36. → why?

1.5K 147 12
                                    

*09.15

Boboiboy tiba-tiba langsung bangun dari posisi baring nya menjadi duduk. Seketika rasa lemas dan sakit di tubuh nya menghilang setelah boboiboy memikirkan sesuatu selama 2 jam.

"Aku tak boleh terus macam ni! Aku kena keluar dari sini!" Ucap Boboiboy semangat sambil mengepalkan tangan nya semangat. Segera Boboiboy turun dari ranjang dan berjalan ke dekat pintu yang dijaga oleh tiga anjing.

Beberapa minit kemudian....

Boboiboy berhasil membuka rantai pada kaki nya lagi, ya itu di sebabkan dia menyogok ketiga anjing itu dengan elusan lembut. Boboiboy tersenyum bangga lalu menatap sebuah runtuhan dinding yang langsung menuju keluar, berada dekat dengan ranjang nya, mendekati runtuhan tersebut, Boboiboy menyipitkan mata nya mencoba mengukur ketinggian dari tempat nya sekarang hingga ke bawah.

"Agaknya kalau aku terjun dari sini mati ke tak eh??" Gumam Boboiboy sambil buat pose berfikir. Selagi melihat banyak pohon-pohon di bawah, mata Boboiboy menangkap sosok perempuan yang sedang duduk di rumput bersandar pada tembok. Perempuan itu nampak sedang membaca buku atau menulis..?

"Akak Sani!" Ucapan itu spontan keluarga dari mulut Boboiboy. Perempuan itu 'sani' Langsung mendongkat kepalanya melihat ke arah atas, dimana Boboiboy sedang menatap nya juga dari runtuhan tembok.

"Boboiboy?" -sani

"Akak! Agak nya apa akan jadi kalau Boboiboy terjun dari sini??" Tanya boboiboy. Sani terus berdiri tapi kepala nya masih mendongkat.

"Terjun? Mana boleh kaki Boboiboy kan kena rantai, kalau terjun Boboiboy akan tergelantung, atau...yang lagi teruk...kaki Boboiboy akan terputus...Kot?" Balas Sani dengan sedikit ngilu mengatakan kata terakhirnya. Boboiboy poker face tapi wajah nya tidak terlihat cute seperti biasa nya melainkan sedikit menyeramkan dan di tambah mata Boboiboy yang entah menatap kemana terlihat mengerikan.

"Kalau tak kena rantai?" Balas Boboiboy datar. Sani sedikit keliru dengan balasan dari Boboiboy.

"Tak kena rantai? Apa mak--" Sani langsung tersadar apa yang Boboiboy maksud, segera Sani berlari masuk ke dalam bangunan itu lagi menuju ke ruangan boboiboy.

.

Setiba nya di atas, Sani melihat Boboiboy yang bersedia melompat. Tentu saja Sani segera mungkin menghentikan kegiatan Boboiboy. Jika Boboiboy sampai jatuh itu sama saja Sani mengacaukan rencana ayah nya lagi.

"Apa kau buat?! Gila kah?!!" Teriak Sani sambil menarik tubuh Boboiboy hingga terduduk di bawah.

"Kalau kau sampai terlepas, ayah mesti akan salahkan aku lagi! Jadi jangan buat benda-benda pelik sampai semua ni selesai faham!" Sedang sibuk mengomel, Sani sampai tak sadar kalau Boboiboy sudah mengubah posisi nya menjadi berdiri. Direnung nya mata Sani yang terlihat seperti ketakutan dan panik, Boboiboy bertanya....

"Kenapa..kak Sani  buat semua ni? Ayah akak ke yang suruh?" Tanya Boboiboy peduli. Sani langsung tersadar apa yang barusan ia katakan, sengaja tak sengaja Sani baru saja membocorkan sedikit kalau ini semua adalah rencana ayah nya.

Menghela nafas dan mengendalikan emosi nya, Sani berjalan menuju rantai yang terletak di dekat ranjang.

"Jangan ambil besar pasal yang aku cakap tadi" balas Sani sepatah. Boboiboy masih diam ditempat nya menatap runtuhan tembok. Menoleh ke arah Sani boboiboy berkata..

"Akak sebetulnya taknak buat semua ni kan??"

Mata Sani langsung membulat, jarang sekali Sani mendapatkan kepedulian dari orang lain. Melihat Boboiboy yang seperti ini membuat Sani semakin tidak yakin dengan hinaan yang pernah ayahnya katakan tentang boboiboy.

just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang