"Jangan bercerai. Jisoo sedang mengandung cucu Eomma. Kalian tidak bisa bercerai." Ucap Ibu Taehyung yang sudah duduk disofa sambil melipat kedua tangannya didada dengan menatap kesal kearah putranya itu.
"Kami sudah sepakat tidak membahas kehamilan dipengadilan nanti."
"Taehyung? Kau benar-benar akan melakukannya? Lalu Eomma akan kehilangan cucu dan menantu Eomma?"
"Aku akan membesarkan anak kami. Eomma tidak akan kehilangan cucu Eomma."
"Apa maksudnya?"
"Kami sepakat Jisoo hanya akan melahirkannya, setelah itu dia bebas melakukan apapun yang dia inginkan. Dia berhak bahagia."
"Kesepakatan macam apa itu?!" Ibu Taehyung tidak habis pikir dengan mereka berdua.
"Eomma pusing kepala mendengarnya. Kau mengacaukan pernikahanmu sendiri! Eomma tidak mau tahu, Lakukan sesuatu agar kau tidak kehilangan keduanya. Berlutut atau apapun itu agar Jisoo bisa memaafkanmu." Lanjut ibu Taehyung lalu pergi dari hadapan Taehyung.
***
Taehyung meminta Rose untuk selalu mengabarinya terkait perkembangan kandungan Jisoo tanpa sepengetahuan Jisoo. Ia juga berpesan pada kedua orang tua Jisoo untuk membantunya menjaga Jisoo dan segera menghubunginya jika terjadi sesuatu.
Hari ini Taehyung akan mengurus perceraiannya kepengadilan, tetapi mengingat Jisoo menghubunginya tempo hari membuatnya menjadi kembali meragu.
"Apa yang harus kulakukan?" Taehyung meletakkan berkas perceraiannya diatas meja kerja. "Adakah cara lain yang bisa kulakukan untuk meluluhkan kembali hatimu Jisooya?"
Sebelum berangkat, Taehyung mencoba menghubungi Jisoo.
"Jisooyaa?"
"Ada apa? Kau sudah mengurusnya?"
"Beri aku kesempatan-"
"Kita sudah membicarakannya dan menyepakatinya." Potong Jisoo.
"Kau benar. Baiklah."
"Bagus, lebih cepat lebih baik." Bip. Jisoo mengakhiri panggilannya.
Tidak ada kesempatan lagi untuk bisa memperbaiki rumah tangga mereka. Lalu Taehyung mengambil berkasnya dan keluar dari ruangan kerjanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jisoo tengah meminum susu yang dibuatkan oleh ibunya."Eomma, jika Taehyung datang lagi tolong beritahu aku." Ucap Jisoo pada ibunya yang tengah memotong buah untuknya. Jisoo meletakkan gelas susunya yang sudah kosong lalu pergi menuju kamarnya.
"Kau belum memakan buahmu!"
"Untuk Eomma saja."
***
"Kenapa aku sangat ingin melihatnya ya?" Jisoo terbangun dimalam hari, pukul 00.00 dini hari lebih tepatnya.
"Tidak boleh begini. Kenapa kau sangat menyusahkanku?!" Kesalnya pada janin yang ada didalam kandungannya. Pasalnya ia mengidam ingin melihat wajah Taehyung saat ini juga.
Jisoo berusaha mengalihkannya dengan melakukan apa saja, tetapi tetap tidak bisa. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 01.00 pagi. Jisoo mencoba untuk terlelap namun nihil. Akhirnya ia menghubungi Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY (Vsoo Stories)
RomanceKumpulan cerita Vsoo. Random Place. Gudangnya typo, ngaco dan jauh dari kaedah tata bahasa indonesia yang baik dan benar. #vsoo Cover edit by me. Start 20/08/21