Not My Dad! (Part VII)

718 135 7
                                    

Not My Dad! - Something Wrong.

Dann membukakan pintu untuk Jeff.

"Dann," jeff menahan tangan Dann saat wanita itu hendak melangkah lebih dulu kearah sofa. Dan berbalik lalu menghadap Jeff.

"Maafkan aku ya? Kemarin aku terbawa emosi. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

Dann menatap Jeff, melihat kedalam dua mata pria itu. Dia tulus.

"Duduklah, kau mau minum apa?"

"Apa saja."

"Tunggu sebentar."

Dann melangkah ke dapur untuk membuatkan Kopi kesukaan Jeff.

Jeff akan berhati-hati, ia tidak akan melakukan hal yang akan membuatnya kehilangan Dann.

Tak lama, dan kembali membawakan segelas kopi untuk Jeff.

"Terimakasih, sayang." Jeff langsung menyeruput kopi itu.

"Besok aku akan pergi lagi. Aku tidak ingin pergi dalam keadaan kau masih marah padaku. Aku tidak akan bisa tenang." Jeff mengenggam jemari tangan Dann.

"Aku tidak marah padamu. Aku hanya tidak suka sikapmu kemarin."

"Iya, aku minta maaf ya?"

Dann mengangguk.

"Peluk aku jika kau sudah memaafkanku."

Dann tersenyum lalu memeluk Jeff.

"Kau masih mencintaiku, kan?" Tanya Jeff.

"Tentu saja."

"Syukurlah, kalau begini aku bisa pergi dengan tenang."

"Cepat kembali ya,"

Jeff mengecup pucuk kepala Dann.

***

Hari ini akan ada meeting dengan para investor, sudah pasti Dann akan bertemu Zac dimeeting itu.

Meskipun Dann sempat berdebar saat mengetahui perasaan Zac padanya, ia tetap meyakinkan dirinya bahwa itu bukan apa-apa dan ia tidak akan berpaling dari sang kekasih.

Namun saat Zac memasuki ruang meeting, pandangan Dann tak lepas dari pria itu.

Zac sempat melirik kearah Dann sebelum ia duduk dikursinya.

Selesai meeting, Zac sengaja keluar paling akhir agar ia bisa berbicara dengan Dann yang tengah merapikan berkas dimeja.

"Biar kubantu." Zac mengambil beberapa map dimeja dan memberikannya pada Dann.

"Terimakasih."

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu, Dann."

Dan menatap kearah Zac.

Kini mereka sudah berada diatas rooftop gedung.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jeff? Kalian baik-baik saja kan?"

"Iya. Hubungan kami baik-baik saja."

"Syukurlah kalau begitu."

"Hanya itu yang ingin kau bicarakan?"

"Mungkinkah, aku punya kesempatan?"

"Apa yang kau bicarakan?"

LOVE STORY (Vsoo Stories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang