...
Hening.
Itulah yang sedang menyerang di antara boboiboy dan fang. Tidak ada satupun yang berbicara setelah boboiboy menepis tangan fang tadi. Sangking sepi nya mereka bahkan menganggap kalau diri nya sendirian di dalam reuntuhan super gelap itu.
"Mm... Boboiboy kau masih Kat situ?" Fang akhirnya berbicara duluan tapi sayang nya Boboiboy hanya membalas "hm.."
Mati topik. Fang masih Cuba fikirkan hal yang boleh membuat suasana menjadi lebih baik.
"Emm... Boboiboy kau tau tak? Bila kita terkandas dalam sini, kita masih boleh buat benda seronok!" Ujar fang semangat.
"Hm??..." -boboiboy
Lagi-lagi balasan Boboiboy sangat singkat, membuat Fang merasa Canggung seolah-olah Boboiboy adalah orang asing yang sedang dia coba untuk ajak bicara.
"Coba kau...teka, apa selalu nya orang buat, masa dia terkandas??"
"Berdiam diri lepastu mati"
Jawaban Boboiboy membuat Fang speechless tapi dia tetap Cuba tersenyum.
"Bu-bukan, maksud aku ini iyalah part dimana kita boleh bagi tau rahasia terbesar yang kita sembunyikan, amacam? Best kan? Macam mana kalau kau mulai dulu??" Jelas fang, tapi Boboiboy nampak tidak terlalu bersemangat dengan hal itu.
"Kau dulu..." balas Boboiboy tak acuh. Fang hanya bisa pasrah.
"Okey...em...rahasia aku...." Fang menggantung ucapan nya..
"Apa?" -boboiboy
"Harus ke aku bagi tau pasal ni Kat boboiboy sekarang...??... kalau dia bencikan aku macam mana?" -fang inside
"Fang!"
"Ah ya?!" Fang tersadar dari lamunan nya.
"Asal kau malah termenung?" Tanya Boboiboy serius, fang langsung menggelengkan, dia mencuba untuk terlihat biasa saja di depan Boboiboy.
"Takpe², rahasia aku iyalah....sebetul nya homework yang selalu nya kau tiru dari aku, ada beberapa yang sengaja aku salah kan, selepas kau habis salin homework aku, aku terus betulkah balik" bohong fang, sebenarnya bukan itu rahasia yang mau dia katakan, tapi karna sudah Mendesak dan reaksi nya mulai mencurigakan, fang hanya bisa menjawab seadanya.
"Apa?! Patutlah markah kita berbeza, aku dah agak ada benda tak betul yang berlaku!" Kesal Boboiboy. Fang hanya bisa menunjukan senyuman kekok. Nampak nya kemarahan boboiboy dah mereda, ucapan nya pun dah tak di singkat- singkat lagi.
"Itu sebab aku tak puas hati yang kau ni asyik meniru je, takde usaha untuk kerja sendiri" balas fang buat-buat marah sambil palingkan wajah nya. Boboiboy terus gembungkan pipi dia dan pukul fang guna tangan nya, walau fang tak rasa sakit pun.
"Fang..!!"
"Hahaha.." -fang
Entah mengapa, di saat seperti ini. Rasa nya seperti tidak terjadi apapun. Seolah-olah kejadian mengerikan yang saat ini mereka berdua alami menghilang. Rasa nya seperti hanya menjalani hari-hari biasa mereka di sekolah. Perasaan takut, hawatir dan marah langsung
Menghilang. Sejenak saja ingin merasakan kebahagiaan seperti hari-hari biasa. Kenapa kejadian mengerikan ini harus terjadi??? Ingin rasa nya mengakhiri semua ini tanpa ada korban lalu menjalani hidup seperti biasa. Berama orang yang kita cintai."Sekarang kau! Apa rahasia kau???" Fang bertanya. ya, sebenarnya fang juga sangat penasaran dengan rahasia boboiboy. Hanya sedikit yang fang ketahui tentang boboiboy. Bukan tentang boboiboy adalah lelaki manis, polos, baik hati, dll. Tapi tentang apa yang ada di dalam otak milik Boboiboy, lelaki yang fang akui sangat imut itu memang mengerikan.
"Hmm rahasia aku??"
"Ya! Ya! Apa?!" -fang
Boboiboy menatap fang, walaupun tidak kelihatan karna gelap tapi Boboiboy bisa merasakan keberadaan fang. Wajah Boboiboy tiba-tiba bersemu merah tapi untungnya tempat ini gelap jadi fang tidak akan melihat nya. Boboiboy mula melihat ke arah reuntuhan dan mengorek-ngorek nya dengan jari.
