- 33 -

1.8K 267 41
                                    


Lalisa membolak balikkan majalah yang dipegangnya sedari tadi. Terhitung sudah satu jam lebih wanita itu duduk di lobby kantor suaminya itu. Hari ini rencananya keduanya akan mengunjungi dokter kandungan untuk memeriksa kandungan lisa dan juga mereka ingin membeli beberapa perlengkapan persalinan.

Sebenarnya jeffrey sudah mengatakan pada lisa agar wanita itu menunggu di apartment saja, mengingat ia akan rapat bersama beberapa pemegang saham di perusahaannya. Jeffrey sendiri tak yakin jika bisa pulang tepat waktu, karena hari ini adalah hari terakhir ia bekerja sebelum nantinya akan cuti.

Namun karena lisa dilanda rasa bosan akhirnya wanita itu meminta sopir untuk menjemputnya dan mengantarkannya ke kantor jeffrey. Ia juga memilih untuk menunggu di lobby daripada di ruangan jeffrey, lalisa terlalu malas untuk naik lift ke lantai atas.

Dari kejauhan ia sudah melihat presensi jeffrey dengan senyuman di wajahnya, lalice pun juga menyambutnya dengan senyuman.

"Wif..."

"Jeffrey jeong.."

Panggilan jeffrey terputus dan gerakan lalisa tertahan saat ia menyadari jika ada seorang wanita menghampiri suaminya itu. Lisa pun memutuskan untuk duduk kembali untuk melihat interaksi keduanya

Jeffrey sendiri mengerenyit bingung, ia tak tahu siapa wanita yang ada didepannya ini sampai ia berani memeluknya dimuka umum terlebih lagi ada istrinya disini. Jantung jeffrey berdetak tak karuan saat melihat wajah lisa yang kini memasang raut wajah yang sangat datar

"Wahh kau sudah melupakanku?" tanya wanita itu setelah melepas pelukan yang tak dibalas oleh jeffrey itu

"Ella..?" tanya jeffrey ragu

Namun keraguan itu disambut baik oleh wanita itu, terbukti sekarang wanita itu tersenyum cerah karena lelaki ini masih mengingatnya

"Yes, I'am Gabriella. Wahh sedari tadi aku sudah menahan agar tidak memanggilmu saat diruang rapat"

Jeffrey memasukkan kedua tangannya disaku celananya, "Apa yang kau lakukan disini?" tanya jeffrey. Gabriella ini adalah teman sekelasnya saat ia menempuh kuliah dulu. Sejujurnya jeffrey sendiri tidak begitu mengenalnya, hanya sekedar tahu nama. Tapi mengapa gadis ini bersikap seolah mereka berteman dekat

"Ahh aku mewakili pamanku, aku tidak tahu jika ia juga merupakan pemegang saham ini. Beliau sedang sakit jadi aku yang menggantikannya" jelas ella

Jeffrey terlihat hanya mengangguk saja, ia sendiri sebenarnya tak terlalu mementingkan kehadiran wanita ini. Ia malah berharap basa basi ini cepat selesai namun sepertinya wanita ini sangat antusias dengan pertemuan mereka

"Bagaimana kabarmu?"

"I'm fine. How about you?"

"I'm fine too. Hanya sedang mencari tambatan hati saja" kekeh wanita itu

Jeffrey bersumpah jika ia sama sekali tak ingin tahu.

"Husband"

Kedua orang itu sontak langsung menoleh kearah suara tadi. Lalisa sebenarnya sudah mendengar semua percakapan itu dan dapat ia tangkap jika suaminya sendiri tak begitu nyaman berbicara dengan wanita itu. Jadi ia berusaha untuk mengakhiri obrolan tidak penting itu sekarang

"Ahh, ella perkenalkan ini lalisa istriku" ucap jeffrey

Mulut gabriella terkatup rapat, wajahnya sedikit terkejut namun sebisa mungkin ia tutupi itu

"Wahh kau sudah menikah jeff, aku tidak menyangka. Bukannya selama kuliah kau hanya berteman dengan jeon, bambam, dan kim mingyu itu" jawab ella mengabaikan perkenalan yang jeffrey lakukan tadi

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang