"ada apa kau menemui ku ed?" tanya lisa lagi berusaha tak menghiraukan kegiatan suaminya itu
"Aku gugup lisa, besok aku akan bertemu dengannya. Sejujurnya aku baru memutuskan kekasihku karena perjodohan ini. Aku takut semua tak berjalan mulus, dan rose tak menyukaiku" jelas Edwin
Lisa terkekeh disana, apa Edwin bilang? rose tak menyukainya. Ohh ayolah rose adalah pemuja lelaki tampan nomor satu didunia ini. Lisa sangat tahu itu, hanya dengan mencium parfum Edwin saja lisa yakin rose akan suka dengan lelaki ini. Jadi kecil kemungkinan rose tak menyukai Edwin
"Aku dengar kau juga dijodohkan, aku hanya ingin meminta pendapatmu karena kau teman dekat rose. Apa yang harus kulakukan besok, apa dia menyukai bunga? atau apa?"
"Kau menyukai rose?" itu pertanyaan pertama yang lisa lontarkan
Edwin menggeleng, "Aku baru melihat fotonya, mana bisa aku bilang aku suka" jawab Edwin
"Just be yourself"
Jika kalian pikir itu lisa, maka kalian salah. Itu adalah jeffrey, dengan tangan yang masih setia mengusap perut bulat itu ia menyampaikan pendapatnya
"Kunci utamanya adalah kau harus menjadi dirimu sendiri, jangan ubah dirimu agar rose suka. Katakan padanya jika kau memiliki prinsip, kau juga memiliki kekurangan dan kau baru berpisah dengan kekasihmu untuk perjodohan ini jika dia jodohmu maka ia akan terima. Jika tidak, maka batalkan" jelas jeffrey
Lisa terpaku mendengar ucapan jeffrey, lelaki ini selalu bisa memberikan solusi untuk siapapun. Terkadang lisa juga merasa sangat beruntung karena dijodohkan dengan jeffrey.
"Benarkah?"
Jeffrey mengangguk, "dengan kau memutuskan kekasihmu untuk memilih perjodohan ini pun harusnya rose tau jika kau sudah memilihnya sedari awal"
"Terimakasih banyak Mr.Jeffrey, pendapatmu sangat berarti untukku" ucapnya
"Kau memanggil istriku seenaknya dan kau memanggilku dengan sebutan Mr. panggil jeffrey saja" ketusnya
Lisa terkekeh, jeffrey memang memiliki cara berbeda untuk berteman
"Jika aku boleh tau, mengapa kau memutuskan kekasihmu? Kau tidak mencintainya?" tanya lisa
"Aku mencintainya, dulu. Sebelum ia berselingkuh dengan sahabatku" ucap Edwin tersenyum miris
"Baguslah, setidaknya kau dijauhkan oleh wanita itu" sambung jeffrey
"jeff" lagi dan lagi lisa menegur suaminya itu, jeffrey memang kadang tak memikirkan perasaan orang lain jika berbicara
"Bagaimanapun, aku berterimakasih pada kalian karena mau mendengarkanku. Semoga kita bisa berteman" kata Edwin
"Ahh sepertinya aku ada sedikit tips untukmu besok, ajak saja rose ke restoran atau tempat apapun itu yang menyediakan banyak makanan. Ia pasti suka. Jika kau membawa bunga, bisa-bisa bunga itu yang dia makan" kekeh lisa
"Baiklah lisa, aku akan mengikuti saranmu"
Selanjutnya mereka lanjutkan dengan mengobrol, Edwin sendiri sebenarnya seseorang yang pemalu tapi lisa mampu mengimbanginya. Tak jarang juga jeffrey yang masih bersikap ketus dengan Edwin karena terlalu akrab pada istrinya tapi sepertinya Edwin tak mempermasalahkan itu. Buktinya ia hanya tersenyum atau tertawa tiap kali jeffrey menyindirnya.
Namun ditengah pembicaraan mereka, Edwin tak sengaja menjatuhkan sendok coffe yang ia pesan. Ia pun langsung mengambilnya, tapi alangkah terkejutnya ia saat tak sengaja melihat kaki lisa. Secepat mungkin ia langsung melihat keadaan lisa disana

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
Fiksi Penggemar"lalu sekarang bagaimana?..." "just follow the flow lice. Aku.." . . #Jaehyun #Lalisa