18. → worries

2.8K 263 29
                                    

"uggh..." Ringis Boboiboy saat mencoba bangun dari menindih tapi tidak bisa, Boboiboy masih menenggelamkan wajah nya di dada fang.

"Ppfff...nak hajar, tapi jatuh pula HAHAHHA" tawa fang mengejek boboiboy yang sudah sangat percaya diri ingin menghajar diri nya tadi, tapi hasil nya malah jadi memalukan.

"Ish diamlah! Aku tengah susah ni" balas Boboiboy membuat Fang berhenti tertawa dan manaikan sebelah alis nya heran.

"Susah??....kenapa?" -fang

"Banyak tanya betul kau ni!" -boboiboy

Fang langsung berhenti main-main dan membantu Boboiboy untuk bangun. Posisi mereka sekarang duduk, Boboiboy yang terus memegang sekitar lutut nya membuat Fang baru sadar akan luka Boboiboy tadi.

"Oh ye...baru ingat aku pasal kaki kau tu, kejap ye aku ambil pembalut" -fang











Setelah mengambil kotak P3K, fang duduk di depan Boboiboy yang sudah menelentangkan kaki nya. Baru fang ingin mengobati luka Boboiboy, fang langsung menghentikan kegiatan nya saat melihat Boboiboy yang memalingkan wajah nya, seperti tidak mau melihat kedepan.

"Kau Kenapa?" -fang

"Takpe... cepatlah, aku nak balik" ucap Boboiboy masih tak mau hadap depan. Fang yang mendengar ucapan Boboiboy 'aku nak balik' baru sadar kalau hujan sudah berhenti. Entah kenapa fang langsung tak senang mendengar nya.

"Aw! Perlahan lah sikit fang!!" Ringis Boboiboy saat fang memberikan obat merah pada kaki nya. Fang tak menjawab dan terus melanjutkan kegiatan nya tanpa mendengarkan ocehan boboiboy yang mengeluh sakit. Sesekali fang melirik Boboiboy yang masih tak mau hadap depan.

"Boboiboy...kau jatuh Kat mana ni?? Takkan lah jatuh sampai seteruk ini?" Yanya fang membuat Boboiboy terperanjat entah kenapa.

"Eerrr....inti nya jatuh jelah, memang nya seteruk itu ke??" -boboiboy

Fang yang mendengar pertanyaan Boboiboy, melirik nya sekilas setelah itu kembali pada kegiatan nya.

"Ohhh teruk teruk, sangat lagi" bohong fang. Boboiboy seketika membulatkan mata nya, wajah nya terlihat panik.

"Boboiboy..."panggil fang lagi membuat Boboiboy semakin keringat dingin, dia tidak siap untuk mendengarkan ucapan fang mengenai luka nya itu. Dia tidak siap!

"Y-ya?" -boboiboy

"Kena Potong ni!" -fang

"HAH?!?" Akhirnya Boboiboy mememberani kan diri melihat luka nya yang ternyata sudah di balut rapi oleh fang. raut wajah Boboiboy seketika menjadi kesal menatap fang yang terlihat seperti tidak berdosa yang sebenarnya fang sedang mencoba untuk tidak tertawa.

"Maksud aku kena potong pembalut yang menyisah ini" lanjut fang sambil mengambil gunting dan memotong sisa perban itu. Setelah selesai fang langsung merapihkan peralatan kesehatan itu kembali ke kotak P3K nya. 

Melirik sekilas ke arah Boboiboy yang masih memberikan nya tatapan kesal, fang mulai mengambil beberapa buku yang baru mereka keringkan tadi.

"Daripada kau habiskan masa tatap aku macam tu, baik kita star buat homework" ucap fang membuat mata Boboiboy yang tadi nya di sipitkan Langsung membulat.

"Hah?! Taknak! Aku nak balik!" Balas Boboiboy sambil berusaha berdiri, maraih beberapa buku milik nya dan berjalan ke arah pintu, Walau cara jalan nya masih terlihat pincang.

"Kalau macam tu, kapan lagi kau nak buat??" tanya fang membuat langkah Boboiboy berhenti, Boboiboy menoleh sekilas ke arah fang.

"Esok kan cuti, jadi tak payahlah buat"

"Tapi isnin nanti aku tak masuk sekolah....."

Ucapan fang tadi seketika membuat Boboiboy terdiam di tempatnya. Ingin sekali Boboiboy bertanya 'kenapa?' tapi jika dia bertanya seperti itu... mungkin kah fang akan berfikir yang aneh²?? Lagipula apa urusan nya jika dia tidak masuk, bukankah harus nya Boboiboy merasa senang??

"Bila aku takda kau nak tiru siapa nanti??...sebab tu lah kau mesti buat sekarang juga" -fang

Boboiboy masih diam, larut dalam fikiran nya.

"Kalau kau nak kena denda nanti....balik lah sana" lanjut fang lagi apabila tidak mendapatkan respon apapun dari Boboiboy. Boboiboy seketika sadar saat fang bilang begitu, dia mengetap gigi nya kesal.

"Yelah yelah! Aku buat sekarang!" Jawab Boboiboy akhirnya sambil berjalan dan duduk di depan fang kembali dengan malas. Fang hanya terkekeh dan mulai mengusap rambut Boboiboy yang tidak terpakai topi.

"Hah macam ni lah baru betul, tampang baik, tingkah laku pun mesti baik, baru lah aku sayang" ucap fang membuat Boboiboy yang mendengar nya langsung memerah tapi dia masih bisa mengontrol nya dengan membuat wajah kesal.

"Jangan banyak merepek! Cepat bagi tau aku jawapan nya!"

"Okey~"

.

.

.

Tidak seperti yang di harapkan, fang sama sekali tidak langsung memberikan jawaban, fang menjelaskan nya dulu agar Boboiboy faham tapi sepertinya Boboiboy sama sekali tidak mendengarkan nya. Bahasa yang fang gunakan sangat sulit di fahami oleh otak Boboiboy.

"Wey fang, boleh tak kau stop baca Mantra tu dan bagi aku jawapan" ucap Boboiboy yang memberikan Lebel 'mantra' untuk semua penjelasan yang fang bagi.

"Haih...kau ni asyik nak minta jawapan je, kalau aku takde dekat kau lagi, macam mana cara kau nak isi soalaan macam ni?" Balas fang lagi-lagi membuat Boboiboy terdiam. Entah kenapa Boboiboy merasa hati nya terkoyak saat mendengar ucapan fang tadi. Tapi itu ada benar nya juga, bagaimana setelah lulus fang akan melanjutkan pendidikan nya di tempat lain yang jauh dari diri nya. Entah-entah selama ini Boboiboy berfikir kalau fang akan selalu memberikan solusi atau jawaban di setiap masalah nya, dia sama sekali tidak berfikir bahwa fang akan meninggalkan nya suatu hari nanti.

"Boboiboy!"

"Eh?"

Tanpa di sadari ternyata fang sedari tadi memanggil nya. Terlalu larut dalam fikirannya sampai lupa dengan keadaan sekitar.

"Kau kenapa?"

"Ah? Takpe...aku cuma teringat sesuatu yang aku lupakan...emm..bukan hal penting pun....kau teruskan je terangkan, aku akan dengar" balas Boboiboy sambil tersenyum, fang hanya mengedikan bahu tanda malas mencari tau, fang pun langsung Lanjut menjelaskan.

Selama menjelaskan, kali ini Boboiboy terlihat lebih serius membuat Fang lebih semangat menjelaskan nya.

"Okay! Aku dah faham" Boboiboy mulai mengambil buku nya dan mengisi soal pertama, setelah selesai boboiboy langsung memeberikan nya pada fang untuk di koreksi.

"Emm... masih ada beberapa cara yang salah...tapi takpe ini masih boleh di perbaiki, asalkan jawapan nya dah betul" ucap fang sambil tersenyum. Seketika senyumanman gembira boboiboy mengembang, dia tidak menyangka bisa mengisis soalan yang terbilang sudah itu. Dengan sangat excited Boboiboy memegang kedua bahu fang.

"Be-betul ke??" Tanya Boboiboy masih tak menyangka. Wajah mereka yang sangat dekat membuat Fang hanya bisa mengangguk cangung. Tanpa basa-basi boboiboy langsung memeluk fang dengan tawa gembira nya.

"Terima kasih fang!"

Fang yang di peluk hanya bisa terkaku dengan tindakan tak terduga boboiboy. Rasa nya fang ingin dia berteriak dan membalas pelukan Boboiboy lebih erat lagi.

"Tahan fang...kau mesti tetap cool, apalagi Kat hadapan boboiboy ni" -fang.

To be continued....

Tadi nya nak buat extra tapi Batre hp tak mendukung, up jelah apa yang ada 😥😥🙏🏻

3 Desember


just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang