Haii assalamu'alaikum semuaaa!!
Disini aku cuma mau buat cerita Salmah Aqilla, dan bagaimana kelanjutan kisah Salmah dengan Raka yaa.
Silahkan kalian baca dulu, kalau mau komen juga boleh kok aku persilahkan dengan segala hormat💓
♪♪♪
9 bulan kemudian
"Selamat ya pak Raka, anaknya perempuan." Kata seorang bidan yang baru saja keluar dari ruang bersalin.
"Alhamdulillah ya Allah." Ucap Raka bersyukurlah, "istri saya gimana keadaannya Bu?"
Bidan tersebut tersenyum, "istri bapak baik-baik saja."
Sekali lagi Raka mengucap syukur setelah mendengar kalau Salmah baik-baik saja. Ia menghembuskan nafasnya lega, lalu bertanya lagi:
"Apa saya boleh masuk melihat istri saya Bu?"
"Tentu, istri bapak juga dari tadi menunggu anda." Ucap bidan tersebut mempersilahkan masuk kedalam ruangan bersalin.
Begitu Raka masuk ia disuguhi oleh wajah pucat Salmah, keringat yang belum di lap dan juga bibir kering. Ia sangat khawatir melihat Salmah yang begitu memperihatinkan, walau begitu Salmah masih saja menampakkan senyum lebarnya kepada Raka, hal itu berhasil membuat Raka tersentuh.
"Kamu baik-baik aja kan?" Pertanyaan pertama kali yang keluar dari bibir Raka.
Salmah menganggukkan kepalanya, "aku gapapa kok. Kamu udah denger jenis kelamin baby kita?"
"Udah, perempuan kan?"
"Iya." Jawab Salmah tapi ia tak melihat wajah senang dari Raka, ia jadi ragu. "Kamu gak seneng ya kalau baby-nya perempuan?"
Raka langsung merubah wajahnya yang awalnya lesu menjadi gembira, ia sadar kalau sudah membuat Salmah berprasangka buruk padanya.
"Enggak lah, apa alasan buat aku gak seneng sama baby kita." Jawab Raka, "aku gak peduli mau itu laki atau perempuan yang penting baby dan ibunya selamat dan sehat." Jelas Raka.
Salmah pun langsung lega mendengar nya sebab kalau Raka tidak suka mau diapakan bayi nya, toh sudah keluar juga mau bagaimana lagi.
"Kamu mikir apa, hmm?" Raka mengelus pipi Salmah menggunakan ibu jarinya.
Salmah menutup matanya merasa tenang saat Raka mengelusnya seperti ini setelah itu ia membuka matanya dan menatap Raka dengan lekat.
"Aku takut."
Wajah itu, Raka tidak suka melihat Salmah yang takut seperti ini. Salmah yang ia kenal bukan seperti ini, Salmah yang ia kenal sebelumnya ialah Salmah yang pemberani dan tidak takut akan hal apapun.
"Aku disini sayang, apa yang kamu takutin?" Tanya Raka lembut.
"Justru aku itu takut kalau kamu itu gak suka sama baby-nya terus kamu ninggalin aku terus aku sendiri terus —"
Raka meletakkan jari telunjuk nya kedepan bibir Salmah, "kamu ngomong kayak gitu lagi aku sumpal bibir kamu mau?"
"Tapi aku —"
Benar, Raka tidak main-main akan ancamannya. Ia benar-benar menyimpan bibir Salmah dengan menggunakan bibirnya, dan itu berhasil membuat Salmah diam dan tidak bisa berkutik.
Mereka diam selama beberapa detik dan saling tatap satu sama lain, hingga mereka mendengar suara gaduh di depan pintu barulah mereka melapaskan tautan mereka.
"Wahh mata gue ternodai nih." Suara melengking itu Salmah sudah pasti mengenalnya.
Ternyata teman-temannya yang datang, Salmah jadi malu dan sedih karena mereka mengingat untuk datang menjenguk dirinya. Ini juga salah Raka kenapa dengan seenak jidatnya dia mencium dan tak tau tempat.
"Alah, macam Lo enggak aja Rik, Rik." Sahut Yuna.
"Emang gue sama siapa begituan?" Tanya Rika pada Yuna.
"Ya sama cowok Lo lah, masa sama Mbah Google."
Kalau mereka sudah datang pasti akan seperti ini, Salmah sudah tidak heran lagi melihat mereka ribut seperti itu. Dia sudah mengenal teman-teman nya sejak duduk di bangku SMA sampai sekarang bagaimana ia lupa akan kebiasaan teman-teman nya itu.
"Kalau kalian masih mau ribut mending pergi, gue pusing dengernya." Ujar Salmah menghentikan perdebatan teman-temannya itu.
"Lo sih yang mulai." Tuduh Rika pada Yuna.
Namun Yuna tidak menanggapinya, ia menghampiri Salmah yang sedang berbaring di kasur rumah sakit, lalu melihat Salmah yang penampilannya seperti itu membuatnya meringis.
"Gausah dibayangkan Yun, ntar Lo gak sanggup." Celetuk Salmah yang mengerti raut wajah Yuna.
"Gue ngeri liatnya."
"Nanti Lo juga begitu Yun." Sahut Rika yang sudah berada disampingnya.
"Ngeliat nya aja gue ngeri." Yuna bergidik ngeri, "jadi mikir gue mau punya anak entar"
"Heh! Mulut Lo, ntar disumpahi sama setan baru tau Lo. Emang Lo mau ntar kalau udah nikah gak punya anak, enggak kan?" Salmah bersuara, ia tidak menyangka kalau hanya melihat dirinya seperti ini membuat Yuna jadi tidak mau punya anak.
"Emm, maksud gue enggak dulu bukan enggak mau Sal." Ralat Yuna.
"Gue keluar dulu." Ujar Raka yang sedari tadi diam.
"Yaudah ka, aku juga mau curhat sama mereka."
Seperti itulah seorang wanita, kalau sudah ada temannya pasti si doi terlupakan. Mau marah tapi sayang, jadilah ia keluar dengan wajah masam.
Tapi dengan begitu ia bahagia kalau istrinya bahagia, ia sangat bersyukur memiliki istri seperti Salmah yang sangat sabar dan penyayang. Dirinya berdoa semoga anaknya nurun seperti mamanya yang penyabar itu, tapi tidak dengan sifatnya.
Udah yaa gaess segini aja, atau mau lanjut? Silahkan komen ya kalau mau aku lanjut lagi...
Gaess kalau aku buka giveaway kalian setuju gak?? Hitung-hitung untuk kalian juga, dan yang pasti ada benefitnya🤭
Kalau setuju komen ya >>>
Aku tunggu komennya💓
![](https://img.wattpad.com/cover/295861290-288-k561627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SALMAH AQILLA [SELESAI]
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] "Rak, susah ya dapetin Lo kayak rukun Islam yang ke 5, hanya bagi yang mampu" **** Dialah SALMAH AQILLA gadis yang selalu senantiasa menutupi auratnya, tapi sayang nya dia itu sedikit Bar-bar. Apalagi saat dia suka den...