Jisoo meraih ponselnya yang berdering didalam tas. Itu panggilan dari Jungkook.
"Iya Jungkook?"
"Aku kangen kamu by." Jungkook menelpon Jisoo padahal dia masih berada didepan gerbang rumah Jisoo sehabis mengantar Jisoo pulang tadi.
"Tadi baru ketemu kan, kamu ih."
"Buka jendela kamu deh"
Jisoo pun menurut dan menyibak tirai jendela kamarnya. Ia melihat Jungkook melambaikan tangan padanya.
"Cantik banget padahal dari jauh loh ini."
"Mulai deh. Pulang, udah malem. Oia sekalian bawa adek kamu pulang tuh dia didalem sama Taehyung."
"Somi ada didalem?"
"Iyaa."
"Yaudah, kiss dulu."
"Gak mau."
"Yaudah aku gakkan Pulang. Aku disini terus nerror kamu."
"Muacch. Udah." Denger itu Jungkook langsung salting parah.
"Maunya beneran by,"
"Ngelunjak yaaa"
"Iyadeh, muachhh."
"Udah kamu pulang yaaaa, bawa adek kamuuu sekalian jangan lupa. Bye bye" bip. Jisoo langsung menutup kembali tirai jendela kamarnya.
Jungkook menekan bel rumah Taehyung. Dan Taehyung pun membukakan pintunya.
"Mana Somi?"
Somi menghampiri Jungkook karna ia mendengar suara kakaknya itu.
"Ayo pulang. Udah malem."
"Nanti aja, gue bisa pulang sendiri. Biasanya juga lo gapeduli meski gue ga pulang sekalipun."
Jungkook menarik tangan Somi.
"Apaan si-"
"Biar gue yang anterin dia nanti." Taehyung menahan tangan Jungkook yang hendak membawa tangan Somi.
"Kenapa mesti lo kalo ada gue? Ayo Som gausah drama." Akhirnya Somi terpaksa pulang karna ia sebenarnya sedikit takut dengan Jungkook.
Jisoo mengintip dari lantai atas.
"Yesss!" Sorak Jisoo pelan. Lalu ia perlahan kembali masuk kekamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Laper banget," Jisoo bangkit dari ranjangnya dan melangkah keluar kamar. Padahal tadi ia sudah makan malam bersama Jungkook direstoran mewah, tapi ia masih tetap lapar.Jisoo sudah berada didapur mencari makanan dikulkas. Tapi tidak ada yang siap makan, semua harus diolah terlebih dahulu. Jisoo menghela nafas lalu kembali menutup kulkasnya.
"Kayanya kita butuh asisten rumah tangga deh," ucap Jisoo, ia sudah duduk disamping Taehyung yang tengah menonton TV.
"Ngapain? Kan ada lo."
"Sialan. Iya deh, gue sadar diri gue siapa disini, gue cuma anak-" kalimat Jisoo terhenti, ia langsung bangkit dari duduknya hendak pergi. Tapi Taehyung menahan tangan Jisoo. Taehyung merasa bersalah karna ucapannya barusan.
"Gak gitu maksud gue, bercanda Jis."
"Gue ngantuk." Menepis tangan Taehyung dan melangkah kekamarnya.
Jisoo menutup pintu kamarnya, sejak dulu Jisoo tahu siapa dia sebenarnya dirumah itu. Dia bukan siapa-siapa, dia hanya anak angkat. Tapi entah mengapa ucapan Taehyung tadi membuat hati Jisoo sakit walaupun ia tahu Taehyung hanya bercanda.
"Jisoo? Maafin gue ya? Gue gak ada maksud kaya yang lo pikirin, sumpah. Lo adik gue, kesayangan gue. Iya nanti kita cari ART, lo laper kan sekarang? Gue pesenin MCD ya?" Bujuk Taehyung didepan pintu kamar Jisoo.
"Gapapa gue lagi menstruasi jadi agak baper aja. Gue gak jadi laper. Mau tidur aja." Jawab Jisoo dari dalam tanpa membukakan pintu kamarnya. Jisoo sedang menangis dibalik selimut.
"Yaudah, maafin gue ya? Jangan nangis, lo jelek banget kalo nangis."
"Bangsat"
Taehyung terkekeh.
30 menit kemudian.
Taehyung kembali mengetuk pintu kamar Jisoo.
"Gue gantung digagang pintu ya. Ada Choco Frappe juga nih, nanti tumpah. Dah gue mau tidur." Ucap Taehyung lalu melangkah pergi kekamarnya.
Mendengar itu Jisoo langsung membuka selimutnya. Ia membuka pintu kamar dan langsung mengambil bungkusan mcdonals itu.
Hal yang paling Taehyung takuti adalah Jika Jisoo merasa seperti tadi, merasa dia bukan siapa-siapa dan bukan bagian dari keluarganya. Itu hal yang harus ia jaga dan hindari.
Taehyung mengecek kekamar Jisoo, ia tersenyum melihat bungkusan makanan yang ia gantungkan digagang pintu itu sudah tidak ada.
***
Jisoo masuk kedalam mobil Jungkook.
"Maaf ya kelamaan, aku harus siapin makanan buat bayi besar dulu soalnya." Ucap Jisoo sambil berusaha menarik seatbelt tapi kok susah ya.
Jungkook yang menyadari itu langsung mendekat membantu Jisoo menarik Seatbeltnya. Tapi Jungkook malah salah fokus ke wajah cantik kekasihnya itu.
Setelah Seatbeltnya berfungsi, Jungkook mengecup singkat bibir Jisoo tanpa aba-aba dulu. Dan ia langsung kembali ke posisinya.
Jisoo hanya bisa terkejut menatap Jungkook yang langsung fokus menyetir berpura-pura tidak terjadi apa-apa itu. Lalu ia terdiam dan menatap keluar jendela.
Jungkook melirik kearah Jisoo yang tidak beraksi apa-apa setelah ia kecup tadi. Tiba-tiba Jungkook menepikan mobilnya.
"Kenapa berenti disini?" Bingung Jisoo.
"kamu bisa gak? Gak buat aku penasaran sedikit aja?"
"Maksud kamu?"
Jungkook mendekat dan kembali mengecup bibir Jisoo, kali ini dengan durasi yang tidak singkat.
Jisoo sedikit mendorong Jungkook. Membuat Jungkook melepas tautan bibirnya.
"Kenapa? Kamu gak suka?"
Tiba-tiba Jisoo meraih wajah Jungkook dan kini ia yang mendominasi.
Jungkook kini turun ke leher jenjang Jisoo. Mengecupinya dengan lembut. Jisoo memejamkan matanya, dengan satu tangannya meremas punggung Jungkook dan satunya lagi meremas rambut pria itu.
Jungkook menatap wajah Jisoo. Jisoo pun membuka matanya.
"Aku suka banget aroma tubuh kamu by,"
"Jungkook, ini udah jam berapa? Nanti kita telat. Aku ada kuis."
"Ah, maaf. Yaudah kita jalan sekarang." Jungkook kembali ke setir dan menyalakan mobilnya.
Setelah sampai diparkiran kampus, Jisoo merapikan rambut Jungkook yang sedikit berantakan karenanya tadi.
"Aku turun duluan ya." Ucap Jisoo setelahnya lalu turun dari mobil Jungkook.
Jungkook tersenyum memandangi Jisoo yang sudah melangkah menjauh dari mobilnya.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY (Vsoo Stories)
RomansaKumpulan cerita Vsoo. Random Place. Gudangnya typo, ngaco dan jauh dari kaedah tata bahasa indonesia yang baik dan benar. #vsoo Cover edit by me. Start 20/08/21