Jeffrey menghentikan sejenak kegiatannya lalu berdecak setelah melihat siapa orang yang baru saja masuk ke dalam ruangannya tanpa izin. Walaupun sebenarnya ia sudah tau, hanya ada satu orang yang berani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu yaitu Mark, sepupunya.
Jeffrey menatap sebal lelaki yang berusia dua tahun lebih muda darinya itu, lelaki itu tanpa permisi langsung duduk dan melenggang kan kakinya.
"Bukankah sudah kukatakan untuk mengetuk pintu, dude" geram jeffrey
"ohh ayolah brother, aku bukan karyawanmu" elak mark
"ini bukan masalah karyawan atau bukan bodoh, ini masalah attitude" ucap jeffrey lagi
Sedangkan mark hanya menggendikan bahu nya acuh, hal seperti ini sudah biasa ia dapatkan dari jeffrey.
"Bagaimana kabar my sister? wahh sayang sekali aku tak dapat melihat pernikahan kalian"
Jeffrey merotasikan bola matanya malas, "mengapa kau menanyakan dia?" ketus jeffrey
Mark terkekeh, ia tahu apa yang ada diotak sepupunya itu. Jeffrey tergolong lelaki yang posesif jika mengenai wanita nya
"aku hanya bertanya brother, dan apa kau tidak ada niat untuk mengenalkanku padanya?"
"Tidak"
"Waahh, kau sangat kejam"
Jeffrey memilih untuk tidak menghiraukan keberadaan mark disana. Ia kembali fokus pada lembar demi lembar pekerjaan di depannya itu, sepertinya ia harus pulang terlambat lagi malam ini. Sedangkan mark, entahlah apa yang dilakukan lelaki itu karena sekarang ia sudah berbaring dengan nyaman di sofa ruangan jeffrey.
"aku baru mendapat kabar dari jaemin tentang orang yang selalu memberikan bunga untuk sister" ucap mark yang masih memejamkan matanya
Jaemin adalah sepupu jeffrey dan mark. Ia juga memiliki darah keturunan korea, sama seperti keduanya. Hanya saja ia lebih lama berada dikorea dibanding mark dan jeffrey. Sekarang ia tinggal di LA untuk melanjutkan study nya.
Jika kalian tanya mengapa jaemin bisa tahu, itu karena jeffrey yang meminta mark untuk melacak seseorang yang mengirimkan bunga untuk istrinya itu. Tapi karena mark terlalu malas, akhirnya ia menyuruh jaemin melacaknya dan setelah tahu siapa orangnya, ia yang akan melanjutkannya.
"Jaemin?"
"Namanya Oh Sehun. Half Korean. Berusia 28 tahun. CEO dari OSH Company yang menjadi rival dari perusahaanmu brother" jelas mark panjang lebar
"...dan sepertinya dia terobsesi pada istrimu"
Jeffrey mengeraskan rahangnya, tangannya terkepal kuat. Tidak sadar jika ada pulpen yang sedang ia pegang, hingga pulpen itu terbelah menjadi dua. Ingatannya kembali saat lisa menelpon jennie, dan kekasih jennie mengatakan jika lelaki itu tertarik pada lisa.
"dia tahu kalau lisa sudah menikah?"
"Sepertinya tahu, bahkan ia mengenal sister jauh sebelum kau mengenalnya"
"I know that, awasi terus dia. Jangan sampai dia berani menyentuh istriku" tegas jeffrey dan kembali lagi pada pekerjaannya.
"Oww kau sudah mencintainya brother?" ledek mark, karena yang lelaki itu tahu sepupunya ini menikah karena perjodohan dan lagi terakhir kali ia ingat jeffrey mengatakan jika sama sekali tak mencintai nya
"Apa maksudmu? Pergilah dan urus semuanya seperti yang kukatakan"
"Eyy aku juga punya pekerjaan dude, dan lagi kau tak menjawab pertanyaanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
Fanfiction"lalu sekarang bagaimana?..." "just follow the flow lice. Aku.." . . #Jaehyun #Lalisa