17. → only two of

2.8K 271 10
                                    

__

Setelah boboiboy mengenakan baju ( yang sebenarnya baju Fang) dia terus kembali duduk di karpet sambil menyenderkan punggungnya di dipan, entah kenapa duduk di bawah lebih enak daripada di atas kasur. Menunggu fang yang tak kunjung datang mengambil buku-buku yang basah, Boboiboy hanya menatap kosong kamar fang sambil tubuh nya sesekali melakukan pergerakan kecil untuk menghilangkan kebosanan.

Tanpa izin dari pemilik kamar, Boboiboy menjalarkan tangan nya ke atas lalu mengambil selimut fang yang ada di atas kasur. Boboiboy mulai menyelimuti diri nya sendiri sampai hanya bagian mata saja yang terlihat. Sambil menggeselkan hidung nya pada lengan yang sudah tertutup oleh Selimut itu boboiboy perlahan memejamkan mata nya.











Beberapa menit kemudian fang masuk ke dalam kamar dengan membawa tumpukan buku di tangan nya dan satu hairdryer yang dia letakan di Paling atas tumpukan buku itu.

"Boboiboy... tolong aku..." Rintih fang saat mulai tidak bisa menjaga keseimbangan nya, tidak mendapatkan respon apapun dari Boboiboy. Fang terpaksa harus terus mempertahankan keseimbangan buku itu sampai akhirnya dia bisa meletakan nya di bawah.

"Hah... Boboiboy! Asal kau tak--" fang menghentikan perkataan nya saat melihat Boboiboy yang menyelubungi diri nya dengan selimut. Fang terus heran dan mulai mendekati Boboiboy.

"Weyy....apa kau buat Kat dalam tu??" Panggil fang sambil mengangkat sedikit bagaian atas Selimut itu agar bisa melihat wajah Boboiboy.

Boboiboy yang mendengar suara dari dekat mulai membuka mata nya kembali dan menatap sumber suara.

"Fang..." Gumam Boboiboy yang masih setengah sadar. Tanpa di duga mereka berdua telah ber 'eye contact'.
Beberapa saat kemudian mereka masih seperti itu, kini fang mulai menatap bibir Boboiboy yang terlihat menggoda di mata nya. Perlahan mulai mendekati bibir nya pada bibir Boboiboy....

Tok tok tok!!

Suara ketukan pintu membuat Boboiboy dan fang langsung terbelak kaget. Fang dengan cepat langsung menjauh dari Boboiboy dan pergi ke arah pintu. Boboiboy pula baru sadar apa yang akan di lakukan fang tadi wajah nya mulai agak memerah.

Fang membuka sedikit pintu nya lalu memberikan tatapan kematian pada orang yang mengetuk tadi.

"Apa kau nak ha??" Kesal fang, sedangkan orang itu hanya tersenyum miring.

"Saja nak lewat" ucap orang itu 'kaizo' yang baru saja pulang. Fang hanya berdecak sebal membuat kaizo menaikkan sebelah alis nya.

"Kenapa? Marah nampak?? Selalu nya aku lalu sini sambil ketukbpintu kau biasa-biasa je, asal sekarang lain?? Mesti kau tengok Vidio porn ye??" Tuduh kaizo dengan menekankan nada suaranya di akhir kalimat.

"Mana ada, otak hitam!" Ucap fang kesal membuatkan kaizo tertawa pelan.

"Ppff...kau ni budak kecil lagi....tak boleh tengok yang macam tu..." Ucap kaizo yang sebenarnya mengejek fang sambil berjalan ke arah kamar nya yang bersebelahan dengan kamar fang.

Fang hanya memutar bola mata nya sebelum membalas "kau tu budak besar lagi~....kasian masih main solo~" balas fang, kaizo yang mendengar nya langsung memberikan jelingan pada fang yang sudah menutup pintu kamar nya.

Setelah mengurus Abang nya yang tidak berguna itu, fang kembali pada Boboiboy yang terlihat gugup dan wajah nya agak memerah, fang tau kenapa Boboiboy begitu. Duduk di depan Boboiboy, fang tersenyum.

"Tadi tu...macam kiss tak bersentu--"

BAM!

belum selesai menghabiskan perkataan nya, fang telah di lempari satu buku tepat di wajah nya. Buku itu terjatuh dan menampilkan wajah fang yang masih tersenyum. Fang mengambil buku itu.

"Jom start keringkan buku ni" -fang

Beberapa menit kemudian...

Mereka berdua masih lagi sibuk mengeringkan buku mereka yang basah. Fang memegang hairdryer tersebut dan Boboiboy memegang buku sambil membolak-balik beberapa lembaran agar cepat kering.

Fang yang sadar sedari tadi Boboiboy hanya diam mulai menatap nya, hairdryer itu di arahkan ke wajah Boboiboy hingga bagian poni rambut nya terhembus.

"Asal kau diam je...??" Tanya fang, Boboiboy yang merasakan wajah nya agak hangat karena terkena hairdryer itu pun langsung sadar dari lamunannya.

"Hah? Ta-takpe.......emm fang, boleh tak aku pinjam phone kau, aku nak call atok aku" balas Boboiboy, fang menegakan posisi duduk nya lalu mengambil ponsel yang ada di saku celana nya.

"Nah.." fang memberikan ponsel nya, Boboiboy dengan senang hati menerima nya.

|| Dalam telfon ||

"Halo??" -tok aba

"Atok!"

"Eh? Boboiboy, kenapa kamu belum balik lagi, risau atok...dan Boboiboy call guna phone siapa??" -tok aba

"Boboiboy ada Kat rumah fang and phone ni pun fang punya, Boboiboy kena stay Kat rumah fang dulu sampai hujan berhenti...jadi atok tak payahlah risau atau cari-cari boboiboy ye?" -boboiboy

"Hah...syukurlah, buat atok risau je...apesal baru bagi kabar sekarang?"

Boboiboy yang mendengar pertanyaan tok aba mulai terdiam seketika, Boboiboy menjauhkan diri nya dari fang sebelum menjawab.

"Hehe... Boboiboy malulah nak pinjam phone fang" balas Boboiboy pelan.

"Haih... ada-ada je" -tok aba

"Hehe...okelah Boboiboy nak end call dulu" -boboiboy

Setelah selesai menelfon boboiboy langsung memberikan kembali ponsel fang dan melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda.
Tapi entah kenapa... Boboiboy merasa ada sesuatu yang salah seperti dia baru saja melewatkan sesuatu. Setelah berfikir boboiboy langsung membulatkan mata nya saat mengingat apa yang dia lewatkan.

"Kenapa aku tak hapus gambar 'tu' sekali?!!" -boboiboy

.

.

"Haah....selesai pun....penat nye" lenguh boboiboy sambil menyenderkan punggung nya ke dipan.

"Lah pegang buku saja pun penat??..lembab" ejek fang membuat boboiboy tidak lagi menyenderkan punggung nya, mata nya fokus memberikan jelingan pada fang.

"Apa kau cuba cakap hah?!" Ucap boboiboy dengan tinggi, fang membuka sebelah mata nya sambil smrik.

"Aku cakap kau lembab, heh! tak reti bahasa manusia ke?" Ejek fang lagi membuat boboiboy naik angin.

"Ceh! Landak tak sedar diri!!" Kesal boboiboy sambil menekan perkataan 'landak' nya tapi sepertinya fang sama sekali tak terpengaruh.

"Biar pun landak, asal hensem and pandai~" balas fang dengan sedikit riak di ucapan nya.

"Ceh berlagak betul, kau tu cuma sikit lagi pandai dari aku" balas boboiboy tak acuh.

"Yelah....haih susah betul bercakap dengan si pendek ni" balas fang sengaja, boboiboy kembali menjeling pada fang.

"Apa kau cakap tadi hah??!" -boboiboy

"Heh kau dengar apa aku cakap tadi eh??" Balas ejek fang membuat kepala boboiboy makin berasap.

"Landak ni memang minta di hajar?!" -boboiboy

"Hajar lah, kau ingat aku takut ke??" Balas fang, boboiboy yang mendengar nya tak membuang masa lagi, menyebakan selimut yang masih ada di pungung nya, boboiboy berdiri dan bersiap memukul fang. Tapi boboiboy baru teringat dengan luka di kaki nya, alhasil boboiboy meringis kesakitan. Sebelum terjatuh boboiboy mencoba berpaut pada bahu fang dan akhir nya mereka berdua terbaring di lantai dengan boboiboy menindih fang.



To be continued....

Nanggung banget g sieh? 😰



1 Desember

just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang