"Apa lagi dek?" Tanya Raka, ia mencoba bersabar ketika bersama adik perempuannya itu.
Arsya ingin menjawab tapi tidak jadi karena melihat abangnya sudah kelihatan lelah. Meskipun ia masih kecil, tapi Arsya selalu peka terhadap sekitarnya.
Sebenarnya adik Abang itu sudah pernah pergi seperti ini, main, belanja nonton film. Tapi karena hanya berdua saja rasanya sangat sepi meskipun Arsya cukup cerewet untuk ukuran anak seusianya.
Seperti tadi, di sepanjang main di fun world Arsya tak henti-hentinya bicara karena sangking asiknya. Apalagi ada Salmah bersamanya, awalnya Arsya sedikit ragu tapi lama kelamaan Arsya jadi terbiasa dan itu juga membuat Salmah sangat senang bisa memenangkan hati adik iparnya itu. Dan juga Mereka terlihat sangat cocok, mungkin karena sama-sama perempuan jadi saling mengerti satu sama lain berbeda saat bersama Raka.
"Yaudah deh, hari ini break dulu." Ucap Arsya sambil memasang wajah pura-pura sedih.
Raka dan Salmah mendengar itu menghela nafasnya lega, akhirnya adiknya mau mengerti keadaan mereka yang sudah sangat letih menemaninya tadi.
"Tapi besok kita sambung lagi ya?!" Lanjut Arsya sambil tersenyum manis pada Raka dan Salmah.
Sontak kedua pasangan itu saling menatap, dan seolah berbicara lewat tatapan itu.
♪♪♪
Sore ini Salmah sedang mengemas pakaian nya dan juga pakaian Raka untuk di bawa kerumah barunya besok. Ada sebanyak 2 koper yang sudah terisi oleh barang mereka dan tinggal satu lagi.
Itu semua tak luput dari perhatian Raka yang sedari tadi duduk di pinggiran kasur, "Sal, koper sebanyak ini isinya apa aja?" Tanya Raka merasa heran.
Salmah menoleh dan menatap Raka yang sedang duduk memperhatikan dirinya, "pakaian lah, apalagi." Jawab Salmah seadanya.
"Perasaan punya gue gak banyak, kenapa sampe 3 koper?"
"Iya gue juga tau, Raka. Tapi ya masa Lo gak paham, kebutuhan cewe itu lebih banyak dari pada cowo" balas Salmah sambil melipat pakaian terakhir nya.
Raka mendelik, "kok Lo tau kebutuhan cowo itu sedikit? Jangan-jangan Lo udah pengalaman? Ngaku Lo!"
Salmah merasa bingung dengan pertanyaan beruntun Raka barusan, pertanyaan Raka itu membuat pikiran Salmah entah kemana-mana. "Pengalaman apa maksud Lo?" Salmah bertanya balik.
"Pengalaman memahami cowo lah." Jawab Raka santai, ia tahu kalau Salmah sedang memikirkan hal lain.
Salmah menggidikkan bahu nya seolah biasa saja, "Oh kirain." Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALMAH AQILLA [SELESAI]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] "Rak, susah ya dapetin Lo kayak rukun Islam yang ke 5, hanya bagi yang mampu" **** Dialah SALMAH AQILLA gadis yang selalu senantiasa menutupi auratnya, tapi sayang nya dia itu sedikit Bar-bar. Apalagi saat dia suka den...