34. Perlakuan Sederhana

159 17 1
                                    

"Akan ku buat kamu mencintaiku dengan cara ku sendiri."

_Salmah Aqilla_

"Hai."

Sapa seorang anak perempuan berusia 4 tahun kepada anak laki-laki sepantaran dengannya. Laki-laki itu menoleh dan melihat ada perempuan disampingnya.

"Kamu siapa?" Tanya anak laki-laki itu.

"Kenalin aku Salmah Aqilla, panggil aja Alma atau Qila yang penting jangan panggil sayang ya." Ucap anak yang bernama Salmah sambil menyengir kuda.

Anak laki-laki itu menatap aneh perempuan berkulit putih dan memakai hijab kurung berwarna hitam. "Masih kecil kok udah pandai gombalin orang."

"Gombal?" Tanya Salmah polos, "apa itu gombal, bisa di makan?"

"Kamu barusan gombalin aku, masa gak tau gombal itu apa. Umur kamu berapa sih?"

Kedua mata Salmah mengerjap lucu, "Umur aku 4 tahun." Jawabnya sambil jarinya menunjukkan angka 4.

"Masih 4 tahun?"

"Iya." Balas Salmah, "emangnya kamu umur berapa?"

Raka tak berniat menjawab, ia mengangkat tangannya sambil jarinya menunjukkan angka 5. Dan Salmah hanya manggut-manggut saja, walaupun ia terkejut ternyata laki-laki dihadapannya lebih tua darinya. Kemudian anak laki-laki itu menatap danau di depannya yang menyejukkan hati dan mata. Ia berdiri dengan tegap sambil tangannya ia masukkan kedalam kantong celananya.

"Kamu namanya siapa?" Tanya Salmah.

"Raka Akbar Zikrullah."

Salmah tercengang mendengar nama Raka, "panjang banget namanya. Aku panggil nya apa nih?"

"Terserah." Singkat Raka lalu bersiap-siap ingin pergi dari danau itu. "Aku balik dulu, nanti bunda aku nyariin." Raka melangkahkan kakinya untuk pergi dari situ.

"Hati-hati ya terserah!" Jawab Salmah membuat Raka berhenti melangkah, seperti ada yang aneh dengan ucapan perempuan itu.

"Kenapa?" Tanya Salmah melihat Raka berhenti.

"Tadi kamu panggil aku apa?"

"Terserah." Jawab Salmah.

Raka kemudian tak menghiraukan nya, ia melanjutkan perjalanan untuk pulang. Baru kali ini ia bertemu dengan orang aneh, di tempat favorit nya lagi.

♪♪♪

"Papaaa" Salmah berhambur kepelukan papanya saat sampai di rumah Farhan.

Farhan yang baru turun dari tangga pun terlonjak kaget karena putrinya, untungnya tubuhnya masih kuat kalau tidak sudah ia pastikan mereka akan jatuh bersamaan.

"Salam dulu, datang-datang udah nubruk orang aja." Sindir papanya, tangannya mengelus puncak kepala anak semata wayangnya yang sekarang sudah menjadi istri orang.

Salmah melepaskan pelukannya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena malu, "hehe. Assalamu'alaikum Papa Farhan ganteng." Salmah menyalimi tangan papanya.

SALMAH AQILLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang