22. ALBARA MINTA IZIN?

1.3K 165 49
                                    

"Zahraaa, Raa! Ck! Zahra kemana sih?" Albara menyikap selimut nya, ketika merasakan sang istri tidak lagi tidur sambil memeluk nya.

Laki-laki berwajah bantal dengan rambut acak-acakan tersebut, berjalan keluar, mencari keberadaan sang istri. Albara terus meneriaki nama Zahra di sepanjang langkah nya, persetan dengan apapun.

"Zahraaa! Zahraaaa! Ayo tidur lagiii!" Teriak nya persis seperti anak paud yang merengek saat di tinggal ibu nya masak setiap pagi tiba.

"Sayangg kamu dimanaaa? Zahraaa! Zahraaa"

"BARAAAA! KAMU PAGI-PAGI BUTA UDAH TERIAK-TERIAK! JAM BERAPA INI JAM BERAPA?! MASIH JAM 3 PAGI! YA ALLAH! UNTUNG DI SINI NGGAK ADA ORANG SAKIT JANTUNG!" teriak Diana dari arah dapur.

"Ck, ngaca dong Ma. Mama juga teriak-teriak, sama kayak Bara" decak laki-laki itu seraya mendudukkan diri nya di salah satu kursi yang ada di sana.

Diana melotot, wanita paruh baya itu berkacak pinggang dengan spatula di sebelah tangan nya, "mau di goreng dari mana dulu? Kepala? Pundak? Lutut? Kaki?"

"Ealah, Mama kayak mau senam aja," laki-laki itu terkekeh sambil mengucek kedua mata nya.

"Kalo bukan anak Mama, udah Mama hanyutin kamu di sungai biar di makan buaya! Udah gede, teriak-teriak kayak anak paud! Malu sama hobi nya, balapan, tawuran! Seharusnya kalo udah nikah itu jadi suami yang dewasa, ini malah makin jadi bayi!" Omel Diana panjang lebar.

"Hm, istri Bara mana Ma? Bara mau tidur lagi, tapi kalo nggak di kelonin Zahra nggak bisa tidur"

"ZAHRA MAMA SURUH CARI SUAMI BARU!" teriak Diana, kesal.

"Cari suami baru?...A-APA?!"

"Nggak! Zahra nggak boleh cari suami baru, Ma! Nanti Bara di kelonin siapa?"

"Di kelonin kambing!" Seloroh Diana.

"Mama, Zahra dimana Mama? Jangan ngumpetin istri Bara, Ma. Bara mau tidur nih" rengek cowok itu.

"Tau ah, bodo amat! Kata nya suami, kok nggak tau istri nya pergi?" Diana melengos, melanjutkan aktivitas memasak nya. Sedangkan laki-laki itu terus merengek menanyakan dimana keberadaan sang istri.

"Mama, ayolah Ma. Kasih tau Bara, Zahra kemana?"

"Di Samudera Hindia! Kerajaan mermeid, dasar laut!"

"Mama--"

"Assalamualaikum. Tempe nya habis, Ma. Jadi, Zahra belikan tahu" seorang gadis berjilbab coklat berjalan sambil menenteng kresek belanjaan nya. Gadis itu terkejut saat melihat Albara yang duduk di kursi meja makan tanpa mengenakan atasan, cowok itu hanya memakai boxer hitam, pendek.

Albara bangkit dari duduk nya, lalu menghampiri Zahra yang masih melongo di tempat. Laki-laki itu langsung memeluk pinggang Zahra dan membenamkan wajah nya di ceruk leher gadis itu.

"Kang, njenengan kok nggak pake kaos?"

"Kemarin malam gerah sayang, jadi tak lepas" jawab Albara dengan santai nya.

"Ta-tapi, kalo keluar kamar seharusnya pake kaos kang. Mboten malu sama Mama?" Tanya Zahra pelan.

"Lupa sayang, tadi saking panik nya cari kamu nggak ada di kamar" cowok itu semakin mengeratkan pelukan nya sambil mengendus-ngendus leher Zahra yang tertutup jilbab.

"Ngapunten kang, kulo tadi ke tetangga sebelah, beli sayur dan tempe"

"Iya udah nggak apa-apa, sekarang ayo tidur lagi"

"Njenengan tidur dulu nggeh? Kulo tak bantu Mama masak, nanti ada acara reuni. Kasihan Mama, kang" Zahra mengusap lembut rambut acak-acakan milik Albara.

ALBARA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang