Anniversary (2)

476 134 4
                                    

"VIERRO!!!"

Soonya terperanjat dari tidurnya sambil meneriaki nama sang kekasih. Ia memimpikan sesuatu yang buruk menimpa pria itu.

Syukurlah itu hanya mimpi

Ada perasaan lega karna ia hanya bermimpi. Lalu, jari tangannya menyentuh pipinya yang terasa basah itu.

Aku menangis? Aku benar-benar menangis padahal itu hanya mimpi?

Ia langsung memastikan, ia menoleh dan mendapati ruang kosong di ranjangnya.

Soonya langsung turun dari ranjang sambil memanggil nama Vierro. Ia menjadi panik karna tidak menemukan pria itu.

"Vierro! Kau dimana??" Soonya melangkah ke dapur lalu kamar mandi, Namun Vierro tidak ada.

"Sayang!"

Ia kebalkon, tapi Vierro tidak ada disana.

"Tidak mungkin! Aku hanya bermimpi, semua itu hanya mimpi!!" Teriak Soonya lalu ia terjatuh duduk disofa.

Tak beberapa lama, Soonya bangkit dan melangkah menuju pintu kamar apartemen itu untuk keluar mencari Vierro.

Saat Soonya baru saja ingin membuka pintunya, seseorang yang hendak masuk kedalam kamar apartemen itu membuat pintu tersebut terdorong dan Soonya terkejut hingga ia melangkah mundur.

Dan ternyata, itu Vierro!

"Sayang?" Ucap Vierro sambil melepas sandalnya di rak sepatu. "Ternyata kau sudah bangun," Ia mengecup kening Soonya yang tengah berdiri mematung disana. Lalu menggenggam jemari tangan Soonya, membawanya melangkah kearah meja makan dan meletakkan makanan yang dibelinya.

Soonya duduk sambil terus menatap Vierro. Sementara kekasihnya itu sedang sibuk menyiapkan makanan yang dibelinya diatas piring.

Airmata Soonya kembali menetes. Tak lama, ia langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Vierro dari belakang.

"Aku tidak ingin kehilanganmu." Soonya memeluk Vierro erat.

"Kau bermimpi buruk lagi?" Mengelus lembut punggung tangan Soonya yang melingkar diperutnya itu. Perlahan Vierro melepaskan tangan Soonya lalu ia berbalik menghadap wanita itu.

"Kau menangis?" Menghapus airmata Soonya.

"Mimpi itu sangat menggangguku."

"Itu hanya bunga tidur, tidak perlu dipikirkan ya? Kau tidak akan kehilanganku, begitu pun sebaliknya."

Soonya mengangguk.

***

Vierro tengah duduk dimeja kerjanya, membuat sketsa untuk project yang sedang ia dikerjakan. Tetapi ia tidak bisa fokus. Ia memikirkan Soonya yang belakangan ini selalu mengatakan bahwa ia mengalami mimpi buruk.

Vierro menyisir rambutnya kebelakang dan menahannya sesaat, sehingga terpampang jelas ketampanannya itu.

"Soonya sedang apa ya? Aku tidak bisa berhenti memikirkannya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Soonya tengah duduk memandangi sebuah gaun hasil rancangannnya. Lalu ia bangkit dari duduknya mendekati gaun itu. Mengecek setiap detail gaunnya dan memastikan tidak ada yang kurang.

"Sempurna."  Soonya tersenyum, karna ia berhasil membuat gaun seindah itu. Selalu. Ia tidak pernah gagal dalam menciptakan sebuah rancangan yang bagus dan indah.

Ia kembali ke tempat duduknya dan tidak sengaja menjatuhkan pulpen dari atas mejanya. Saat ia hendak mengambilnya, bayangan mimpi buruknya itu berkelebat diingatannya.

LOVE STORY (Vsoo Stories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang