16. → take shelter

2.7K 264 11
                                    

"Boboiboy, mengapa kaki kau boleh sampai Macam tu??" -fang

Setelah membujuk boboiboy beberapa kali agar mau berteduh di rumah nya sebentar, akhirnya Boboiboy mengiyakan nya. Posisi mereka sekarang masih berjalan bersama dengan fang yang menopang tubuh Boboiboy. Hujan juga masih sangat deras.

"Aku jatuh tadi" jawab Boboiboy pelan. Fang hanya meng'ohh'kan saja. Susana di antara mereka kembali hening lagi.

Fang Juga dapat rasakan tangan kiri Boboiboy yang dia rangkul di leher nya sedikit bergetar dan lemas.

"Fang..." Ucap Boboiboy pelan.

"Y-ya?" Jawab fang cepat, menunggu tidak sabar apa yg akan Boboiboy katakan.

"Kau...tadi..." Boboiboy menggantung ucapan nya, entah kenapa Boboiboy merasa agak enggan mengatakan nya.

"Kenapa?"

Beberapa saat Boboiboy diam, akhirnya dia menjawab

"T-tak jadi, lupakan je" jawab Boboiboy sambil wajah nya menoleh ke kanan, dia agak gugup saat tau fang terus melihat nya. Tiba-tiba Boboiboy mulai terbatuk-batuk membuat rasa hawatir fang bertambah.

"Boboiboy, to-tolong benarkan aku untuk dukung kau!" -fang

📌[ Dukung = gendong ]

Boboiboy yang mendengar nya hanya menatap fang heran, namun setelah boboiboy sadar apa yang baru saja fang katanya. Kemerahan mulai muncul di pipi Boboiboy yang tadi nya pucat, melirik ke arah lain dan dengan malu-malu boboiboy mengangguk. "Tapi jangan buat hal yang bukan-bukan!"

Fang terkekeh lalu mengangguk. Dengan senang hati fang meminta boboiboy naik ke punggung nya. Tadi nya fang ingin menggendong nya dengan gaya bridal style, tapi setelah boboiboy berkata itu...dia langsung membatalkan niat nya.

.

"Emm fang....kenapa kau nak buat sampai macam ni pada aku??" Tanya Boboiboy akhirnya memecahkan keheningan di antara mereka berdua. Fang berdiam sejenak sebelum menjawab...

"Sebab aku...." Fang mengantung ayat nya

"Sayang kau" sambung fang dalam hati nya.

"Tak nak kau kenapa-napa" jawab fang membuat Boboiboy mengerutkan keningnya meminta penjelasan lebih.

"Kalau kau sakit nanti...aku di sekolah macam mana? Bosan tau bila kau takde, rasa hampa hidup aku ni... kalau kau ada kan....senang je aku nak kacau kan kau" jelas fang membuat Boboiboy sweatdrop, jadi hanya itu alasan nya? Agar dia bisa menyiksa diri nya? Menyebalkan betul!

Tak terasa mereka berdua sudah sampai di rumah fang. Fang menurunkan Boboiboy dan mendudukan nya di kursi kayu teras rumah nya.

"Aku tunggu sini je sampai hujan berhenti" -boboiboy

"Hmm okelah...tapi kalau kau rasa dingin atau tak enak, masuk jelah ke dalam, aku benarkan" meski sedikit ragu tapi fang mengizinkan boboiboy tetap duduk di luar, dia tau boboiboy sangat keras kepala, fang juga sedang malas berdebat dengan Boboiboy.

Fang mulai masuk ke dalam rumah nya, tapi membiarkan pintu depan nya tetap terbuka agar Boboiboy tidak perlu ragu untuk masuk ke dalam.

.

.

Beberapa menit setelah nya, Boboiboy masih tetap duduk di teras sambil menatap hujan yang belum berhenti, tangan nya menyilang di dada nya, wajah yang biasanya terlihat ceria itu kini terlihat mururng.

Fang masih lagi mandi. Dan Mak fang yang baru saja selesai dari dapur begitu terkejut melihat pintu depan yang terbuka lebar.

"Ish! Mesti fang buat kerja ni!" Kesal Mak fang sambil berjalan ke arah pintu. Dapat dilihat sepatu dan kaos kaki basah yang digeletakan di sembarang tempat. Setelah merapihkan sepatu itu, Mak fang berniat menutup pintu tapi niat nya itu di batalkan saat melihat ada Boboiboy yang terduduk sendirian.

"Eh Boboiboy, kenapa kamu duduk situ, masuklah....." Ajak Mak fang sambil tersenyum. Boboiboy menoleh ke arah sumber suara lalu tersenyum kecil.

"Takpe makci--"

"Mesti fang tak bagi kamu masuk eh?" Potong Mak fang yang dah berprasangka buruk pada fang.

"Eh? bukan--" belum selesai boboiboy menghabiskan Kalimat nya, Mak fang sudah pun menarik tangan nya agar masuk ke dalam. Tepat setelah Mak fang menutup pintu depan, fang pun baru turun dari tangga dengan handuk yang melingkar di leher nya.

"Fang! Kenapa kamu biarkan kawan kamu duduk luar dengan baju yang dah basah macam ni?! Kamu tak kasian ke? Kalau dia sakit macam mana?" Omel Mak fang tiba-tiba, membuat Fang yang baru saja turun dari tangga langsung terkaku heran.

"Eh?" -fang

"Apa ah eh ah eh?! Nah bawa kawan kamu masuk bilik kamu dan salin baju dia" sambung omel Mak fang sambil memberikan Boboiboy pada fang. Fang pula masih terkaku heran dengan diri nya yang tiba-tiba di tuduh.

__

"Apa kau tunggu lagi? Masuklah" ucap fang pada Boboiboy yang masih diam di depan pintu kamar mandi di kamar nya. Menoleh seram ke arah fang, Boboiboy tidak yakin jika membiarkan fang di depan pintu kamar mandi, pasti dia merencanakan sesuatu.

"Kau...tak payahlah berdiri Kat situ sekali" ucap Boboiboy malas.

"Ohh ini ke masalah Nye? Okay okay" balas fang sambil berjalan menjauh kamar mandi. Setelah di rasa aman Boboiboy mulai masuk.
.

.

.

Semasa mandi Boboiboy masih belum melihat gerak gerik mencurigakan fang. Pintu kamar mandi dia senderkan dengan punggung nya dari dalam agar fang tidak tiba-tiba membukanya. Saat ini Boboiboy ingin mengambil sabun yang memerlukan satu langkah untuk mencapai nya tapi jika dia pergi ke situ bagaimana jika tiba-tiba fang membuka pintu?

"Hah...dah lah boboiboy...jangan terus bersangka tak baik dengan fang" gumam Boboiboy untuk meyakinkan diri nya, baru mengambil sabun dia langsung di kejutkan dengan sesuatu

"Boboiboy! Cheese!!.."

Cekrek!

BAMM!

Boboiboy yang tanpa persiapan hanya terkaku saat fang tiba-tiba membuka pintu lalu memotret nya dan menutup pintu kembali dengan kencang.

"Huhu...aku dah agak dah.." -boboiboy

__

"Fang mana phone kau!?!" Ucap Boboiboy yang masih mengenakan handuk sambil meneliti setiap pelosok kamar fang.

"Entahlah...tak guna lah kau cari-cari Kat situ" balas fang santai sambil mencari-cari baju di lemari nya untuk Boboiboy kenakan.

"Huuu....tak lawak lah fang..." -boboiboy

"Lawak bagi aku" -fang

"Mana ada! Malulah...." Ucap Boboiboy yang masih merengek, duduk di karpet dan bersenderan dengan dipan kasur fang yang terbuat dari kayu.

"Buat apa malu? Kita kan sama lelaki~" balas fang sambil memberikan baju yang sudah dia temukan pada boboiboy. Boboiboy mengambil baju itu dengan kasar, wajah nya pula malas menatap fang.

Fang hanya terkekeh melihat tingkah Boboiboy yang seperti anak-anak.

"Dahlah tak guna kau merajuk macam tu....baik kita keringkan buku-buku ni" -fang

"Buku ni? Buku Mana?!" -boboiboy

"Buku sekolah lah dan kita boleh buat homework sama-sama sekali, hari ni kan ada 3 homework kita dapat" ucap fang bahagia sambil menuju arah pintu kamar nya, sebelum ke luar dan menutup pintu fang menatap Boboiboy yang masih duduk belum mengenakan baju nya.

"Cepatlah kau pakai baju tu selagi aku ke bawah...atau....kau nak aku tengok kau pakai baju? hihihi" -fang

Boboiboy yang mendengar itu langsung memerah dan melempar celana yang fang berikan juga pada fang tapi sayangnya fang lebih dulu menutup pintu.

"Ish! Harsunya aku tak payah ikut dia kesini!" -boboiboy

To be continued....

Senin berkah 🙏🏻

29 November

just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang