28. Penasaran

544 63 33
                                    

Assalamu'alaikum guyss😙
Gimana nih sama part sebelumnya? Penasaran gak sama kelanjutannya?
Atau pengen udahan aja karna gak mau liat keuwuw-an Salmah dan Raka selanjutnya? Wkwkwkw😭

Tulis ya di ya dikolom komentar, vote dan juga follow akun aku dulu ya biar ga ketinggalan kelanjutan cerita yang membosankan ini🥺

Tulis ya di ya dikolom komentar, vote dan juga follow akun aku dulu ya biar ga ketinggalan kelanjutan cerita yang membosankan ini🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siap-siap malam ini"

Ucapan Raka waktu sehabis mengucapkan ijab kabul masih terngiang-ngiang di kepala Salmah. Bagaimana tidak, dirinya belum siap untuk di u*box*ng oleh Raka nanti, ahh apa yang dia pikirkan. Salmah menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran buruk itu.

Saat ini ia tengah berada di kamar hotel pesanan keluarga atau bisa dibilang hotel tempat mereka mengadakan resepsi tadi. Kedua nya akan menginap di sana, namun orang tua mereka tidak ikut serta dikarena kan besok akan disibukkan oleh tugas masing-masing. Tapi sebenarnya itu hanya alibi saja agar bisa meluangkan waktu berdua untuk Raka dan Salmah di hotel itu.

"Em—"

"Gue mau mandi"

Salmah segera masuk ke kamar mandi yang berada dalam kamar tersebut. Ia tidak akan membiarkan Raka berbicara, dengan gaun yang masih berada di tubuhnya Salmah berjalan agak kesusahan sambil mengangkat gaun tersebut. Raka hanya memperhatikan gerak-gerik Salmah yang terlihat canggung dan sedikit ketakutan tapi ia hiraukan saja selagi tidak merugikan dirinya.

Belum Raka membuka baju luaran pengantinya, Raka mendengar suara misuh-misuh dari dalam kamar mandi. Bisa ia tebak kalau Salmah sedang kesulitan membuka gaun yang besar itu. Tapi sebelum Salmah meminta bantuannya Raka tidak akan membantu, ia hanya membiarkan Salmah berusaha sendiri di dalam sana.

Di dalam kamar mandi Salmah masih sibuk membuka resleting gaun. Tangannya tidak sampai untuk menurunkan resleting nya dikarena kan kurang panjang. Dirinya sibuk menyumpah serapahi lelaki di luar kamar mandi yang notabene nya sudah menjadi suaminya itu.

"Itu suami gue ngapain sih, sebel deh!" Gumamnya masih berusaha membuka resleting nya, "apa perlu gue teriak biar dia peka"

"Ini juga, baju kenapa pake segala ngerepotin gue coba. Kan gue pengen rebahan, mana masih belum turun juga lagi" ringisnya.

Dan akhirnya Salmah pun menyerah juga, ia  menurunkan kedua tangannya yang sudah pegal menggapai resleting tadi. Dengan nafas yang naik turun dan itu menandakan kalau kesabarannya sudah habis Salmah pun berteriak.

"RAKA..."

Mendengar namanya di panggil, Raka yang sudah hampir terlelap pun membuka matanya. Sudah ia tebak pasti Salmah akan membutuhkan dirinya, ya siapa lagi yang akan diminta pertolongan selain dirinya karena hanya Raka yang ada di situ.

SALMAH AQILLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang