1. PERTEMUAN KEMBALI

6.4K 342 27
                                    

CERITA INI PERNAH AKU UNPUBLIS SEBELUM NYA, DAN SEKARANG AKU PUBLIS LAGI. NAMUN, DENGAN ALUR YANG BERBEDA.

SIAPKAN HATI, AJA. KARENA ALUR CERITA ALBARA AKAN BERBANDING TERBALIK DENGAN YANG SEBELUM NYA.

ASSALAMUALAIKUM.
BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN.
JIKA INGIN DI HARGAI, MAKA HARGAILAH SESEORANG.

HAPPY READING.

-

-

-

***

20.30

Sebuah motor sport hitam melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, membelah jalanan malam yang tidak terlalu dingin, bagi nya. Pengendara laki-laki tersebut, memakai jaket kulit dengan balutan kaos hitam polos, celana jeans robek, dan helm full face.

Dia Albara Geovano. Mantan ketua geng CAKRA dua tahun silam. Laki-laki itu sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar Alana ke rumah nya. Bukan Albara nama nya, jika mengendarai motor tidak ugal-ugalan.

Jiwa bad boy masih melekat dalam diri nya. Albara sudah menginjak semester 2 perkuliahan. Dia harus fokus belajar, agar bisa meneruskan perusahaan papa nya. Karena hanya Albara satu-satu nya penerus.

Di tengah jalan, laki-laki itu melihat dua orang preman mencoba merampok seseorang. Tanpa banyak bicara, Albara menghampiri mereka dengan motor nya. Dia menabrak dua preman tersebut, hingga kedua nya tersungkur di aspal jalanan.

Albara turun dari motor nya, menatap remeh dua preman itu dari balik helm full face nya. "Bangun lo! Berani nya sama cewek! Banci!" maki Albara.

"Jangan ikut campur urusan gue! Sok jagoan!"

"Banyak omong!" Albara mencengkeram kuat kaos preman tersebut. Ia langsung melayangkan tinjuan nya tepat mengenai rahang preman tersebut.

BUGH!!

Preman tersebut langsung limbung ke aspal, rekan nya tidak tinggal diam. Dia langsung melayangkan pukulan ke arah Albara. Laki-laki itu dengan handal langsung menangkis nya, satu kaki jenjang Albara aktif menendang perut preman tersebut.

BUGH!!

Dua lawan satu, hal mudah bagi Albara. "Bangun! Segitu aja kemampuan lo?!"

Satu preman masih menganggap remeh seorang Albara, dia untuk kedua kali nya mencoba menyerang cowok itu, dan akhir-akhir nya dia yang limbung ke aspal.

"Aduh! Dia jago banget, sial!" ringis salah satu dari mereka.

Albara membuka helm nya. Dia menyugar rambut nya ke belakang. Dua preman itu langsung tercegang. Siapa yang tidak mengenal Albara dari kalangan preman?

Albara dan Arsenio. Mereka berdua terkenal di kalangan preman. Dua ketua geng terkejam yang saling bermusuhan. CAKRA DAN STARES.

"Ba-Bara"

"Gak usah sok akrab!" Ujar Albara, dingin. "Pergi! Atau habis di sini?!"

"So-sorry Bar!" Kedua preman itu, langsung lari terbirit-birit.

Setelah kedua nya pergi, Albara berbalik dan menghampiri perempuan yang duduk di pinggir jalan sambil memeluk lutut nya. Terdengar isak tangis dari gadis itu. Pasti dia ketakutan, pikir Albara.

"Aman, lo bisa pulang. Udah gue pesenin taksi online" ujar Albara masih berdiri tegap di depan gadis itu.

"Ma-makasih bang, saya bisa pulang sendiri" gadis itu mulai berdiri. Albara menatap lekat gadis setinggi bahu nya. Beberapa detik, Albara mengalihkan pandangan nya. Dia tidak mau gadis itu jadi takut pada nya.

ALBARA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang