Malam hari, Di sebuah bangunan terbiar yang tinggi. Di lantai paling atas, terdapat sepasang mata nya sedang menatap tajam ke bawah, mata itu menangkap sosok lelaki remaja yang berjalan agak aneh menuju ke bangunan itu.
"Sudah masa nya" gumamnya.
*Di sisi lelaki remaja itu
"Hah... sikit lagi..." Ucap lelaki itu sambil tangan bertumpu pada pohon. Ta tentu saja itu adalah 'fang'. Fang terus mengatakan kalau dia ingin pulang dan tidak peduli dengan Boboiboy sejak dalam perjalanan tapi ujung-ujungnya dia tetap melanjutkan perjalanan nya, aneh kan? Apa tujuan nya mengucapkan itu?.
Dan, yah, sekarang fang melakukan nya lagi...Fang mula berkacak pinggang.
"Sebenarnya...aku boleh je call polis and aku tak payah jalan Kat hutan malam-malam nih,...tapi..aku dah terlanjur sampai sini, haih.... kalau tau macam ni, baik aku duduk kat rumah je dan serahkan semua ni pada pihak polis, menyesal aku buat keputusan macam ni..... harap-harap tok aba tu dah call polis dah" bebel fang seorang diri. Fang terlalu banyak gaya mahu selamat Boboiboy, mungkin fang Fikir dia boleh jadi macam 'prince-prince' tu untuk selamatkan putri dan habistu boleh kawin ngan putri tu.
Masih asyik membebel, fang tetiba ternampak suatu benda di bawah tanah, benda tu mengingatkan fang pada Boboiboy. Fang berjongkok dan mengambil benda tersebut, sebuah bunga berwarna putih. Ya, mengingatkan fang pada ucapan boboiboy.
"Bunga putih layu ni bermakna, akan terus setia selamanya pada seseorang"
Wajah fang langsung bersemu merah apabila mengingat nya tapi itu juga sekaligus membuatnya semakin semangat untuk menyelamatkan boboiboy. Fang mula mengambil satu bunga putih itu lagi lalu melilit kedua bunga tersebut sehingga terbentuk seperti cincin. Fang kembali bangun dan menatap cincin bunga buatan nya dengan senyuman.
"Kalau aku dah jumpa kau, aku akan pasangkan Kat jari kau boboiboy, mesti cantik!" Ucap fang semangat, otak nya membayangkan bagaimana reaksi bahagia Boboiboy dengan mengenakan cincin itu. Sungguh sederhana sekali kebahagiaan fang.
Tidak ada banyak waktu lagi, fang menatap bangunan yang tidak terlalu jauh lagi dari diri nya sebelum berlari kencang ke arah bangunan itu
.
.
Saat sudah hampir sampai di pintu masuk, seorang gadis yang fang kenali tiba-tiba keluar, fang langsung memegang tubuh gadis itu yang hampir jatuh saat sudah didekat nya.
"Sani?! Kau-- mana? Mana boboiboy?!!" Tanya fang spontan. Penampilan Sani terlihat acak-acakan dan kotor, wajah pun terlihat lesu tapi siapa tau kalau perempuan licik itu hanya berpura-pura.
"Aku terpisah, Boboiboy ada Kat paling atas bangunan ni!, Maaf...aku tak boleh bawa boboiboy sekali" bohong Sani, sebenarnya Boboiboy hanya berada di lantai dua, dan bodoh nya fang mempercayai nya. Tanpa banyak basa-basi fang terus berlari masuk ke dalam bangunan itu meninggal Sani sendiri.
Setelah kepergian fang, Sani masih berdiri disitu, wajah nya tampak serius. Sani mengeluarkan ponsel nya dan menelfon seseorang.
"Ayah, satu budak lagi dah masuk, dia akan segera menghadap pada ayah" ucap Sani.
"Bagus-bagus... sekarang ayah ada satu tugas lagi untuk kamu" -ayah Sani
"Apa??" -sani
"Jauh-jauh dari sini, ayah taknak Sani hancurkan rancangan ayah"
Sani terdiam seketika, perkataan ayah nya seolah tidak menghargai usaha nya dan tidak memercayai nya, hati nya terasa tersakiti.
"Baik." Jawab Sani, telfon dimatikan. Sani menatap bangunan tinggi di depan nya, angin sejuk berhembus di malam hari ini. Hari ini adalah hari paling sial dan menyebalkan. Semoga saja semua ini akan berakhir besok.
![](https://img.wattpad.com/cover/289017654-288-k771651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
just friend or rival? (Fangboy Fanfic) ✓
Ngẫu nhiênBXB! ⚠️ GAY || Ini bukan oneshot, cerita ni iyalah cerita berkelanjutan || Sinopsis ↓↓ Boboiboy dan fang sudah menjadi rival sejak duduk di kelas VII lagi. Entah apa yang membuat mereka saling membenci, tapi sepertinya fang hanya menganggap itu hal...