"Hmm..."
Fang masih setia menunggu jawaban.
"Emm sebetulnya.... aku..." Boboiboy sekian menunduk sebab malu.
"Aku sukakan kau" ucap fang tiba-tiba. Tapi itu tepat! Tepat seperti yang ingin Boboiboy ucapkan. Wajah Boboiboy langsung super merah mendengar itu.
"Ha? A-apa?" Ucap Boboiboy buat-buat tak dengar tadi.
"Ah? Sorry, kau dengar ke... apa aku cakap tadi?" Balas fang ikut bingung. Ya, fang berkata seperti tadi hanya pelan tapi tak di sangka kalau Boboiboy mendengar nya. Boboiboy hanya mengangguk pelan.
"Hm.."
Seketika mereka berdua menjadi diam. Keasingan mula menyerang kembali...
"Hmm ah? Apa rahasia kau nak bagi tau tadi??" Tanya fang untuk membuat suasana jadi lebih baik. Tapi sayang nya, Boboiboy tidak menjawab, tangan nya masih lagi mengorek-ngorek runtuhan yang ada di samping nya. Fang semakin mati ide.
Sampai akhirnya, runtuhan yang Boboiboy korek-korek itu tiba-tiba saja terhambur ke bawah dan menampakan sesuatu, sesuatu yang bisa mengeluarkan mereka berdua. Senyuman boboiboy langsung mengembang.
"Jalan keluar!" -boboiboy
"M...mana??" Fang heran sebab dia tak nampak apapun.
"Ini! Masuk sini" Boboiboy menunjuk-nunjuk ke tempat yang dia maksudkan. Fang hanya sweatdrop.
"Wey, aku tak boleh nampak lah" ujar fang malas. Boboiboy langsung tersadar, dan hanya menunjukan senyuman kekok "hehe..."
"Lagipun, kalau tu jalan keluar, semesti nya ada sikit penerangan" -fang
"Ini jalan keluar!! Aku cakap betul! Kita boleh lalu sini" bantah Boboiboy mencoba meyakinkan fang. Jalan keluar yang Boboiboy maksudkan adalah, sebuah lift makanan.
Fang hanya diam, seolah-olah tak percaya.
"Kalau macam tu! Aku akan masuk dulu!!" Tanpa menunggu jawaban dari fang. Boboiboy dengan yakin nya langsung melompat ke bawah. Fang yang mendengar terkejut, dia mencari keberadaan Boboiboy dan sudah tidak ada.
"Mana?!"
Fang mencari tempat yang Boboiboy katakan sebagai 'jalan keluar' setelah dia menemukan nya, fang terus masuk tanpa banyak basa-basi.
.
.
.
Di bawah, fang langsung terjatuh. Tapi dia tak mati. Fang juga rasa sedikit heran, dia bahkan tak merasakan sakit sedikit pun. Padahal kalau di fikirkan tempat dia terjun tadi lumayan tinggi. Tapi bukan itu yang fang Fikir sekarang, tapi Boboiboy? Ya! Diamana boboiboy?!
"Boboiboy!"
Fang berdiri sambil membersihkan pakaian nya tapi aneh nya fang merasakan ada sesuatu yang basah. Apabila fang menghidu bau di tangan nya, mata nya langsung membulat.
"Darah?"
Fang sempat berfikir ini adalah darah nya, tapi tidak, itu bukan darah nya. Fang Sadar kalau dia tidak mendapatkan sembarang luka apapun, tapi fikiran fang langsung buyar saat mula memikirkan yang itu adalah darah Boboiboy. Rasa panik mulai datang.
"Mana pergi budak tu, aargg jangan cakap yang aku terpisah lagi dengan Boboiboy!"
Fang mulai berjalan sambil meneriaki nama boboiboy, berharap ada yang merespon.
"Haih...malas betul lah, terperangkap dalam tempat gelap" lagi-lagi fang membebel tentang petualangan nya ini, sungguh muda menyerah tapi ucapan nya sangat lain dengan tindakan, itulah fang.
To be continued...
Sempat lagi bersawit-sawit 😓
7 February

KAMU SEDANG MEMBACA
just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓
AcakBXB! ⚠️ GAY || Ini bukan oneshot, cerita ni iyalah cerita berkelanjutan || Sinopsis ↓↓ Boboiboy dan fang sudah menjadi rival sejak duduk di kelas VII lagi. Entah apa yang membuat mereka saling membenci, tapi sepertinya fang hanya menganggap itu hal...