban?" Sebenarnya jeffrey sudah tahu dimana ruangan lisa, ia hanya ingin menghentikan keduanya

Jun dan Daniel mengerenyit tak suka, dari cara bicaranya saja lelaki di hadapan mereka ini sudah sangat menyebalkan. Apalagi ia menyebutkan nama atasan mereka tanpa embel-ember miss atau Nyonya.

"Ada dilantai 7 sir" jawab jun seadanya

"Thanks" ucap jeffrey lalu pergi meninggalkan keduanya

Jun dan Daniel masih memandangi punggung jeffrey yang akan berjalan menuju lift. Tak lama dari itu, Daniel seperti teringat sesuatu

"Jun, sepertinya aku pernah melihat lelaki itu. Tapi dimana" ucapnya seraya berpikir

"Benarkan? aku tidak pernah"

"Atau aku yang salah lihat?" kata Daniel masih berkutat dengan pikirannya

"Sudahlah, kau hanya berhalusinasi. Mari kita makan siang" ajak jun


---


"Nancy"

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang