21. Mendaki

491 57 3
                                    

Seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya, mereka akhirnya pergi untuk merayakan akhir dari masa-masa SMA nya. Mereka sudah diskusi sebelum pergi akan berkumpul di rumah Oki.

"Siapa aja yang belum ngumpul nih? Udah semua kan?" Oki ingin memastikan orang-orang yang ikut.

Yuna dan Rika mencari keberadaan salah satu sahabatnya. "Eh tunggu deh, kok Salmah belum Dateng ya?"

"Iya, kok belum Dateng. Coba deh di telfon kali aja kesiangan dia" sahut Dedi.

Mereka semua saling memandang, ada yang bingung dan ada yang curiga, bagaimana seorang Dedi anak PAI bisa tau tentang Salmah.

"Apa? Gue cuma nebak, kali aja bener. Kan perempuan emang kebanyakan gitu" ujarnya karena merasa semua teman-teman nya memperhatikan dirinya.

"Tapi tebakan Lo bener! Siapa nama Lo?" Ujar seseorang yang baru sampai siapa lagi kalau bukan Salmah. Kakinya cepat-cepat menuju ke tempat temannya berkumpul, tapi tangannya sibuk memegang tas yang agak sedikit kebesaran.

"Dedi."

Salmah mengulurkan tangannya ingin berkenalan, "gue Salmah, salam kenal ya" Dedi tidak menjabat tangannya Salmah melainkan menyatukan tangannya.

Merasa dianggurkan Salmah menarik tangannya kembali, kemudian ikut menyatukan tangannya. Stay halal sekali Abang Dedi satu ini. Semua orang memperhatikan keduanya begitu juga dengan Raka, matanya tak terlepas dari dua orang yang sedang berbincang itu.

Oki yang peka dengan situasi ini pun berujar untuk mengalihkan perhatian teman-teman nya termasuk Raka, "Nanti lagi ya gaes kenalannya, ntar nyampe disana kemaleman kita"

"Eh iya sorry, jadi gimana? Kita satu mobil kan semua?" Tanya Salmah.

"Engga lah yakali satu mobil" sahut Raka.

Salmah memajukan bibirnya, Ia baru saja sampai tapi langsung kena semprot Raka. Kalau saja dia bisa memukul Raka pasti akan dia lakukan.

"Tapi Rak, mobil nya cuma satu gimana?" Tanya Rika perlahan takut di semprot juga seperti Salmah barusan.

"Sebentar gue telfon supir gue"

"Lama dong kalau nunggu supir Lo nyampe sini" sahut Husna yang sedari tadi asik memakan cilok, "bentar lagi cilok gue abis nih."

Tak menggubris ucapan Husna, ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel kemudian ia menghubungi nomor supirnya untuk segera datang.

"Tadi gue nyuruh supir gue buat nunggu di warung Deket sini." Ucapnya kepada teman-temannya, "nah itu mobil nya"

Setelah itu mereka pun membagi untuk siapa-siapa saja yang akan naik dimobil Raka dan mobil Tio. Di mobil Raka terdiri Dedi, Husna, dan Rika ditambah juga Raka. Adapun yang di mobil Tio sisa orang yang belum disebutkan naik di mobil Raka yang berarti, salmah, Yuna, dan Oki juga Tio.

Kalau kalian penasaran kenapa Dedi bisa ikut bersama mereka, itu karna Oki yang mengajak nya. Walau Oki disekolah hanya dengan Raka saja tetapi dia ada banyak mengenal orang di sekolahannya, bukan hanya kaum perempuan saja yang dia kenal tapi lelaki juga.

Apa kalian masih ingat Tio? Nah jadi tio itu adik kelas yang pernah membantu Salmah dalam membuka bukti masalah Salmah dengan Olivia waktu itu, dan ternyata Tio itu sepupunya Rika jadilah Tio diajak.

"Hay semua"

Mereka yang hendak masuk mobil jadi terhenti karena mendengar seseorang yang menyapa mereka. Semuanya heran sekaligus bingung bagaimana bisa Olivia bisa datang kesini dan apa-apaan tas yang dia bawa itu, apa jangan-jangan dia juga ikut serta dalam kegiatan ini?

SALMAH AQILLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang