بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
"Panas banget nih cuaca" keluh Yuna pada barisan kedua setelah Hana.
Bisa dibilang mereka sedang berbaris karna rutinitas setiap hari Senin nya yaitu upacara. Ya meskipun panas harus di jalani sampai selesai karna mau cabut kemana pun tidak akan bisa karna sudah diawasi di berbagai tempat.
Seperti sekarang di belakang barisan mereka ada guru yang memantau dan berjaga-jaga jika ada anak murid yang jatuh pingsan atau ada yang buat ulah.
"Cabut lah yuk." Ajak Salmah.
"Lo gak liat belakang?"
Salmah menganggukkan kepalanya tanpa menoleh kebelakang, "tau gue, ada Bu Kiara kan?"
"Iya, terus Lo mau cabut?" Tanya Zera pelan, walaupun begitu masih bisa terdengar oleh orang yang berada di belakangnya yaitu Salmah. "Gue sih enggak, ntar di hukum"
"Santai aja gue punya ide. Lagian ini upacara nya masih lama Lo bakal kering disini, mau Lo?"
Zera menggeleng tapi tatapan nya masih lulur kedepan menatap para petugas upacara yang saat ini sedang menjalankan tugas mereka.
Bruk
Zera jatuh terduduk karna kakinya baru ditendang oleh Salmah, walaupun tidak kuat tapi bisa membuat kaki Zera terasa linu dan nyeri.
"Eh itu kenapa Zera bisa jatoh?" Tanya perempuan disebelah mereka.
"Sakit deh kaya nya tuh sampe merah banget muka nya, bilang ke guru aja." Kata perempuan di sebelahnya.
"Buk, ada yang sakit" ujar Salmah mengadu ke Bu Kiara yang berada dibelakang.
"Siapa?"
"Ini temen saya Bu, saya bawa ke UKS aja ya Bu"
Bu Kiara mengangguk, "yaudah, langsung di bawa saja"
"Saya boleh ikut gak Bu?" Tanya Yuna. Tadi dia sempat melihat Zera jatuh dan itu pasti ulah dari Salmah, tapi dia juga ingin menggunakan kesempatan itu supaya menghindari upacara yang membosankan ini ditambah cuaca yang tidak mendukung dengan ikut bersama salmah dan Zera.
"Iya Buk, si Yuna ikut aja ya, soalnya saya gak kuat kalau harus bawa Zera sendirian. Apalagi dia gak bisa jalan"
Zera menggerutu dalam hati, selalu saja dia tumbal dari segala ide gila sahabatnya ini.
"Yasudah, tapi ingat jangan sampai kalian bolos." Ucap Bu Kiara sambil menatap satu persatu dari mereka bergantian dengan tatapan mengintimidasi. "Saya akan kesana untuk melihat keadaan Zera setelah upacara"
"Baik Bu."
Sedangkan di barisan depan, Hana sedang menyaksikan petugas upacara dengan seksama sampai tidak sadar kalau teman-teman nya sudah kabur duluan tinggallah dirinya sendiri bersama teman sekelasnya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALMAH AQILLA [SELESAI]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] "Rak, susah ya dapetin Lo kayak rukun Islam yang ke 5, hanya bagi yang mampu" **** Dialah SALMAH AQILLA gadis yang selalu senantiasa menutupi auratnya, tapi sayang nya dia itu sedikit Bar-bar. Apalagi saat dia suka den...