11. Uks

414 62 1
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Haii assalamu'alaikum semuaaa, apa kabar? Semoga baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah aamiin...

Si paling anteng dan anak Sholeh, ayo shalawatin siapa tau dapat suami yang baik dan Sholeh, tapi jangan minta yang kaya haechan ya karna ga mungkin bisa, soalnya gak seiman bestiee🙏🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si paling anteng dan anak Sholeh, ayo shalawatin siapa tau dapat suami yang baik dan Sholeh, tapi jangan minta yang kaya haechan ya karna ga mungkin bisa, soalnya gak seiman bestiee🙏🥺

Matanya memicing mencari keberadaan Tio si adik kelas nya yang tadi pagi sudah janjian akan makan bersama dengan dirinya.

Waktu istirahat sudah tiba, hal tersebut yang membuat ia kesusahan kala mencari Tio di dalam karena banyaknya manusia di kantin saat ini. Mungkin kalau dirinya tidak hati-hati sudah di pastikan ia terinjak oleh banyaknya kaki disana.

"Permisi..." Ucap nya pada orang yang hendak ia lewati.

Salmah menolehkan kepalanya ke sudut kantin, dan YA berhasil. Dirinya berhasil menemukan harapan terakhirnya dalam menemukan bukti akan masalahnya itu.

Tapi saat hendak melewati meja permeja di sampingnya, Salmah berjalan cepat dan sedikit terburu-buru untuk mencapai meja di sudut, tapi karna terlalu cepat dan tidak melihat ke kanan, ke kiri, dan depan alhasil ia bertubrukan dengan seorang laki-laki bertubuh sedikit jangkung yang berhenti mendadak.

"Akhh" Salmah meringis sambil merunduk memegang dahinya.

Laki-laki tersebut melihat kebelakang karna ada suara dan tabarakan. "Sorry sorry"

Deg!

Tubunya kaku dan jantungnya tiba-tiba saja berdegup kencang, ia sangat mengenali suara itu, pemilik suara yang sangat ia rindukan dan ia impikan selama ini.

Laki-laki itu menatap Salmah khawatir dan juga merasa bersalah, tapi ia tidak tahu kalau perempuan yang menabraknya itu adalah Salmah.

"Iya gapapa kok gue juga salah karna buru-buru tadi, sorry" ucap Salmah masih dengan kepala yang merunduk.

"Itu kepalanya gak kenapa-kenapa?"

"Ga apa-apa kok"

"Mau gue anter ke UKS?"

"Eng-"

"SALMAH!"

Duh, mampus gue! Batin Salmah. Itu teman-teman nya yang memanggil dirinya. Bagaimana nasib Salmah, ia masih belum berani mengangkat kepalanya karna di depannya ini ada Raka yang masih menatap dirinya.

SALMAH AQILLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang