33. → journey

1.8K 159 15
                                    

___

Di dalam kamarnya, fang sedang menikmati makanan yabg kaizo berikan atas permintaannya sambil mencari bangunan terbiar lewat maps yang Sani maksud dalam telfon tadi.

"Hmmm mana-- ah! Jumpa!" Fang langsung gembira saat menemukan nya, fang yakin kalau itulah bangunan yang di maksud Sani, mengingat Sani Manggatakn kalau gedung itu dekat pantai. Tapi senyuman fang tetiba menghilang saat mengetahui hanya ada satu jalur untuk menuju ke bangunan itu, yaitu melewati hutan.

"Malas lah....hmm esok jelah" gumam fang dengan tidak berperasaan nya sambil melempar ponsel nya ke atas kasur, setelah itu fang kembali menikmati makanan nya.

.

.

Setelah selesai, fang meletakan piring itu asal dan menyandarkan punggungnya pada tembok dengan lutut nya yang sudah dia lipat. Pikiran nya sedaritadi asik memikirkan boboiboy, bagaimana keadaannya?? Apakah dia diperlakukan buruk?
Menghela nafas sekali, fang menoleh ke arah samping, melihat dirinya pada pantulan cermin. Fang menatap cermin itu dalam....

"Kau tak payah selamatkan Boboiboy..."

Tiba-tiba diri nya dari pantulan cermin itu berbicara. Tapi fang tak langsung terkejut, fang tetap menatap datar pada diri nya sendiri dari pantulan cermin.

"Kenapa?" Balas fang, seolah dia benar-benar berbicara pada cermin itu.

"Sebab dia bukan boboiboy...., Dia bukan boboiboy yang sayangkan kau macam dulu, Boboiboy yang sayangkan kau, dia telah pun mati" jawab diri fang dari pantulan cermin itu. Fang masih memasang wajah datar, pandangan nya dia arahkan ke arah depan. Tapi orang yang berada di cermin itu masih memandang fang, seolah orang dalam cermin itu benar-benar manusia sungguhan.

"Habistu siapa dia??..haha.... Boboiboy hanya satu, takda yang lain" jawab fang meremehkan orang di cermin itu.

"Kau tak percaya??"

"Tak" -fang

"Fang ... kalau kau tak percaya Boboiboy kesayangan kau tu dah mati, aku nak tanya satu soalaan ....dah berapa banyak kali kau bunuh diri kau sendiri??"

Pertanyaan orang itu berhasil membuat Fang membulatkan mata nya, benar juga, bagaimana kalau ternyata Boboiboy melakukan hal yang sama seperti diri nya?? Membunuh diri nya sendiri tapi tidak benar-benar mati. Tapi fang langsung menggelengkan kepalanya, fang harus yakin dengan diri nya sendiri, perkataan sosok di cermin itu hanya akan membuat nya terbodohi. Pasti ada sebab lain Boboiboy melupakan diri nya... Boboiboy tidak mungkin dengan sengaja melupakan nya. Boboiboy tidak sejahat itu.

"Entahlah, aku pun tak kisah Boboiboy macam mana, dia dah mati ke belum, dia jahat? Aku...tak kisah, sebab bagi aku...." Fang menggantung ayat nya, fang mengambil sebuah garpu lalu menatap orang dalam cermin itu.

"Boboiboy tetaplah boboiboy." Lanjut fang, setelah nya fang langsung menusuk kepala nya menggunakan garpu tersebut. Orang dalam cermin itu hanya memandang fang tanpa perasaan.









Fang membuka matanya terkejut, fang terus bangun dari tanah dan mengubah posisi nya menjadi duduk. Fang langsung memegang kepala nya yang tadi menjadi korban tusuk garpu untuk menyadarkan diri nya dari mimpi itu. Kepala nya terasa pusing saat dia mencoba mengingat bagaimana dia bisa tertidur di tanah tapi akhirnya fang berhasil mengingat nya.

"Oh ye...aku terlanggar pokok dan pengsan" gumam fang langsung tak semangat.

Flashback on

"Eleh...jalan Kat hutan malam-malam?? Hm! Aku langsung tak gentar pun" ucap fang seorang diri, atau lebih tepat nya dia mencoba untuk menghilangkan rasa takutnya. Ya, fang terpaksa berjalan kaki sebab jalanan mulai semakin hancur dan banyak bebatuan.

just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang