38. ⇝ uoʏ vɘi|ɘd 'ᴎob I

1.4K 136 16
                                    

__

"Mengerti?!"

"Ya!"

Seorang atasan yang tengah memerintah anak buah nya, setelah menerima tugas dari sang atasan, dua bawahan itu pergi.

"HAHAHAHA....berapa lama dua budak comel ni boleh bertahan??" Ucap atasan itu atau ayah Sani dengan nada kasihan yang di buat-buat. Tampak ada banyak tv di depan nya, merekam setiap ruangan yang ada di bangunan itu termasuk ruangan boboiboy dan fang yang ada di salah satu tv tersebut.

"Aku...akan pastikan rancangan ni berjaya" gumam nya.

Tanpa di sadari ada seseorang gadis dari balik pintu mendengar semua ucapan nya sekaligus rencananya. Gadis itu kembali menutup celah pintu perlahan.

Tapi tanpa gadis itu sadari juga, ayahnya mengetahui keberadaannya. Pria tua itu melirik sekilas ke arah pintu yang sudah tertutup kembali.

"Ini...ini tak betul...." Gumam gadis itu.

{ ♪ humanity, a profanity under your wachful eyes ♪ }

___

"Aw! Aw...aw...sshhh...aww!!...uhhh"

Boboiboy akhirnya bisa terlepas dari ruangan penyiksaan tadi, walaupun tubuh nya sedikit tergores dan luka. Tapi Boboiboy masih bisa menahannya, ya awal nya terkejut saat beberapa benda tajam menggores diri nya tapi semakin lama dia semakin terbiasa.

Boboiboy bersandar pada tembok untuk bernafas dengan lega sejenak, dia terduduk di bawah sebab merasakan kaki nya mulai lemas. Kapak yang tadi pun dia masih membawa nya karna merasa kapak itu mungkin bisa berguna nanti.

{ ♪  let's all have fun  ♪ }

__

*Disisi fang

Fang hanya bisa melototi tv yang ada di depan nya. Rasa kesal, marah, sedih, peduli nya menjadi satu.

{ ♪ its just begun ♪ }

Dia benar-benar tidak berdaya melihat apa yang baru saja terjadi. Ayah Sani memang gila merencanakan hal seperti ini. tidak, ayah Sani memang sudah gila sejak bertahun-tahun dulu saat fang pertama bertemu dengan nya, ya saat dia masih kecil.

Dan fang baru menyadari bertapa tidak manusiawi nya ayah Sani saat diri nya mulai menginjak umur 10 tahun dulu.

"Ya Boboiboy! Duduk situ je, aku-- aku akan datang" teriak fang seolah-olah Boboiboy bisa mendengar nya. Melihat pintu yang ada di belakang nya, fang berlari dan mendobrak-dobrak pintu itu sebisa nya.

(Brak!)

(Brak!!)

"Aargg apa masalah pintu ni!? Terbukalah!!" Kesal fang saat pintu itu tidak kunjung terbuka padahal dia sudah menggunakan seluruh tenaga nya.

Fang terus memegang kepala nya dan mengacak rambut nya merasa yang dia lakukan ini percuma. Fang takut, Boboiboy tidak akan selamatkan jika terus disitu. Fang takut nasib boboiboy akan seperti di mimpi nya. Fang takut... kalau Boboiboy akan mati karena.... dirinya...

{ ♪ and don't worry about ♪ }














{ ♪ fears coming out ♪ }

just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang