"Boboiboy!!"
"Boboiboy!!"
Boboiboy yang sedang berjalan di koridor dengan santai, terdengar suara fang yang nampak kepanikan dan langkah yang cepat pertanda fang sedang berlari ke arah nya.
"Boboiboy! Gawat!!"
"Kenapa?!" Boboiboy langsung menoleh ikut panik. Setelah tepat sampai di depan Boboiboy, fang mengedikan bahu nya.
"Takpe, aku panggil je" ucap fang tiba-tiba jadi santai. Kalau boleh Boboiboy bisa saja langsung menumbuk wajah fang dengan kuat tapi entah kenapa dia takde mood buat hal tu. Menghela nafas Boboiboy langsung pergi melanjutkan jalan nya. Fang yang melihat reaksi Boboiboy mulai menyipitkan mata nya tanda menyelidiki sesuatu.
"Hmm aku rasa boboiboy ni pelik lah....selepas beberapa hari lalu, dia ni macam jadi.....pendiam..??" Monolog fang sambil mengekori boboiboy yang berjalan di depan nya. Boboiboy yang tersadar fang mengekori nya hanya membiarkan nya saja, atau sesekali mencuri pandang fang di belakang nya.
Semakin lama Boboiboy pun semakin risih di sebabkan fang menatap nya terlalu teliti. Boboiboy berhenti lalu berbalik.
"Kau ni takde kerja ke??" Ucap boboiboy sambil pandang fang menyampah. Fang menatap anak mata Boboiboy sebelum menjawab "ada"
"Habistu asa--"
"Boboiboy kenapa aku rasa kau ni semakin pendek?" Potong fang dengan soalan yang membuat Boboiboy sweatdrop.
"Aku ni memang pun pen--" ucapan Boboiboy terputus karna tetiba fang memengang bahu nya erat sampai membuatkan Boboiboy kesakitan.
"Siapa kau sebenarnya!!?? Mana Boboiboy?!!" Teriak fang tiba-tiba pada orang di depan nya yang sudah pasti iyalah 'boboiboy'. Tatapan nya mengarah tajam bahkan bola mata merahnya tampak menyala.
"W-wey, aku ni Boboiboy lah....dan janganlah pandang aku macam tu, seram tau" ucap Boboiboy mencoba menenangkan fang tapi sepertinya fang langsung tak percaya. Fang mendorong Boboiboy sebelum menyilangkan tangan nya di dada.
"Tipu! Boboiboy asli takkan mengaku pendek! Dan perangai kau pun tak macam boboiboy yang aku kenal, kau ni....mesti bukan boboiboy kan?!" Tuduh fang lagi makin menjadi-jadi. Boboiboy hanya putar mata sambil berdecak.
"Bongok punya landak! Apa kena mengena dengan kau bila perangai aku ni lain dari biasa nya?!" Marah Boboiboy akhirnya.
"Mesti--"
"Aaaa dah! Dah!, Malas aku nak layan kau" potong Boboiboy dan terus pergi dari situ. Fang pun lantas kejar boboiboy lagi.
Entah sudah berapa lama mereka berdua berjalan, Boboiboy mulai kembali risih dengan fang yang masih mengikuti nya. Lagi, Boboiboy berhenti dan menoleh ke belakang.
"Kau ni betul-betul takde kerja?!"
"eerr kau lah yang sebetul nya takde kerja Boboiboy" jawab fang. Boboiboy menaikan sebelah alisnya sebab tidak mengerti apa maksud fang.
"Kau tau tak dah berapa pusingan kau lalu lorong ni??" Lanjut fang akhirnya membuat Boboiboy faham. Ya, tanpa sadar ternyata sudah beberapa putaran mereka jalan di koridor tu. Baru saja ingin membalas fang tapi Boboiboy terpaksa berhenti saat mendengar samar-samar orang sedang memanggil nya. Saat orang yang memanggil nya itu mendekat, Boboiboy mendapati itu iyalah dua perempuan yang tidak lain iyalah Sani dan Mia.
Mia melambai sambil tersenyum Canggung ke arah Boboiboy. Fang pun ikut menoleh ke arah dua perempuan itu, tapi pandangan fang teralih pada Mia yang menurut nya gelagat nya agak aneh.
"Ah! Boboiboy, boleh tolong letak buku ni dalam loker aku?" Ucap Mia yang sebenarnya hanya berakting agar Sani percaya kalau diri nya dengan Boboiboy memang pasangan seperti yang dia katakan tadi. Baru Boboiboy ingin membuka suara tapi Mia dengan cepat menutup mulut nya sekaligus membuat wajah mereka sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓
De TodoBXB! ⚠️ GAY || Ini bukan oneshot, cerita ni iyalah cerita berkelanjutan || Sinopsis ↓↓ Boboiboy dan fang sudah menjadi rival sejak duduk di kelas VII lagi. Entah apa yang membuat mereka saling membenci, tapi sepertinya fang hanya menganggap itu hal...