LOVE STORY (Vsoo Stories)

Not My Dad! (Part III)

Not My Dad! -  Don't call me "Sir"  anymore. Only, Zac. Okay?

"Daddy, tapi semua akan pergi bersama orang tuanya." Ucap Ashlee lesu. Sambil mendudukan dirinya disamping Zac, disofa ruang tengah. Besok Ashlee akan pergi School Trip dari sekolahnya.

"Kau kan pergi dengan Daddy. Apa masalahnya?" Zac mengelus belakang rambut Ashlee.

"Ajak kak Dann bersama kita ya? Kuhubungi kak Dann sekarang ya Daddy? Please.. "

"Ashlee, kenapa kau selalu melibatkan Dann? Kita belum lama mengenalnya. Dan mungkin dia juga merasa risih jika kau terus menghubunginya."

Ashlee terdiam.

"Mereka pasti bersama Ayah dan ibu mereka, sementara aku? Aku juga ingin. Jadi aku mohon Dad, Aku mau kak Dann ikut bersama kita."

Zac terdiam cukup lama.

"Dengan kak Dann ikut bersama kita, aku akan merasa lengkap. Boleh ya Daddy? Please.. "tambah Ashlee meyakinkan Zac.

Zac merasa tidak enak pada Dann, Karna Ashlee selalu menghubungi wanita itu.

"Kau hubungi dia, tapi, Jika dia tidak bisa kau tidak boleh memaksa ya?"

Ashlee mengangguk senang. Ia pergi kekamarnya dan menghubungi Dann disana lewat ponselnya.

"Tuan Zac?" Bibi Merlin yang sedari tadi memperhatikan mereka itu pun menghampiri Zac. Merlin adalah seorang pengurus rumah Zac yang diutus orang tua Zac sejak ia dan Anna menikah. Ia yang mengurus semua kebutuhan rumah tangga dirumah itu.

"Ah, iya bi. Ada apa?"

"Apa saya boleh berbicara?"

"Tentu saja."

"Nona Ashlee, dia seperti itu karna membutuhkan sosok seorang ibu. Dan dia merasa wanita yang bernama Dann itu bisa membuatnya nyaman seperti seorang ibu."

"Mungkin kau benar."

"Saya rasa, tuan juga butuh sosok seorang istri. Sejak nona Anna meninggal, tuan tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun. Saya pikir ini waktu yang tepat tuan, Demi kebaikan Ashlee dan juga anda sendiri. Maaf jika saya lancang."

Zac menganggukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa bi."

"Kalau begitu saya kebelakang dulu."

"Iya bi."

Zac menghela nafas panjang, lalu mulai merebahkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di lengan sofa.

"Dann.. dia memang wanita yang baik. Ashlee juga sangat menyukainya." Gumamnya.

Lalu ia memejamkan matanya,