42. Singapore

119 14 0
                                    

Assalamu'alaikum semuaaa!!!

Gimana nih kabarnya? Baik semua kan? Semoga sehat selalu ya kaliannn😙 maaf ya, part yang kemarin aku up sempat aku un-pub karna menurut ku kurang nyambung🙏

Jangan lupa ya buat follow, vote dan komen...



Malam ini Salmah sudah menyusun pakaian yang akan di bawa untuk pergi ke Singapore. Ya! Mereka akan berlibur ke Singapore, karena Raka berfikir bila jauh-jauh akan berakibat untuk kesehatan Salmah dan bayinya.

Mengingat juga Raka ada pekerjaan juga di Singapore, dia ingin menemui rekan kerjanya disana sambil berdiskusi mengenai pekerjaannya.

"Ka, kita di Singapur mau ngapain aja?"

Raka yang sedang berbaring langsung melihat Salmah, "rencana nya aku mau bawa kamu jalan-jalan keliling Singapura, tapi sebelum itu aku ada janji temu sama rekan kerja disana."

"Emm, jadi aku harus nunggu kamu selagi kamu ketemu sama rekan kerja kamu?" Tanya Salmah sembari meletakkan pakaiannya kedalam koper.

"Gak lama kok, mungkin setengah jam-an" jawab Raka, kemudian ia bangkit untuk pergi ke tempat Salmah berada.

Salmah mengerutkan keningnya bingung pasalnya Raka mendekati dirinya. "Kenapa?"

Bukannya menjawab Raka malah memeluk Salmah dari belakang, hal itu membuat Salmah makin bingung dengan perlakuan Raka.

"Ih ditanya itu bukannya ngejawab malah meluk." Kesal Salmah.

"Emang peluk istri sendiri gak boleh?"

"E-eh! Ya boleh, tapi gak sekarang juga Raka..." Ujar Salmah membuat Raka semakin erat memeluk dirinya.

"Kalau kamu begini terus kapan kelarnya?!" Sambungnya.

"Tapi aku pengen begini sayang..."

"Lepas Raka."

"Enggak!"

"Kok kamu jadi manja begini sih?" Salmah sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Manjanya kan sama kamu doang." Jawab Raka sambil mengendus-endus leher belakang Salmah.

"Raka ih! Geli tau!"

Tak mendengar Salmah, Raka makin gencar untuk menciumi aroma Salmah yang menjadi candu bagi Raka.

"Raka..."

"Kenapa, hmm?"

Raka berbisik di telinga Salmah, membuat Salmah merinding. Salmah tidak bisa menjawab karena merasa Raka menguasai atas tubuhnya, ia tidak bisa bergerak. Lalu Raka menggendong Salmah menuju kasur dan meletakkan Salmah keatas kasur dengan perlahan.

"Kamu mau ngapain?!" Salmah jadi takut sendiri, karena Raka langsung melepaskan bajunya.

"Menurut kamu?"

Raka menciumi wajah Salmah, mulai dari dahi, hidung, pipi dan terakhir bibir. Entah apa yang merasuki diri Raka sampai membuat Salmah tak bisa bergerak padahal mereka besok akan pergi dan belum siap berberes-beresnya.

"Bentar deh, aku belum siap loh masukin pakaian kita ke dalam koper." Salmah menjauhkan wajah Raka di tubuhnya.

"Besok kan bisa."

Salmah menggelengkan kepalanya, "Kalau besok gak bakal sempat, apalagi kita berangkatnya pagi kan?" 

Akhirnya Raka pun menurut, ia menidurkan dirinya kesamping dan itu membuat Salmah tersenyum.  Tapi tidak dengan Raka, ia berusaha mati-matian untuk menahan untuk tidak melanjutkan kegiatannya dengan Salmah.

SALMAH AQILLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang