04. Singing

749 86 27
                                    


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum semuaa
Gimana kabarnya?
Semoga baik ya, dan semoga kalian sehat selalu 💓

Assalamu'alaikum semuaaGimana kabarnya?Semoga baik ya, dan semoga kalian sehat selalu 💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"AYAH!"

"Ish! Ayah mah dipanggilin dari tadi kaga nyaut" kesal Salmah membuat ayahnya terkekeh kecil.

"Iyaa, kenapa, Hm?"

Salmah yang sudah berseragam lengkap kembali memasang wajah cerianya lalu duduk di kursi meja makan. "engga ada yah cuma mau nyapa doang. Hehe"

"Gak jelas anak ayah."

Salmah membuka piring yang di telungkup kan diatas meja, lalu mengambil roti dan selai. Salmah sangat bahagia hari ini, ayahnya yang sudah beberapa hari belakangan tidak pulang tadi malam sampai kerumah. Dan hari ini kabarnya ayahnya ingin mengajak dirinya jalan-jalan untuk melepas rindu bersama sang putri kesayangan.

"Kamu di sekolah gimana sayang?" Tanya ayahnya yang sering dipanggil Farhan.

"Ya begitulah yah." Salmah menggidikkan bahunya, "ayah gak ada kepikiran buat nikah lagi?"

"Uhuk! Uhuk!" Ayahnya tersedak mendengar suruhan anak semata wayangnya itu. Bukan pertama kali bagi Farhan mendengar Salmah yang selalu menyuruh untuk dia menikah lagi, tapi dia hanya ingin menyendiri dan fokus merawat Salmah. Juga dia tidak ingin menyakiti perasaan almarhumah istrinya hanya karna dia akan menikah lagi.

"Ehm..." Papanya menetralkan suaranya, "sayang dengerin papa ya? Papa bukan nya gak mau nikah atau nyari mama baru buat kamu. Tapi apa kamu mau kasih sayang papa terbagi? Ditambah kalo dia bawa anak, udah jelas papa gak bisa ngasih kasih sayang penuh buat kamu lagi. Apa kamu mau hm?"

Salmah termangu mendengar ucapan papanya. Benar juga apa yang dikatakan papanya itu, sudah pasti kasih sayang yang dulunya penuh dan tak terbagi tapi setelah papanya menikah akan terbagi. Jelas! Dia tidak akan mau akan hal itu, prinsipnya Salmah apa yang dia punya dan miliki tidak akan mau membagi apalagi terbagi.

Sebelumnya memang dia selalu berpikir kalau punya mama pasti enak dan seru, dia bisa berbagi cerita dengan mamanya, bisa masak bareng berdua, dan bisa berbelanja berdua. Tapi kembali lagi, pasti dia akan di nomer duakan nanti nya kalau mamanya itu punya anak.

Salmah menunduk menatap roti yang tinggal sedikit lagi habis. "Maaf pa, bukan maksud aku maksa papa buat nikah lagi.... Tapi aku kepengen ngerasain gimana punya mama dan dipeluk sama seorang mama" ucap Salmah dengan nada yang pelan.

"Papa kan ada sayang. Kamu gak harus punya mama kan? Papa bisa kok jadi ayah sekaligus mama kamu. Kan biasa nya juga gitu" Farhan mencoba menghibur Salmah sambil merentangkan kedua tangannya. "Sini"

SALMAH AQILLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang